[ S L O W U P D A T E ]
Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue
⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔
⚠ Trigger Warning ⚠
Murder, Toxic Relationship, Violence, NSFW, and Abuse.
[ S I N O P S I S ]
Jungwoo mengira jika Jaehyun berbeda den...
"Aku terlihat seperti teman smurf dengan warna yang sedikit berbeda, keunguan,"
"Oh, Sayang yang benar saja."
Dia melihat ke cermin yang menampakkan dirinya dan Jungwoo, Mark memeluk Jungwoo dan melabuhkan ciuman di pipi Pemuda itu, dan bersandar diatas bahu Jungwoo yang di penuhi oleh kissmark.
"Kita tampak benar-benar serasi, Sayang."
Mark menoleh dan melihat wajah Jungwoo dari bawah, namun pandangannya terjatuh pada bibir Jungwoo yang terlihat menggoda.
"Mark, a-apakah kau akan meninggalkanku setelah melakukan ini padaku?" tanya Jungwoo.
Ia kalut, ia takut Mark meninggalkannya setelah mendapatkan kesenangannya pada Jungwoo. Ia juga tau, mungkin Mark tidak hanya mencintainya dan mungkin hatinya bercabang untuk Orang lain, atau mungkin dia tak pernah mencintai Jungwoo.
Mark terdiam sesaaat, Jungwoo tak bisa melihat ekspresi Mark saat itu karena Pria itu bersandar padanya.
"Apakah kau akan pergi meninggalkanku?" tanya Jungwoo sekali lagi. "Kau sudah mendapatkan apa yang kau mau dari diriku, apakah kau akan pergi dan memutuskan hubungan ini?"
Jantungnya berdebar kencang, dia takut dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
"Tidak," ucap Mark, "Aku tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi, tapi aku takut kau berpalimg dariku dan pergi setelah ini, Sayang."
Perkataan Mark mewakili perasaan Jungwoo, ia lebih takut jika Mark pergi dan berpaling karena gadis itu. Mengingat kejadian kemarin membuat dadanya sesak, rasanya sakit.
Mark menjauh, dia menatap dalam Jungwoo dengan netra sekelam malam miliknya, "Hey, kenapa murung, ada apa Sayang?"
"Aku tidak baik-baik saja, pinggangku terasa nyeri dan juga sakit," Jungwoo berkata jujur tentang rasa sakit di pinggangnya, tetapi ia tak jujur soal rasa sakit yang mendera hatinya.
Mark mengusap bibir bawah Jungwoo yang terdapat darah kering disana. Dan ia memegang kedua tangan Jungwoo, dasi itu meninggalkan bekas dipergelangan tangan Jungwoo.
Setiap inci tubuh Jungwoo yang ia sentuh, Mark sangat menyukainya. Tetapi ia lebih suka menandai jikalau Jungwoo hanyalah miliknya.
Mark bertanya, "Maaf Sayang, apakah semalam aku begitu kasar? Pasti rasanya rasanya sakit ya?"
Jungwoo mengangguk pelan, "Sakit dan sangat kasar, Mark. Tidak seperti kau yang biasanya,"
"Sorry, Jungwoo."
Mark mencium kening Jungwoo dengan durasi yang agak lama, dan Jungwoo memejamkan kedua matanya, berharap kejadian pagi kemarin hanyalah sebuah mimpi buruk.
"Ayo mandi, atau kau mau aku mandikan?"
Jungwoo memukul lengan Mark, "Tidak, aku bisa mandi sendiri. Dan kau sebaiknya segera berangkat ke kantor, atau aku akan marah padamu."
Jungwoo memalingkan wajahnya, sementara Mark hanya bisa menahan dirinya untuk tidak menyerang Jungwoo yang sekarang menunjukkan keimutannya. Bahkan dia diam saja pun sangat imut, Mark 'kan Pria, terlebih lagi dia dominant. Wajar saja dia tidak bisa menahan nafsunya kepada sang Kekasih.
Mark membuka selimut dan menggendong Jungwoo, "Yak, Mark turunkan aku!" protes Jungwoo.
Dan Mark menurunkannya didalam bath-up, "Sudah aku turunkan, dan karena kau yang memaksa aku akan berangkat. Oh ya, sarapan sudah aku siapkan jangan lupa dihabiskan, Sayang."
Mark mencium pucuk kepala Jungwoo, "I love you baby."
"I hate you for what happened last night,"
Mark tertawa, "I love you more."
"Okay, i hate you Mark."
"Sampai jumpa nanti, Jungwoo."
"Hmm,"
Mark segera pergi dan meninggalkan Jungwoo yang hendak melambaikan tangannya untuk kepergian Mark. Jungwoo mengurungkan niatnya, dan ia memilih untuk membersihkan dirinya dari cairan lengket yang menempel di tubuhnya.
Biasanya ia mandi membutuhkan waktu yang singkat, namun karena setelah kejadian semalam ia membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk menyelesaikan mandinya dan juga berpakaian.
Jungwoo memilih mengenakan pakaian longar dan juga celana training panjang untuk bersantai.
Ia menaruh handuk ditempat seharusnya, dan ia menutup pintu kamar mandi.
Jungwoo melihat ke arah gordennya yang tertutup rapih tanpa celah, "Mark lupa membukanya,"
Ia membuka gorden tersebut dan ia melihat ke arah rumah Xiaojun, tampak seseorang yang ia kenal sedang mengambil koran yang berada di teras rumahnya.
Xiaojun sempat melihat ke arah Jungwoo, dan Pemuda itu hendak melambaikan tangan. Namun Xiaojun sudah lebih dulu pergi ke dalam rumahnya.
"Aneh, bukankah tadi ia melihatku? Tapi kenapa menghindariku?"
Jungwoo tidak memusingkan hal itu, ia segera turun menuju dapur untuk mengisi perutnya yang lapar.
Dan ia telah sampai di dapur, di atas meja terdapat buah-buahan segar, dua potong roti sandwich keju kesukaan Jungwoo dan segelas susu, dan juga beberapa tangkai bunga mawar favourite Jungwoo.
Mark menyiapkannya sesuai kesukaan Jungwoo.
Jungwoo duduk di kursinya, dan ia hanya memandang hidangan tersebut. Tiba-tiba saja ia teringat kejadian kemarin, ia berusaha melupakannya namun rasanya sangat susah.
Jungwoo mengambil sepotong sandwich tersebut dan memakannya, meskipun ia sedang bersedih, ia tetap akan menghabiskan sarapan bikinan Mark untuknya. Tidak seperti Mark, dia pergi saat Jungwoo ingin mengantarkannya.
✨ To Be Continue ✨
[ Promosi ] Suka Jaewoo fluffy? Jaehyun yang bucin? Cocok banget nih sama kalian, semoga kalian suka ya. Blue mohon dukungannya ya Terima kasih kawan-kawan💙💙
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.