AZ Dua

624 163 13
                                    


♡♡♡Happy reading ♡♡♡




Kayla memasuki kamarnya dengan perasaan gondok sambil ngedumel

“Kenapa kamu tak pulang, anak gadis pulang jam segini”.

Kayla membaringkan tubuhnya di atas kasur king size nya. Kayla melihat langit langit kamarnya, membayang kan kalau ia yang ada di posisi Keyla, pasti ia akan senang.

Tetapi jika ia yang menjadi seperti Keyla, pasti Kayla yang akan menjadi sepertinya.

“Huhh”

“Aku capek ya Tuhan, selalu di kucilkan oleh keluargaku sendiri ya tuhan”.

Akhirnya. Tangisan Keyla pecah.

"Nenek hikss Kayla rindu Nenek yang dulu, hikss yang selalu sayang dan peduli sama Kayla”.

Karna kecapain Kayla tertidur dengan mata yang sembab.

~♥~


Ke esokkan pagi nya Kayla terbangun dengan mata sembab.

“Aduhh. Pusing banget nih kepala, kalau ga ada ulangan hari ini mending gue ga usah sekolah”. Ujar Kayla sambil memegangi kepalanya.

“Kalau tau ujung nya begini mending gak usah gue nangis semalam”.

Kayla bangkit dari ranjangnya, dan melihat ke arah jendela

"Astragfirullah jam berapa ini”. Kayla terkejut karna mata hari sudah terik, itu artinya Kayla terlambat bangun.

“Huaaaaaa aku terlambat bangunya”. Teriak Kayla sambil berlari ke kamar mandi.

~♥~

Sesampainya Keyla di sekolah, gerbang SMA Mentari sudah tertutup rapat.

SMA MENTARI

Yah. Siapa sih yang tak mengenal SMA Mentari, SMA yang di damba dambakan oleh para siswa. Bukan hanya sekolahnya saja yang megah nan mewah, tetapi jika ingin masuk ke SMA Mentari harus mendapatkan nilai sempurna. SMA Mentari juga sangat memperdulikan ke disiplinan siswa siswanya. Karna kedisiplinan siswanya, itu sebagai bentuk hormat kepada sang guru yang telah mengajar mereka tanpa rasa lelah, atau keluhan sedikit pum.

“Ternyata Pak Jojo garjep juga nutup gerbang”. Batin Kayla sambil tersenyum miring.

Kayla berjalan ke belakang sekolah. Kayla hari ini harus terpaksa memanjat dari belakang sekolah.

Mungkin hari ini hari keberuntungan Kayla.

Lihat saja, di dekat dinding belakang sudah ada tangga.

"Rezeki anak soleh mah gini, gak teman tangga pun jadi”. Riang Kayla.

"Bismillah”

Kayla memanjat tembok belakang sekolah dengan aman. Tanpa ada goresan sedikit pu. Kayla sangat bersyukur ia memiliki sifat tomboy. Dengan bedanya sifatnya dengan perempuan perempuan di luar sana. Itu memudahkan Kayla untuk membuat sesuatu yang bisa membuat hatinya senang.

Tanpa Kayla sadari dari arah kanannya pak Ruli, sang guru bk yang terkenal kejam, dan tanpa perasaan jika iya memberi hukuman kepada sang murid yang melanggar peraturan sekolah.

“Azkayla Zunaira smith!!!”. Panggil Pak Ruli.

“Aduh kok ada pak kumis sih”. Batin kayla

Kayla langsung turun dari pembatasan pagar. Ia menolehkan pandangannya kepada Pak Ruli dengan cengar cengir”.

“ahh iya Pak. Kok bapak ada di sini sih”. Tanya kayla.

Aduhh Kayla goblok kok lu tanya sih, ya jelaslah dia disini kan dia yang selalu ngawasin belakang sekolah. Batin Kayla.

“Kamu yang ngapain disini Kayla Zunaira Smith”. Ucap Pak Ruli dengan nada geram.

“ gini ya pak kumis, eh maksudnya pak Ruli tersayang. Jangan sayang deh nanti bapak baper, kan aku murid tercantik di SMA Mentari”. Ucap Kayla sambil membalikkan badannya bak model kelas atas.

“ Kayla ulangi deh dari awal”.

Gini ya Bapak Rauli yang terhormat, saya Azkayla Zunaira terlambat hari ini di karenakan bangun kesiangan. Berhubungan saya bangun kesiangan, otomatis gerbang sekolah tutup dong. Karna gerbang sekolah sudah tutup, tidak ada jalan lain selain panjat pagar belakang sekolah”. Jelas Kayla sambil senyam senyum.

Melihat Pak Ruli sedang menahan amarahnya yang kapan saja akan siap meledak. Kaya bersiap siap akan lari

1

2

3

“Lariiiii”.

“Kayla Zunaira diam di tempatmu. Atau tidak saya akan melaporkan sikap mu ke orang tu mu”. Bentak Pak Ruli.

Tanpa memperdulikan ucapan Pak Ruli, Kayla lari dengan kencang sambil tertawa terbahak bahak.
Ini adalah suatu kejahilan yang sangat Kayla sukai.

Membuat Sang Guru marah adalah hobinya. Dan itu bisa memberikan kepuasan pada hatinya.


~♥~

Jangan lupa vote and komen
Karna itu sebagai bentuk penghargaan untuk author

23 Desember 2020

Azkayla ZunairaWhere stories live. Discover now