AZ Satu

757 168 30
                                    

♡♡♡Happy reading ♡♡♡




~♥~



“kayla" panggil seorang wanita paruh baya

“ ya bu ” sahut Kayla

"apakah kamu tak ingin kembali kerumah mu nak”  tanya seorang ibu Sukma.

Yahhhh

Kayla memang sudah lama tinggal di rumah bu Sukma, bahkan ia sangat sering menginap di rumah bu Sukam. Bukan tampa alasan iya tak ingin pulang, hanya saja ketika ia pulang ia akan mendapatkan cacian dari Orang tau dan Saudaranya.

Kayla sedari kecil tak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Bahkan dengan tega Ayahnya menampar, menendang Kayla hingga tak sadarkan diri.

Sejak saat itu Kayla berubah menjadi Gadis yang urakan. Walaupun sudah berubah menjadi Gadis urak-urakan, tetapi Kayla tak meninggalkan kewajibannya sebagai umat Muslim.

" ahhh tidak bu. Lagian mereka tak menganggap Kayla ada”. Ucap kayla dengan senyum terpaksa.

Siapa sih seorang anak yang  ingin dicaci, ditendang, bahkan di siksa oleh keluarganya sendiri. Semua anak pasti menginginkan kasih sayang yang lebih.

" kamu tak boleh seperti itu nak, biar bagaimana pun mereka adalah keluarga mu ”.

Kayla hanya diam saja, dan memikirkan kata kata Ibu Sukma. Benar mereka adalah keluarganya, biar bagaimana pun mereka sudah membesarkannya walaupun secara terpaksa.

"hmmmm. Baik lah bu Kayla akan pulang”.

"nah. Ini baru anak ibu yang baik hati”. Ujar sang ibu Sukma dengan memeluk erat Kayla dengan sayang.

Ia sudah menganggap Kayla seperti anak kandungnya sendiri. Kayla bukan hanya gadis yang memiliki paras yang anggun, tetapi juga memiliki sifat penyayang dan suka tolong menolong.

"Kayla pamit ya bu” pamit kayla kepada sang ibu.

"baik lah nak. Hati hati dijalan. Jika ada sesuatu segeralah hubungi ibu”.

“ Siap ibu cantik” goda Keyla

“ Mana ada nenek nenek cantik”

“Ada nih didepan Kayla“. Ujar Kayla dengan senyum riangnya.

Ibu Sukma hanya tersenyum melihat keceriaan Kayla.

Andai orang tua mu tau yang sebenarnya nak, pasti mereka akan menyanyangimu seperti saudara kembar mu. Batin bu Sukam.

“ Assalamualaikum bu”

“ Waalaikumsalam nak ”



~♥~



Setibanya di rumah, Kayla melihat sekeliling halaman yang ramai, mungkin sekuarganya sedang berkumpul.

Kayla hendak berbalik tetapi suara seseorang menghentikan langkah Kayla.

“ Dari mana saja anak gadis tak pulang seminggu lebih, lebih baik kau tak usah pulanglah. Dari pada kau selalu membuat semua orang kerepotan dengan tingkah lakumu”. Ujar seorang pria dengan nada dinginnya dan ketus.

Melihat tingkah laku sang adik yang membuatnya geram. Bahkan iya sebagai seorang pria tak pernah tidak pulang selama seminggu jika tidak ada keperluan yang mendadak.

Dengan sabar Kayla menahan amarahnya terhadap sang abang. Biar bagaimana pun iya memang salah tak pulang lebih dari seminggu.

“ Apa urusan abang dengan ku ” tanya Kayla

“ Gue cuma kasian aja sama mama papa dengan tingkah laku lo ”.

“ Bukannya kalian tak menganggap diriku ada lagi ?” . Tanya Kayla dengan menahan sesak di dadanya.

Keluarganya tak mengakuinya bagian dari  mereka, bahkan mereka mengganggap jika Kayla seorang gadis pembawa sial.

Ahhh. Memang sungguh menyakitkan.

“benar juga sih untuk apa kau pulang haha”. Ujar Anja dengan tertawa garing.

Yah seorang pria tadi adalah abang pertama Kayla, Anja.

Tanpa memperdulikan ucapan Anja, kaya lebih memilih masuk kedalam rumahnya. Ralat rumah orang tuanya.

“ Assalamualaikum ” ucap Kayla dengan pelan, bahkan tak ada satu orang pun mendengarnya.

"wahhh siapa nih yang datang ”  ujar Keyla dengan senyum anggunnya, tetapi senyuman itu hanya ia perlihatkan di hadapan keluarganya. Jika ia bersama dengan Kayla, maka ia akan mengeluarkan sifat aslinya.

“ Mama juga tak tau sayang. Papa tau ga siapa yang datang?”. Tanya Intan kepada suaminya, Bobi.

Bobi melirik intan sekilas. Lalu iya memandang putri bungsunya.

“ Dari mana saja kau Kayla ! ” bentak bobi.

“Mengapa kau tak ingat pulang, kalau seperti ini lebih baik kau tak pulang sekalian”. Ucapan Bobi tepat menusuk hati Kayla.

Kayla bukannya tak mampu melawan, atau membalikan ucapan papanya. Hanya saja iya selalu ingat pesan bu Sukma padanya.

Hargai orang tua mu selagi ada, walaulun mereka tak menyayangi mu seperti saudara mu Kayla.

Kayla hanya bisa menundukkan kepalanya, dan memainkan ujun hijabnya.

Sebenarnya Kayla bukan takut, tatapi iya hanya tak ingin berdebat. Bukannya orang diam itu tak selamanya lemah bukan?

“ Sudahlah pa, ga usah emosian. Dia mah anaknya ngga nurut dari dulu”. Ujar intan, agar sang suami menahan amarahnya terhadap Kayla. Biar bagaimana pun Kayla tetap anak kandungnya.

Itulah perasaan soerang ibu,  benci terhadap anak tetapi tak mampu membenci secara keseluruhan.

“ Kayla pergilah ke kamar mu nak” ujar nenak Kayla.

“iya nek, Kayla ke atas dulu”.





~♥~

Jangan lupa di komen ya guysss.
Dan jangan juga lupa di vote
Karna dengan vote and komen itu sebagai bentum semangat kalian ke Author.

22 Desember 2020

Azkayla ZunairaWhere stories live. Discover now