✧ ⃟ ⃟ ━━━HAPPY READING━━━ ⃟ ⃟ ✧
Rico dan Helena memulai adegan panas mereka. Helena mendorong tubuh Rico hingga ia terlentang kemudian dengan sigap, Helena mulai melepaskan pakaian yang dikenakan oleh Rico.
Rico sedikit mengangkat tubuhnya agar mempermudah Aksi Helena ketika melepaskan pakaian yang ia kenakan. "Do you miss me baby?" Ucap Rico dengan nada sensual ketika Helena tengah melepaskan pakaiannya.
Helena tidak menjawab, ia hanya tersenyum nakal sembari terus berusaha melepaskan kemeja yang di pakai oleh Rico karena ia telah berhasil melepaskan jas yang Rico kenakan.
Setelah berhasil, Helena langsung melemparkan kemeja Rico ke sembarang arah dan langsung menciumnya.
Cup!
Bibir Rico dan Helena bersatu, keduanya saling melumat dan memberikan kenikmatan antara satu sama lain. Rico yang sudah telanjang dada membalikkan posisinya sehingga kini Helena berada di bawahnya.
Ia menekan leher Helena dan memperdalam ciumannya sementara tangan yang satunya sibuk menjelajahi buah dada Helena.
Helena mendorong Rico hingga ciumannya lepas. Rico kini duduk bersimpuh kaki sementara Helena yang tadinya berbaring mulai bangkit dan melepaskan ikat pinggang yang dipakai oleh Rico.
"I want it." Ucap Helena manja sembari tangannya meremas gundukan di celana Rico. Helena membuang ikat pinggang Rico dan mulai menurunkan celana Rico beserta CDnya. Terlihatnya kejantanan Rico yang sudah mengacung keras, dengan yakin Helena memegang kejantanan Rico dan mulai memberikan hand job terbaiknya.
"Ahhhh." Satu Desahan keluar dari mulut Rico.
Helena berhenti melakukan hand job dan mendorong Ruco hingga Rico telentang. Kemudian ia mulai meraba tubuh Rico dari dada kemudian turun hingga ke selangkangan. Ia mulai menjilat ujung kejantanan Rico dengan lidahnya sehingga Rico menggelinjang.
Helena mulai mengulum kejantanan Rico dengan mulutnya. Ia menaik turunkan mulutnya guna memberikan Rico kepuasan.
"Ahhhh." Rico memegang kepada Helena kemudian ia menaik turunkan kepala Helena sesuai dengan keinginannya.
"Ughhh oeghhh uhhhhggh."
"Ahhhhhhh, Helenaaahhhhhh."
"Uughhhh Ahhhh." Helena mulai kehabisan nafas, ia akhirnya berhenti melakukan blow job dan mulai mencium bibir Rico.
"Sayang, i'm yours." Bisik Helena nakal di telinga Rico.
Rico segera membalikkan tubuh Helena lalu menindihnya sembari menciumnya. Ia bangkit lalu turun dari ranjang guna melepaskan celana dan sepatunya. Kini ia telanjanh bulat, ia naik ke atas ranjang dan mendekati Helena kemudian ia merobek pakaian yang Helena kenakan. Helena pasrah dan ia juga merobek pakaiannya sehingga kini ia hanya mengenakan CD dan bra.
Rico melepas bra Helena dan mulai menjilati buah dada Helena sebelah kanan sementara tangannya asik memainkan buah dada Helena sebelah kiri. Helena hanya bisa mendesah dan pasrah karena merasakan kenikmatan yang tiada tara.
"Ahhhhhhh Ricoooo!" Lenguhnya panjang.
Rico berhenti menjilati buah dada Helena kemudian ia berusaha melepaskan CD Helena. Ia melihat kemaluan Helena yang sudah sering ia lihat. Ia membuka kaki Helena lebar lalu menenggelamkan wajahnya di area kewanitaan Helena.
Ia mulai menjilati kemaluan Helena sehingga Helena semakin menggelinjang dibuatnya. "Ahh, lebih dalam Rico!" Desah Helena.
Setelah beberapa menit, Rico mulai menggesek-gesekkan kejantanannya di kemaluan Helena dan dengan sekali hentakan, seluruh kejantanannya yanh berukuran besar masuk kedalam kemaluan Helena.
"Ohhhhhhh."
"Ahhhh pelan sayangghhh."
Rico mulai menggoyangkan badannya maju mundur sesuai ritme awal. Secara perlahan ia menggoyangkan tubuhnya, semakin lama semakin cepat.
Rico memejamkan matanya karena merasakan nikmat yang tiada tara. Ia berusaha memejamkan matanya dan membayangkan bahwa wanita yang tengah ia setubuhi adalah Kania. Wajah Kania terlintas di pikiran Rico, Rico mempercepat genjotannya.
"Ahhhhh Ricooo lebih cepattthhh ahhhhh."
"Ahhh Kaniaa, kamu sangat nikmat." Desah Rico sembari terus memejamkan matanya. Helena heran karena bukan namanya yang di sebutkan.
Dengan kuat ia menendang dada Rico dengan kakinya sehingga Rico terjatuh. Rico kaget dan langsung tersadar.
"Helena? Kenapa?" Tanya Rico.
"Siapa yang kamu sebut? Kania? Siapa dia?!" Helena marah dan kecewa kepada Rico.
Rico baru sadar bahwa ia salah menyebutkan nama. Ia bingung harus menjelaskan apa kepada Helena. "Helena, maaf, aku tidak bermaksud-"
"Cukup!" Sela Helena memotong penjelasan Rico.
"Tinggalkan aku, pulang kerumahmu! Aku ingin sendiri." Sambung Helena sembari menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Tapi Helena, dia bukan siapa-siapa. Di-dia hanya jalang, dan aku sedikit tertarik untuk menikmati tubuhnya. Aku hanya mencintaimu, percayalah."
Helena diam dan ia percaya kepada Rico karena selama ini Rico tidak pernah mengkhianatinya. "A-aku percaya. Benar kamu hanya mencintaiku?"
"Jangan ragukan aku sayang, aku milikmu." Rico meyakinkan Helena.
Rico mendekati Helena. "Maaf sayang." Rico mencium kening Helena, Helena tersenyum ketika mendapati hal tersebut.
"Mau lanjut sayang? Masih keras ini." Ujar Rico seraya memegang kejantanannya.
"Maaf Rico, aku sudah tidak bergairah, lain kali saja sayang." Rico kecewa karena Helena tidak mau melanjutkan kegiatan tadi.
Rico turun dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi untuk melakukan manstrubasi. Setelah beberapa saat di dalam kamar mandi, ia keluar hanya dengan melilitkan handuk di pinggangnya. Ternyata ia juga selesai mandi.
Ia memakai baju tidur yang sengaja ia siapkan di dalam lemari kemudian tidur di samping Helena, Rico memeluk Helena yang membelakanginya. "Aku sangat menyayangimu." Gumam Rico lalu memejamkan matanya.
*****
Sementara itu, Kania terbangun karena mendapati seseorang mengetuk pintu rumahnya dengan keras, ia melihat jam di ponselnya dan jam menunjukkan pukul 6 pagi. Ia segera berjalan membukakan pintu.
"Lama bangett, niat bukain gak sih?" Protes Aldi seraya masuk kedalam rumah.
Kania menutup pintu rumahnya lalu menarik tangan Aldi yang mencoba untuk duduk sehingga Aldi kini berhadapan dengan Kania.
Plaakk!!
Satu tanparan dari tangan mulus Kania berhasil mendarat tepat di pipi kiri Aldi. "Abang tega ya, jadiin aku sebagai jaminan hutang Abang! Aku ini keluarga satu-satunya abang!"
"Karena kamu keluarga satu-satunya kamu harus membahagiakan Abang! Kalau kamu tidak mau menjadi jaminan hutang Abang, mungkin riwayat kita akan tamat." Timpal Aldi yang setengah sadar.
Plakkk!
Satu tamparan keras kembali mendarat di pipi Aldi hingga pipinya menjadi merah. "Dasar tukang mabuk! Bisanya hanya menyusahkan keluarga sendiri! Aku nyesel menjadi bagian keluarga ini!" Kesal Kania.
Kania berjalan meninggalkan Aldi dan masuk kedalam kamarnya, dengan keras ia menutup pintu kamar dan menguncinya dari dalam. Ia bersandar di balik pintu dan secara perlahan ia menurunkan dirinya dan terduduk sembari masih bersandar di balik pintu.
Ia tidak bisa membendung air matanya, batinnya terus mengumpat kesal dengan kelakuan Aldi yang tidak pernah berubah dari dulu. 'Hidup ini tidak adil untukku! Kenapa semuanya selalu tidak adil!' Batin Kania seraya terus menangis.
"Berguna dikit kek jadi Adik! Jangan cuma jadi beban hidup Abang aja!"
"Justru Abang yang jadi beban hidup!"
Kania tidak habis pikir dengan kelakuan Aldi, kakaknya. Dari dulu tidak pernah berubah, dan kini ia dijadikan jaminan olehnya. Dan ia harus menikah dengan orang yang tidak ia cintai.
"Apakah aku harus menikah dengan Rico untuk kebaikanku sendiri? Agar aku tidak di hancurkan oleh Rico?" Gumam Kania bimbang.
✧ ⃟ ⃟TO BE CONTINUED⃟ ⃟ ✧
.
.
.
┏━━━°❀°SPOILER NEXT CHAPTER°❀°━━━┓
APABILA TERDAPAT TYPO, MOHON MAAF YA GUYS. KOMEN AJA BIAR AUTHOR BENERIN.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!!!!
FOLLOW AKUN AUTHOR DAN TAMBAHKAN CERITA INI KE READING LIST KALIAN:)
KURANG HOT KAH? NEXT BAKAL LEBIH HOT WKWK
DAH GA BANYAK CINGCONG LAGI, SAMPAI JUMPA BESOK:)
SAYA BERJANJI AKAN VOTE CHAPTER INI SETELAH SELESAI MEMBACANYA.
CIE UDAH JANJI, XIXIXI