16. Ale temen laknat
Keno mengangkat gitarnya ke pangkuan, menunduk sambil mengatur senarnya agar menciptakan irama yang enak. Sambil sesekali bersenandung menyanyikan lagu milik Justin bieber.
Ia kemudian mengangkat kepala saat teman-teman tongkrongannya mulai masuk ke kafe, saling bertos ria dan menyapa satu sama lain. Begitu Ale yang datang dia langsung berhenti bermain.
"Lah Le, tumbenan kaga sama temen lu Ical," tegur Bian.
"Giliran sama dia terus tar lo ejek gay," cibir Ale membuat seisi tongkrongan tertawa."Tai bubur lo ah."
"Ya nggak papa Le, orang cocok." sahut Sehan.
"Heh ngaco anjir," balas Rey.
Ale kemudian menoleh pada Keno, langsung tersenyum lebar. "Wehhh jagoan gue." serunya sambil ber tos ria.
Keno terkekeh. "Pa kabar bro."
"Gue apa Zia?" tanya Ale sambil menaik turunkan alisnya jahil.
Keno jadi terkekeh sambil mengumpat. "Dua-duanya deh."
"Wehh anjrit," Ale menunjuk wajah Keno dengan gelengan tak percaya. "Kok jadi melangkah lebih jauh."
"Zia siapa woi gue ketinggalan!" seru Bian heboh. "Ken, Zia siapa hah?"
"Temen gue," jawab Ale sambil duduk di samping Rey. "Gue minta nebengin eh besoknya ngantin bareng." sindirnya.
"Anjir kok tau?" Keno mendelik sambil menahan senyum.
"YAELAHHH KENO."
"LAH KOK GINI MAENNYA."
"Dah lah males anak IPA 5 diembat semua, nggak Luna nggak Nayya, besok siapa lagi??" protes Bian.
"Ya Zia lah, ya nggak, Ken?" tanya Sehan jahil. Keno balas dengan kekehan ringan.
"Lah Zia bukan sama si Nathan, Le?" tanya Rey membuat Ale melotot sambil melirik Keno yang menaikan alisnya.
"Nathan?" beo Keno. Jadi teringat dengan kejadian di koridor depan kelasnya beberapa hari lalu. Sepertinya mereka memang sedekat itu, karena Zia langsung mendatangi Nathan dan melaporkan apa yang terjadi.
"Kaga, bukan jadian," jawab Ale sambil mencomot kentang di meja membuat Keno mengangkat kepala.
"Lah bedua mulu kayaknya," ucap Rey.
Keno melirik. "Gue berdua mulu sama Sehan, lo bilang pacaran juga?"
"Lah sewot HAHAHAH."
"Ya biasa aja dong mas responnya."
"Kok malah kayak ada apa-apa ya."
Keno jadi mengumpat, lalu menunduk berusaha menyibukkan dirinya dengan gitar. Hingga akhirnya terusik sendiri.
"Le, bagi id Line Zia dong."
⛅️⛅️⛅️⛅️⛅️⛅️
Zia : nath dimanaaa?
Zia : p
Zia : p
Nathan : lomba
Nathan : plg duluan sm ale
read
Nathan menyimpan hpnya, lalu berlari kecil menghampiri teman-temannya yang sedang berlari memutar lapangan untuk latihan. Saling bertos ria dengan timnya karena dia baru datang.
"Mulai jam berapa?" tanya Nathan pada Zevan yang tengah memilih bola.
Zevan menoleh. "Setengah jam lagi kita berangkat, pelita dari sini deket kan."
"Berangkatnya bareng gitu?"
"Mobil sekolah dipake sama anak olim juga," Rey di belakangnya menyahut. Senior yang satu tim turnamen juga.
"Lah sendiri-sendiri berarti?" tanya Zevan baru tau.
"Olim?" Nathan langsung menoleh pada Gibran yang sedang memakai jersey. "Bran?"
"Olim bahasa, bukan kimia." jawab Gibran kalem.
Nathan langsung ber oh ria. Kalau denger kata olimpiade dia jadi keinget Gibran karena hampir dua minggu sekali anak itu ikut olim antar sekolah.
"Anak-anak!" Pak Jimmy datang masuk ke lapangan. "Langsung otw sekarang aja yuk, jamnya diajuiin dari pihak sekolah sana. Pada bawa kendaraan kan?"
"Bawa, Pak!"
Pak Aji menepuk tangannya. "Yok yok pada berangkat sekarang, udah siap ya!"
"Udah, Pak!"
Gibran melirik motor. "Bawa motor apa mobil?" tanyanya pads Nathan.
"Motor lah," balas Nathan. "Lo duluan aja sana gue mau ke toilet."
Gibran mengangguk kalem saja, ia kemudian pergi duluan sementara Nathan berbalik untuk meraih tas nya dan pergi ke kamar mandi.
Tak sengaja berpapasan dengan Yohana yang sedang bergurau dengan dua teman cowoknya. Kebetulan cewek itu meliriknya, namun duluan membuang muka membuat Nathan menghela napas berat.
Hampir setahun Nathan menjalin hubungan dengan Yohana, dan dia paham betul watak cewek itu. Putusnya mereka murni kesalahan Nathan karena tidak punya pilihan, bahkan mendatangi cewek itu saja Nathan malu karena salah.
Nathan menunduk saat hpnya berdering. Menyerngit melihat nama papah di sana.
"Halo, Pah?"
"Kamu dimana?"
"Sekolah."
"Anter Zia pulang dulu tolong, papah nggak bisa jemput dia karena ada rapat."
"Nathan ada--"
"Nath?"
Nathan menarik napas dalam, berusaha untuk sabar dulu. "Nathan nggak bisa sekarang,"
"Terus kamu biarin adek kamu sendirian kayak gitu? Nggak ada temen yang bisa nganter loh, papah barusan chat temenmu satu-satu."
"Tapi--"
"Papah sekarang di rumah, nggak mau tau papah harus liat dia pulang sama kamu."
Nathan menatap jam tangannya, dua puluh menit lagi lomba akan dimulai karena Alega ronde pertama. "Nathan ada lomba, Pah..."
"Apa salahnya sih nganterin dulu? Zia lagi sakit lohh, dia lebih penting."
"Iya iya." Nathan menghembuskan napas kasar. Langsung mematikan sambungan telfonnya dengan tangan mengepal.
Tak jadi ke toilet ia langsung berbalik keluar dari area sekolah, mencari keberadaan Zia di sana. Namun tak ada cewek itu. Nathan akhirnya masuk lagi, naik ke lantai dua menuju kelasnya, tapi kosong.
Nathan berdecak melihat jam tangannya, tangan kanannya masih memegang hp mencoba menghubungi nomor Zia yang tidak bisa diangkat.
Ia juga dapat telfon berulang kali dari Gibran dan papahnya. Membuat Nathan jadi bingung dan pusing sendiri.
Setelah memutari semua tempat, tujuan terakhir adalah kantin. Nathan masuk ke sana, memperhatikan semua tempat.
Lalu berhenti ke kantin tengah, menyerngit melihat Zia sedang bercanda gurau dengan cowok yang tidak ia tau siapa. Membuat Nathan mengepalkan tangannya, geram dengan anak itu.
Nathan berjalan mendekat, langsung menarik tangan Zia membuat gadis itu menoleh kaget.
"Loh? Lo katanya lomb--"
"Hp lo rusak dicall nggak bisa?" tanya Nathan heran.
Zia mengerjap bingung. "Gue--"
"Ayo pulang." ajaknya tak mau berdebat lagi. Nathan benar-benar kehabisan waktu karena turnamen akan dimulai.
Keno yang sedang memesan makan jadi menatap mereka bingung. "Zi? Makanannya?"
Zia jadi menatap mereka serba salah. "Nath, lo duluan aja gue mau makan sama Kak Keno..."
Nathan menarik napas kesal, membuang muka dengan rahang mengeras. Tak mau debat ia tetap menarik tangan Zia membuat Keno menyerngit dan menahan mereka.
"Dia bilang lo duluan aja," tahan Keno membuat Nathan mengepalkan tangannya.
"Lo kalo mau have fun, seenggaknya jangan bikin papah call gue." sentak Nathan membuat Zia melebarkan matanya.
"Papah?" beonya. "Tapi gue udah bilang--"
"Lo mau ikut balik nggak sih? Buru deh, Zi." hardik Nathan buru-buru seraya melirik jam tangannya lagi.
"Tapi ini," Zia menatap Keno tak enak hati. "Kak, gue duluan ya? Harus pulang sekarang soalnya." katanya jadi tak punya pilihan.
Keno melepas cekalannya dari tangan Nathan, akhirnya mengangguk juga karena tak ada hak melarang. "Yaudah take care ya."
Zia mengangguk, lalu melirik Nathan yang sepertinya sudah sangat marah. Padahal dia sudah chat papah kalau mau pulang sama Ale, ya walaupun Ale udah pulang duluan, dia berniat diantar oleh Keno.
Zia mengikuti Nathan dari belakang, berusaha menyamai langkah mereka karena Nathan berjalan sangat cepat. Sampai naik ke motor pun cowok itu tak bicara sama sekali padanya.
Zia tau Nathan ada lomba jadi tidak meminta cowok itu pulang bersamanya. Papah yang biasa antar jemput pun tidak bisa karena rapat. Sepertinya ada kesalah pahaman lagi.
Selama perjalanan pulang nggak ada obrolan. Sebenarnya mereka belum baikan sejak minggu lalu. Dan sekarang Nathan kesal lagi.
Sampai Zia menunduk ketika hpnya bergetar, membaca chat yang masuk.
Gibran : nathan sama lo?
Gibran : dua menit lagi giliran alega
Gibran : zi
Gibran : nathan kepaksa digantiin cadangan
Zia melebarkan matanya tersentak, langsung melirik Nathan dari kaca spion. "Gimana bilangnya?" gumam cewek itu takut sendiri.
"Nath?" Zia menepuk bahu Nathan. Cowok itu tetap tidak mau menyahut.
Zia memejamkan matanya panik, lalu ia beranikan bicara. "Gibran bilang posisi lo digantiin cadangan."
Cekalan Nathan di stir motor makin menguat, emosinya sudah tidak bisa dibendung lagi. Membuat Zia sampai harus memegang pegangan belakang karena Nathan membawa motor semakin kencang.
Nathan sepertinya benar-benar marah, dan Zia tak yakin cowok itu akan bisa menahan dirinya lagi atau tidak.
🌥🌥🌥🌥🌥
Zia : ALE
Ale : dessert red velvet promo ya, bisa request mix sama tiramisu. beli 2 box gratis sendok mini dari kita ^__^
Zia : galucu sumpah
Zia : gue marah
Zia : gue beneran lagi kesel
Zia : jangan ngajak bercanda
Ale : itu chat otomatis anjir
Ale : jangan galak" deh atut :(((((
Zia : PAPAH CALL ELO KAN TADI??
Ale : astaghfirullah baru mau makan ayam udah dibentak aja, keselek tulang nihhhh
Zia : le...
Ale : iya.....
Ale : nelfon tadiiiii
Zia : SEMUA GARA" LO TAU GAAAA
Zia : KAN UDAH GUE DUHA
Ale : hah?
Ale : malah bawa" sholat duha
Ale : gue belom siap ya ji suruh ngimamin elu
Zia : DUGA ANJ
Ale : OHHHHH WQWQWQ
Ale : bentar deh zi
Ale : jangan salah hampa dulu
Ale : emang tadi bokap lo call
Ale : tapi
Zia : tapi apa??
Zia : le??
Zia : ALE
Zia : p
Zia : p
Zia : p
Ale : BENTAR HEH CUCI TANGAN DULU
Ale : gue tuh gabisa fast respon takut lo ada rasa cielahhh canda rasa
Zia : auah
Ale : gini loh
Ale : bokap lo call tuh nanyaiinnya gini "zia ga lagi sama kamu kann?"
Ale : sumpah demi ical ini berasa diinterogasi sama cowok lu, nanyanya nyolot banget
Zia : terus lo jawab apa??
Ale : ya gue bilang, ohh enggak kok om tenang aja
Ale : GILA LO BERSYUKUR ANJIR PUNYA TEMEN KAYAK GUE
Ale : kalo gue jawab, zia sama saya om, tar malah berabe ga sih hahahah
Zia : anjing
Ale : astaghfirullah kelinci istighfar nak...
Zia : lo tai
Zia : gara" lo
Zia : nathan marah
Zia : males
Zia : ARGHHHHHH
Ale : KOK JADI GUE SIH??
Ale : jangan sangkut pautin gue ke hubungan rumit kaliannnn plz
Zia : le lu tau nggak sih
Ale : ya enggak
Zia : lu tuh selalu gue andelin kalo gabisa pulang sama nathan karena papah ga ribet kalo sama elu
Ale : zi coba lu jadi gue deh
Ale : serius lu gatau om arion kalo ngeliatin gue tuh kayak ngode kalo sampe anaknya kenapa" gue ditendang ke neraka jahanam
Zia : NANYA GUE DULU SUSAH APA?????!
Ale : yahama gue nyempentij ngechat elu dulu kan lucu
Ale : myempetin*
Ale : INI TYPO MULU BGST
Zia : dah lah le males gue capek
Ale : emang tadi kenapa sih? ada masalah?
Ale : anjir gue kok kayak bikin melting gitu ya nanyanyaaa
Zia : diem deh gausa sok sokan nanya
Ale : cewek bisa ga sih kalo ditanyaiin jawab aja buset kebanyakan kode kek anak pramuka, udah tau cowok goblok
Zia : ya cowok bisa ga sih peka kalo nanya sekali tuh berasa gaada effort????????!
Ale : astaga naga dragon
Ale : pantes cinta lu gadibales sama nathan.......
Zia : fakyu
Ale : aaaa lovyutu ^__^