Jaehyun baru saja datang namun suara tangisan seseorang membuatnya khawatir, ia bergegas menuju lantai dua untuk melihat kondisi Jungwoo.
Dan ia menemukan Pemuda itu tengah meringkuk didekat kasurnya sembari menyembunyikan wajahnya, pakaiannya masih sama saat pertama kali ia dibawa ke tempat tersebut. Bahkan lukanya pun belum dibersihkan, Jaehyun menghampirinya dan mensejajarkan tubuhnya.
“Ssshhh! Baby, aku ada disini. Apakah ada yang sakit, hmm?”
Jungwoo mendongak dan melihat si pelaku yang telah memenjarakannya ditempat asing, “K-kau yang melakukan ini, kecelakaan itu rencanamu?” gumamnya lemah.
Jaehyun menyunggingkan smirk-nya sembari menyentuh kepala bagian samping, “Bukankah aku sangat cerdas?”
Jungwoo menatap tajam seseorang yang telah membuatnya hampir meregang nyawa, “Kau sakit, Jaehyun. Kau sungguh sakit, seharusnya kau dirawat dirumah sakit jiwa.”
“Dengar Kim Jungwoo, aku melakukan semua ini karena aku sangat mencintaimu, rasa cintaku terlalu besar hingga aku tidak sanggup membagi dirimu dengan yang lain. Maka dari itu, aku membuat rencana sederhana dengan membuat rem mobil kekasihmu rusak, dan aku senang kau baik-baik saja setelah kecelakaan itu. Tapi, aku lebih senang karena bajingan itu sudah mati!”
Jaehyun tertawa kencang seperti Orang gila. Dan Jungwoo menggunakan kesempatan itu, ia mengambil sebuah benda di sekitarnya, sebuah hiasan mobil yang terbuat dari kayu. Dan ia layangkan ke arah kepala Jaehyun.
Bruk!
Sret!
“Akh! S-sakit!” ringis Jungwoo.
Jaehyun semakin menarik rambutnya ke belakang, hiasan tersebut hancur dengan sekali tangkisan. Pria itu tersenyum, bukan senyum yang ramah. Tetapi ia senang melihat Jungwoo menderita.
“Setelah aku membantumu, sekarang kau ingin melukaiku. Bukankah itu perbuatan yang tidak baik?”
Jungwoo menangis sembari meringis kesakitan, Mark tidak pernah memperlakukannya kasar seperti Jaehyun. Pria itu sangat berbeda, dia berbahaya dan tak terkendali.
“Kau tidak membantuku tetapi kau hanya memenuhi obsesimu padaku, dan akhirnya menyusahkanku. Kau juga telah melenyapkan Mark, kau seorang pembunuh!”
Bugh!
Jungwoo memegang pipinya yang berdenyut nyeri, Jaehyun tak ragu memukul Jungwoo ketika Pemuda itu kembali menyebutkan nama yang tak Jaehyun sukai.
“Jangan sebut namanya lagi, atau mimpi burukmu menjadi kenyataan, Baby.” ancam Jaehyun, kemudian dia merapihkan rambut Jungwoo yang tampak sedikit kusut. “Cantik, aku suka semua yang ada padamu. Jantungku berdebar cepat saat berada di dekatmu, ini benar-benar curang bukan?”
Jungwoo menepis tangan Jaehyun, “Jangan menyentuhku, aku tidak suka di sentuh olehmu, bajingan.” desis Jungwoo tajam.
Jaehyun mencengkram erat dagu Jungwoo hingga membuat Pemuda itu menatap sosok yang ia benci, “Ucapanmu tajam, tapi aku menyukainya. Walau aku lebih suka jika suatu saat nanti bibirmu hanya menyerukan namaku saja, Jungwoo.” bisiknya, kemudian ia melabuhkan ciuman singkat didepan bibir Jungwoo.
Kemudian Jaehyun beranjak dari tempatnya, “Kau suka masakan Asia atau Western?”
Jungwoo tak mampu mengucapkan sepatah kata pun untuk menjawab Jaehyun, bukan hanya fisiknya yang sakit. Hatinya juga, dan semua itu karena obsesi gelapnya untuk mendapatkan Kim Jungwoo yang sudah memiliki pasangan.
Kini Jungwoo merasa hidupnya tak lagi sama, ia tak bebas. Kini, ia merasa seperti dipenjara layaknya seorang tahanan yang tak bersalah.
“Aku ingin yang lain,” gumamnya. “Aku ingin pulang, aku tidak ingin di sini bersamamu!”
YOU ARE READING
Drippin' | Markwoo + Jaewoo
Romance[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Murder, Toxic Relationship, Violence, NSFW, and Abuse. [ S I N O P S I S ] Jungwoo mengira jika Jaehyun berbeda den...
