Jaehyun sibuk mengemas barang-barangnya. Ia akan pindah ke tempat lamanya, dan hidup bersama Jungwoo.
Namun kegiatan beres-beresnya terganggu oleh seseorang yang tiba-tiba saja datang dan menendang koper Jaehyun hingga membuat barang-barangnya yang sudah tersusun rapih menjadi berantakan dan berceceran di lantai.
“KAU TAK TAU KONSEKUENSINYA, JUNG JAEHYUN!”
Xiaojun berteriak didepannya, sementara Jaehyun kembali membereskan barang-barangnya. Xiaojun yang terlanjur kesal pun menendang Jaehyun hingga Pria itu jatuh ke belakang.
“Kau telah membawa seseorang yang tidak boleh di miliki setelah pemiliknya tiada!”
Jaehyun menyeka darah yang keluar dari bibirnya, “Mark sudah mati, dan sekarang pemilik Kim Jungwoo adalah diriku.”
“Sialan! Kau benar-benar keterlaluan, aku harap tidak melakukan kekerasan padamu. Tapi kau memaksaku untuk melakukannya!”
Xiaojun hendak menendang Jaehyun namun Pria itu menangkap kakinya, dan ia menatap balutan kain kasa pada kaki Xiaojun.
“Kau akan baik-baik saja setelah ini, aku janji. Mereka tidak akan mengusikmu, terlebih pemimpin tempat ini.” ujar Jaehyun yang segera mendorong kaki Xiaojun.
Ia telah selesai membereskan barang-barangnya, dan Jaehyun melangkah pergi meninggalkan Xiaojun yang telah membantunya melewati masalah dan juga menyediakan tempat bernaung saat para polisi mencarinya.
Xiaojun mengejarnya dengan langkah yang tertatih. “Kau akan menyesal dengan apa yang telah kau lakukan, karena ia tidak seperti yang kau harapkan.”
“Apa maksudmu?” tanya Jaehyun.
“Kembalikan Jungwoo kepada keluarganya, dan aku jamin kau akan baik-baik saja,”
“Tch, aku kira penting. Aku menyesal mendengar omong kosongmu, Xiaojun.”
“Kau telah menolak saranku, kau akan mendapatkan akibatnya.”
Jaehyun melihat kaki Xiaojun, ia meremehkannya dengan tersenyum miring. “Darimu? Tch, konyol.”
“Bukan diriku, tapi seseorang yang telah kau ganggu zona teritorialnya.”
Jaehyun tertawa sarkastik, “Mark? Jangan konyol, dia sudah tiada.”
“Aku tau, tapi kau tak tau berurusan dengan siapa, Jaehyun. Lebih baik kau kembalikan dia secepatnya,”
Jaehyun hanya menganggap ancaman Xiaojun sebagai omong kosong. Dan ia memasukkan kopernya ke dalam bagasi, dan setelah itu ia segera pergi karena merindukan Jungwoo.
Xiaojun melirik ke arah depan rumahnya, dan disana terdapat empat Orang yang sedang memandangnya dengan senyum mengerikan. Xiaojun menghela nafas gusar, ia mengambil sebuah topeng yang dia sembunyikan di jaketnya, dan ia memakainya.
Jeno menahan tawanya ketika melihat Xiaojun memilih berada di pihaknya, “Ayo kita berburu, Kakak.” ujarnya memperlihatkan sebilah kapak yang sudah ia asah.
Sementara Pria di sebelahnya menatap kepergian Jaehyun dengan kedua tangan yang terkepal erat, “Bajingan itu harus mati di tanganku.”
Jeno menyeringai, “Aku tak sabar melihat kalian bertarung. Siapa yang akan menang?”
Pria itu mengusap keningnya, dan ia melihat cairan merah yang sering ia jumpai. “Aku, dan hanya aku yang akan menang.”
✨ D R I P P I N ' ✨
YOU ARE READING
Drippin' | Markwoo + Jaewoo
Romance[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Murder, Toxic Relationship, Violence, NSFW, and Abuse. [ S I N O P S I S ] Jungwoo mengira jika Jaehyun berbeda den...
