Between You And Me [END]

By neshzllnn_

12.7K 887 20

Shierra kembali setelah 10 tahun, ia meninggalkan rumah yang dahulu ibunya bekerja disana, sampai dia punya s... More

•Prolog
•One•
•Two•
•Three•
•Four•
°Five°
•Six•
°Seven°
•Eight•
°Nine°
•Ten•
°Eleven°
•Twelve•
°Thirteen°
•Fourteen•
°Fifteen°
•Sixteen•
°Seventeen°
•Eighteen•
°Nineteen°
•Twenty•
°Twenty-one°
•Twenty-two•
°Twenty-three°
•Twenty-four•
°Twenty-five°
•Twenty-six•
°Twenty-seven°
•Twenty-eight•
°Twenty-nine°
•Thirty•
°Thirty-one°
•Thirty-two•
°Thirty-three°
°Thirty-five°
•Thirty-six•
°Thirty-seven°
•Thirty-eight•
°Thirty-nine°
•Fourty•
°Fourty-one°
•Fourty-two•
°Fourty-Three°
•Fourty-Four•
°Fourty-five°
•Fourty-Six•
°Fourty-Seven°
•Fourty-Eight•
°Fourty-Nine°
•Fifty•
°Fifty-One°
•Fifty-Two•
°Fifty-Three°
•Fifty-Four•

•Thirty-four•

109 10 0
By neshzllnn_

"Bisakah kau menjaga mulutmu?!" Ocehku di dalam mobil bersama dengan nya.

Dia hanya melirik ku lalu berkata "Apa." Sungguh menyebalkan.

"Mengaku ngaku kau adalah pacarku, apa apaan itu. Kau pikir kau siapa bisa mengklaim diriku seenaknya." Ocehku sambil fokus menatap ke arah jalanan.

"Ya sudah mulai sekarang kau adalah milik ku." Ucapnya santai.

Aku menengok ke arahnya dengan cepat, mukanya terlihat tenang saat mengatakan hal itu. Sungguh, aku tidak mengerti apa yang berada di otaknya saat ini.

"Aku bukan pacarmu." Jawabku kembali menoleh ke arah jendela mobil.

"Mulai sekarang kau adalah pacarku." Ucapnya tenang.

"Apaan itu?" Jawabku, Dia menoleh ke arahku dengan pandangan bertanya.

"Menembak dengan sangat tenang, tidak ada unsur romantis." Gumamku melihat ke arah jendela lagi.

"Ah, apa aku harus menyiapkan hal romantis untuk mengatakan hal itu padamu?" Tanya nya dengan nada menggoda.

"Tidak." Ucapku cepat. Enggan menoleh ke arahnya, aku masih merasa sedikit kesal dengan sikapnya.

•••


"Kenapa kita berhenti di depan rumahmu? Kenapa tidak langsung masuk ke Garasi rumahmu?" Tanyaku saat telah sampai di depan rumahnya.

Dia tersenyum hangat padaku.

"Aku masih memiliki beberapa pekerjaan, kau dirumah saja dan jangan lupa untuk membereskan semuanya. Oyya, nanti sore teman temanku akan kesini. Ajak mereka untuk masuk dan menungguku nanti." Aku menghela nafas lelah dan mengangguk.

"Kau selalu saja sibuk." Ucapku sambil membuka pintu mobil, sebelum keluar ada beberapa patah kata yang membuat diriku sedikit tercenung.

"Besok malam kita akan pergi keluar berdua."

Kata kata itulah yang membuatku tercenung.

Padahal maksud kata sibuk di diriku tidak seperti yang dia pikirkan.

Habislah aku.

•••


"Ah! Enaknya!" Aku mendudukan diriku di atas Sofa empuk yang besar.

Sehabis beres beres dapur dan mencuci piring, serta mencuci baju dan menjemur pakaian. Itu sangat lelah di lakukan sendiri, trust me.

Aku bersyukur masih punya waktu untuk istirahat, aku mengambil posisi duduk sambil bersender di atas Sofa dan mengambil remot di atas meja serta Chips yang ada di atas meja.

Aku tersenyum sambil menyalakan Tv besar di hadapanku, mengganti Channel kartun yang bagus dan pilihanku berhenti di Channel yang menayangkan film Spongebob. Film kesukaanku sejak kecil.

Aku tersenyum dan menikmati acara film kartun tersebut sebelum pikiran gusar menghantui diriku.

Aku menengok ke arah belakang sofa, disana masih ada Baju yang telah ku cuci tapi belum ku setrika. Aku menghela nafas dan mendongakkan kepalaku ke atas.

"Kerjaan lagi." Batinku lelah.

Tapi aku langsung menegakan kepalaku dan berusaha menyemangati diriku sendiri.

"Jangan banyak ngeluh! Semangat Shierra!" Ucapku dalam hati dengan semangat.

Lalu ku ganti Channel Tv yang sudah selesai menayangkan Spongebob, berganti mencari Channel Tv yang lain, yang menayangkan kartun juga.

Pilihanku berhenti di film Inside Out, aku dulu juga sangat menyukai film ini. Menurutku ini film yang unik.

Kuputuskan ku tonton sampai selesai dengan Cips yang berada di pangkuanku.

•••

Saat sedang asyik menonton Tv, ada saja tamu yang berisik menganggu acara santai ku.

Bel di pencetnya dengan sangat cepat, Aku mengira ngira dia sudah menekan bel 50 kali sepertinya.

"Iya! Iya!" Ucapku sambil teriak berjalan dengan cepat ke arah pintu depan.

Pintu terbuka dan nampaklah 4 orang pemuda tampan. Yang satu berwajah dingin, yang satu berwajah Humble, yang satu memakai kacamata seperti kutu buku dan yang satu menatapku datar.

Sepertinya yang menatapku datar, yang sedari tadi menekan bel Pintu.

Aku langsung teringat pesan Rey, bahwa nanti ada teman teman nya yang datang kesini.

"Oh hei, apa kalian teman Rey?" Jawabku sambil tersenyum canggung.

"Ya dan kau siapa?" Tanya nya yang berwajah datar.

"Uhm Aku--" Perkataanku terpotong oleh yang berwajah humble.

"Oh, Apa kau pacar Rey?!" Binar matanya tampak bersemangat.

Aku diam tak menjawab.

"Oh, Astaga! Sudah kuduga Rey tidak akan seperti anak kecil lagi. Lihatlah! Dia sudah punya pacar!" Ucapnya excited, teman teman nya hanya memandangnya aneh.

"Diamlah." Ucap yang berwajah dingin.

Kami diam cukup lama sebelum, teman nya yang berwajah dingin menginterupsiku.

"Nona, apa kami tidak di persilahkan masuk?" Aku dengan linglung langsung mempersilahkan mereka untuk masuk.

Sebelum masuk Pria yang menatapku datar mengucapkan beberapa kata yang sangat tajam.

"Selepas apapun Statusmu pada Rey. Kami tidak peduli." Ucapnya sebelum masuk dan duduk di ruang tamu.

Aku hanya tercenung, perkataan nya memang benar benar menusuk seperti duri.

•••

Aku kembali dari dapur sambil membawakan mereka Teh dan juga Chococips, aku menaruh satu persatu teh dan juga biskuit di atas meja.

Tiba tiba suara klakson mobil di luar mengagetkan ku, membuatku langsung keluar dan melihat siapa yang berada di luar.

Kulihat mobil Rey di depan gerbang, langsung ku pencet Tombol yang berada di samping pintu untuk membuka gerbang.

"Siapa itu?" Tanya Pria yang memakai kacamata.

"Rey, dia sudah datang." Ucapku tersenyum dan kembali masuk ke dapur.

Ku dengar dari dapur Rey menyapa teman teman nya sekaligus memanggil namaku. Aku segera keluar dari dapur dan menuju Ruang Tamu.

Tiba-tiba Rey langsung merangkul pundak ku, aku yang risih berusaha melepas rangkulan nya namun tenaga nya lebih kuat.

"Perkenalkan ini Shierra Allisha Shon, kalian bisa memanggil nya Shierra atau Rara. Dia adalah pacarku sekaligus orang yang membantuku disini."

Aku tersenyum dan mengucap Halo pada mereka semua.

"Wait wait, apa kau berpacaran dengan seorang pembantu dari rumahmu? Are you seriously Rey?!" Komentar jahat mulai keluar dari mulut Pria yang berwajah datar.

"Tutup mulutmu, Ed. Kau tidak akan mengerti, masa aku harus menceritakan dari awal padamu." Ucap Rey sambil duduk di atas Sofa.

Aku ikut duduk tapi berada di atas sofa yang lebih kecil disamping Rey.

"Lalu ceritakan lah kau tidak pernah menceritakan apapun pada kami." Ucap Pria yang memakai kacamata.

"Guys! Bisakah kalian memperkenalkan diri kalian terlebih dahulu? Apa kalian tidak kasihan melihat dia yang menyimak obrolan tanpa tau nama kalian. Btw, namaku Derico." Lelaki berwajah Humble itu tersenyum padaku, aku hanya mengangguk dan membalas senyuman nya.

"Ah, aku sampai lupa. Namaku Edward, yang memakai kacamata Allan dan yang berwajah dingin ini Erick."

"Well, mereka tidak seperti yang berada di otakmu, aslinya mereka orang yang sangat baik. Karena belum kenal saja, keliatan sekali tampang menyebalkan mereka semua." Ucap Rey di Akhiri tawa nya.

Seluruh isi ruangan tertawa begitu pula denganku, aku ikut tertawa.

"Baiklah, aku mengerti." Ucapku menampilkan senyum manisku, lalu aku teringat sesuatu, aku sedang memasak air di dapur tadi lalu aku tinggalkan begitu saja.

"Uh-oh tunggu sebentar, aku masih ada pekerjaan yang ku lewatkan di belakang." Ucapku. Yang lain mengangguk dan aku langsung pergi berlari ke belakang.

•••

Setelah sepeninggalnya Shierra ke dapur, ke empat teman-teman Rey langsung mengerubungi Rey.

Termasuk Edward dan Erick.

"Are you Seriously Rey?! Kau berpacaran dengan nya?" Ucap Edward masih bertanya dengan pertanyaan yang sama.

"Guys, bisakah kalian tenang sedikit?" Ucap Rey mundur-mundur dari duduknya merasa tidak nyaman dengan tatapan nyalang dari ke empat teman nya.

Namun ke empat teman nya tidak berubah pandangan pada Rey, tetap memakai ekspresi penasaran nya itu.

Rey berdehem berusaha menormalkan Situasi.

"Oke, baiklah. Aku memang berpacaran dengan nya."

"Kenapa?" Edward langsung menyerobot.

"Dia adalah teman masa kecilku, Jauh sebelum Sheriel ada. Dia lah yang sudah bisa mengikat hatiku." Ucap Rey mendramai.

Teman teman nya hanya memandanginya datar

"Sejak kapan kau jadi se lebay ini?" Komentar Erick

"Aku serius bodoh." Ucap Rey dengan muka kesalnya ke arah Erick.

"Lalu bagaimana jika ibu dan Ayahmu tau?" Tanya Allan.

"Mereka sudah tau." Sambar Rey cepat dan singkat.

"What's?!" Ucap mereka bersamaan, muka mereka terlihat sangat lucu. Karena ke empat²nya terlihat sama-sama kaget.

"Lalu apa yang mereka lakukan?" Tanya Derico akhirnya.

"Aku tidak tau." Ucap Rey menggidik kan bahu tak tahu.

Karena selama ini dia belum pernah melihat kedua orang tua nya membicarakan Shierra padanya. Walaupun dari gerak geriknya Rey sudah tau kalau mereka tau hubungan nya dengan Shierra.

"Tidak kah kau berfikir ibumu pernah berbicara dengan Shierra?" Ucap Allan pelan-pelan.

"Atau mungkin saja mengancam nya diam-diam tanpa sepengetahuan mu." Lanjut Allan.

Seketika Rey sadar, apa yang Allan katakan ada benarnya juga.

Dan Rey belum bertanya tentang hal itu pada Shierra.

Continue Reading

You'll Also Like

9.4M 1M 60
Air mata terus mengalir deras kala mengingat bagaimana dirinya difitnah dan dipermalukan. Ia telah mengecewakan papanya, dianggap menjijikan oleh sem...
4.1M 313K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
529K 19.8K 33
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
2.6M 283K 55
[ SELESAI ] Selamat membaca. sorry if there is a typo(s) Dia, Lorraina Vabella. Dia gadis cantik yang angkuh. Dia gadis manis yang sombong. Dia sehar...