My Lisp Girlfriend [ REVISI ]

Galing kay lindamall

460K 28.9K 1.2K

Awalnya benci sekarang jadi cinta. Awalnya ngga level sekarang jadi berharga. Awalnya muak sekarang jadi gema... Higit pa

Prolog
1. Bara Marah
2. Satu Rumah?!
3. Diceburin ke Kolam
4. Bakso Biadab
Cast
5.Company
6.PDKT
7.TOD
8.Gimana hari ini?
9.Cemburu?
10.Perasaan yang sama
11.Dilema
12.Ular Tangga
13.Salju Hilang?
14.Kuda-kudaan
15.Telat
17.Borong Mainan
18.Petak Umpet
19.Nasi Goreng Telor Mata Panda
20.Olos dan Cireng
21.Tayo
22.Nginep Lagi
23.Kecelakaan
24.Ternyata
25.Larangan
26.Kekhawatiran Bara
27.Potoin
28.Galak Amat
29.Donat & ABCan
30.Kejutan Romantis
31.Sunset
32.Penyesalan
Chat
33.Salju pengen keliatan galak
34.ke Mall bareng
35.Berangkat
36.Dunia Lain
37.Sampai di Puncak
38.Kesurupan
39.Phobianya Salju
40.Pedes
41.Elena lagi?
42.Putus:)
43.Di kurung sama mantan😲
44.Ehem
45.Tragedi di kolam renang
46.Lagi?
47.Hukuman
48.Hari yang indah
Pengumuman!!!
WAJIB BACA! ( PERUBAHAN CAST)❤

16.Gemoy

9.2K 598 22
Galing kay lindamall


Happy reading>>>
-
-
-

Aduhh siap siap nih
Tenang, bukan adegan 18+ kok

Kini Bara dan Salju tengah berada di mobil dalam perjalanan pulang. Salju terus saja merengek pada Bara menagih janjinya sendiri tadi pagi saat berangkat.

"Kasih tau doong" Salju menarik baju lengan Bara yang sedang menyetir membuat Bara gagal konsen. Kalo Salju maksa seperti ini mana mungkin dia bisa menolak.

"Oke kalo lo maksa, gue kasih tau. Tapi ntar lo jangan nyesel!" ujar Bara lalu menepikkan mobilnya. Sepertinya ini tidak jauh dari tempat dimana Bara memarkirkan mobilnya tadi pagi.

"Iyaa"

"Oke, sekarang kita pindah duduk di belakang"

"Ih ngapain halus pindah sih?" tanya Salju bingung.

"Udah deh nurut aja. Lo sendiri kan yang mau tau? Yaudah ngga usah protes"

"Ish"

Salju akhirnya menuruti perintah Bara. Dia turun dari mobil lalu duduk di kursi belakang.

Setelah mereka masuk, Bara tak lupa mengunci pintu mobilnya terlebih dahulu. Biar lebih aman katanya.

Bara merapatkan duduknya dengan Salju lalu merangkul pundaknya membuat Salju deg-degan. Cewek polos kaya Salju bisa deg-degan juga ya.

Tanpa ba-bi-bu Bara langsung mencium pipi gembul Salju bertubi-tubi dengan tangan yang satunya menekan pipi Salju sebelahnya.

Salju hanya merem-merem kegelian.

"Mmmh..pipi Salju jangan di makan!" pekik Salju kala Bara menghisap pipinya dengan lahap.

"Aw jangan digigit ih!"

Bara terus menciumi seluruh wajah Salju. Menggigit pelan pipinya, hidungnya, dan dagunya dengan gemas berkali-kali. Bara mengusap permukaan wajah Salju yang basah karena ulahnya. Bara terkekeh gemas lalu mengecup bibir Salju berkali-kali. Dan ya Salju hanya pasrah dan memejamkan matanya.

"Gemes banget sumpah!" ujar Bara menekan kedua pipi Salju hingga bibir Salju monyong.

Bara mencium bibir Salju dengan hidungnya. Bahkan Bara sengaja membuka mulut Salju agar dia lebih leluasa menciumnya. Menghirup aroma manis yang menyeruak dari mulut Salju. Mungkin kebanyakan orang baunya pasti busuk. Tapi beda dengan Salju, mulutnya bau susu, seperti bayi. Bara sangat menyukainya. Ini candu baru bagi Bara selain bibir dan pipi gembul Salju.

"Kok bisa wangi gini sih? Heummh" ujar Bara masih menghirup aroma mulut Salju. Aroma terapi baru yang membuatnya tenang.

Bara mencium dagu Salju, turun keleher, menghisap lalu menggigitnya pelan hingga Salju melenguh karena geli sekaligus sakit.

Bara menatap Salju dengan tatapan sensual. "Siap gue grepe?"

Salju mengerjapkan matanyanya berusaha mengumpulkan kesadaran.

"E-hah g-mmph" belum selesai Salju menjawab,Bara langsung menyambar bibir Salju saking gemasnya. Melumat dan menghisapnya, bahkan lidahnya menerobos masuk dan menari-nari di dalam mulut Salju.

Cukup lama mereka berciuman, hingga suara rintik hujan terdengar nyaring di atap mobil. Tapi Bara enggan melepaskan ciumannya.

Bara tersenyum sambil mengusap bibir Salju yang basah karena ulahnya lalu mengecupnya lagi sekilas.

Salju yang memang sudah ngos-ngosan, malu ditambah lagi lehernya pegel karena terus ditahan oleh Bara, langsung menyenderkan kepalanya di dada bidang Bara.

Bara terkekeh dan langsung memeluk tubuh mungil Salju dengan erat sambil mengusap-usap punggungnya.

"Yuk pulang" ajak Bara.

"Katanya mau kasih tau glepe?" ujarnya masih dalam pelukan Bara.

"Lo beneran mau di grepe?" tanya Bara. Ya ampun Sal, polos ya polos tapi jangan keterlaluan. Bara sendiri yang bingung. Bara tidak mau merusak gadisnya. Tapi dengan polosnya, gadisnya malah minta di g***e?. Tapi kan Salju tidak tauu.

"Ih, kan Salju ngga tau"

"Oke. Gue boleh pegang susu lo?" anjir.

"Susu yang mana? Susu Salju kan udah abis tadi di minum balengan ama Bala" aduh polos bet.

"Bukan susu itu"

Salju mendongak "Telus?"

"Ck itu susu lo yang nempel didada" ujar Bara kesal. Pacarnya ini otaknya benar-benar lemot.

Butuh waktu 5 detik Salju mencerna ucapan Bara hingga dia membulatkan matanya dan langsung melepaskan pelukannya. Menyilangkan tangannya di depan dada.

"Bala mesum!"

"Katanya mau di grepee? Yaudah sini nenen lo gue pegang" ujar Bara menarik tangan Salju yang menutupi dadanya.

"GA BOLEH IH! SIAPA YANG MAU SIH?!" Salju lantas memundurkan tubuhnya, tapi apalah daya. Dia sudah kepentok pintu mobil.

"Lo tadi yang minta di grepe" ujar Bara berhenti menarik tangan Salju beralih bersedekap dada.

"Engga! Salju cuma pengen tau!" sangkalnya.

"Yaudah. Sekarang lo udah tau kan?"

"Udah tau apa?"

"Ck. Grepe!"

"Emangnya apaan?"

Astagaaa. Setelah percakapan ambigu tadi Salju masih saja belum paham?. Oh no. Bara ingin bunuh diri rasanya.

Bara menarik nafas dalam-dalam lalu tersenyum paksa

"Grepe ituu.. duh gimana yah jelasinnya" Bara menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal.

"Apa ih! Kasih tau!" rengek Salju menarik-narik lengan Bara

"Udah lah ngga penting. Intinya kalo ada cowok yang mau nyentuh-nyentuh lo jangan mau!"

"Belalti Bala ga boleh sentuh-sentuh Salju dong?"

"Kalo gue boleh"

"Kok gitu?"

"Kan lo pacar gue"

"Ohh gitu yah" Salju manggut-manggut paham.

"Beneran ngga mau di grepe?" goda Bara.

Salju melotot. "Ngga mau ih! Salju pengen pulang!"

"Yaudah iya. Pengen beli bakso dulu ngga?" tawar Bara mengingat saat ini sedang hujan, dan sepertinya cocok makan bakso.

Mata Salju berbinar. "Pengen lah!" ujarnya antusias.

"Oke. Tapi cium dulu" ujar Bara memanyunkan bibirnya minta di cium.

Tanpa penolakan, Salju langsung mengalungkan tangannya di leher Bara sambil tersenyum lalu memejamkan matanya seolah mempersilahkan Bara untuk menciumnya.

Dan ya kalian tau sendiri apa yang akan terjadi setelah itu.

***

"Bala. Ambilin sambelnya!"

"Nggaosah pake sambel-sambelan!" Bara menyingkirkan mangkok berisi sambel lebih jauh dari jangkauan Salju.

Mereka kini tengah menikmati bakso di tempat favorit Salju. Apa lagi kalo bukan Bakso Biadab. Kalian ingat kan bakso biadab yang di depan komplek rumahnya Bara?

"Siniin!" Salju menarik lengan Bara yang hendak menyeruput kuah bakso. Alahasil kuahnya tumpah ke paha Bara.

"Aduh panas-panas!" pekik Bara mengipasi pahanya.

"Lasain tuh kalma!"

Bara mendelik. "Pacar durhaka lo!" lantas mentoyor kepala Salju hingga terhuyung ke samping.

"Iiih! Sakitt" Salju mengusap kepalanya.

"Makanya ngga usah bawel! Mau gue siram pake sambel?" ujar Bara sudah ancang-ancang akan menyiram Salju dengan sambel. Tapi cuma becanda kok.

"Ngga mau! Bala aja noh mandi pake sambel, bial hot!" ujar Salju nyolot.

"Nggausah mandi pake sambel juga gue mah udah hot kali" sombong Bara.

Salju memutar bola matanya malas. "Telselah! Salju mah mau makan" ujar Salju antusias menggosok kedua tangannya siap-siap memotong-motong bakso di hadapannya.

Ett. Sebentar. Salju hampir lupa. Dia kan harus live insagram.

Salju mengambil ponselnya lalu menarunya di meja. Ponsel itu di senderkan di botol kecap tepat menghadap wajahnya.

"Hallo gaess, Salju mau makan bakso gedee bangeet. Nih liat" ujar Salju pada ponselnya lalu menunjukkan baksonya kearah ponsel. Padahal belum ada yang menonton siaran langsungnya.

"Lebay banget!" batin Bara.

"Sumpah yah gaes ini tuh enak bbanged" ujar Salju hiperbola sekaligus lebay.

Tak di sangka. Ternyata dalam beberapa menit, yang menonton siaran langsung Salju sudah cukup banyak. Ratusan lah mungkin.

"Liat nih dalemnya ada anaknya gaes!" ujar Salju memperlihatkan isi baksonya pada penonton siaran langsungnya.

Bara sebenarnya sudah sangat dongkol dengan tingkah Salju yang menurutnya norak itu. Kan Bara malu sendiri, punya pacar cantik tapi norak. Makan bakso aja pamer, siaran langsung.

Dan Bara hanya memilih diam sembari menikmati baksonya.

***

"Assalamualaikuum, Bundaa oh Bundaa, A'a oh A'a" seru Salju dengan nada seperti Upin dan Ipin yang tengah ke rumah atuknya. Salju menyelonong masuk mencari keberadaannya ibunya.

"Wa'alaikum salam. Kok baru pulang, sayang?" tanya Mila yang habis dari dapur lalu menyalimi Salju.

"Abis ditlaktil bakso dong" pamer Salju.

"Di traktir Bara pasti?"

"Kok bunda tempe?"

"Karena bunda ngga tahu" Salju dan Mila tertawa terbahak-bahak dengan becandaan garingnya itu sambil saling menabok satu sama lain.

"Yaudah Salju mandi dulu yah. Awas loh kalo nanti Salju udah mandinya, tapi bunda belum siapin makanan" ancam Salju. Harap jangan di tiru kelakuan Salju ini yah man temaan.

Mila terkekeh. "Iya sayang. Yaudah sana mandi. Udah bau asem tau" Mila mengibaskan tangannya di depan hidung seolah kebauan.

"Okey" Salju berbalik badan lalu beranjak kemarnya. Baru satu langkah, Salju berbalik badan "Oya, A'a mana yah bun?"

"Kuliah lah"

"Oya lupa!" cengir Salju menggaruk hidungnya yang tiba-tiba gatal. Padahal Salju tau tiap hari Satria itu kuliah, tapi setiap hari Salju masih saja bertanya kakaknya dimana pada ibunya. Lupa katanya.


***

Suara ketukan sendok dan piring ketika orang makan itu tidak terdengar ramai di sebuah meja makan yang hanya terdapat dua orang itu.

Sepi. Yang selalu Bara rasakan. Setiap hari ia hanya makan bersama ibunya, karena ayahnya sibuk bekerja. Dan Bara juga Sari sangat merindukan Salju untuk makan bersama. Bersama gadis itu suasana berubah 360 derajat menjadi ramai dan ceria.

"Papi kayanya tiga hari lagi pulang" ujar Sari.

"Ohh" jawab Bara singkat. Tidak ada raut kebahagian atau kesedihan di sana. Biasa saja.

"Mami minta tolong, kamu jangan jutek-jutek sama papi nanti ya?. Papi itu emang orangnya keras, jadi kamu ngertiin lah".

"Hm" Bara hanya berdehem memanggapi ucapan Sari membuat Sari geleng-geleng kepala. Kapan anak dan suaminya ini bisa akur lagi?.

"Yaudah Bara mau tidur" pamitnya langsung meninggalkan meja makan. Padahal makanan di piring Bara belum habis. Entahlah, tiba-tiba Bara Badmood.

Sari menghela nafas pasrah menanggapinya. Sudah biasa.

Next??



Btw judulnya gw ganti loh hehe
Yang kemaren ngga sesuai bahasanya









~Thanks for reading~

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

438K 33.6K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
905K 47.3K 76
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
2.9M 144K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...
774K 93.6K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...