Xiaojun tau jika perbuatan itu merupakan ulah sepupunya, Jaehyun. Namun Mark tidak marah, dia membersihkan cat semprot tersebut dan setelah itu melapisi dengan cat baru.
“Ia tampak biasa saja, tak ada yang special dari dirinya. Tapi kenapa Jungwoo mencintainya ya?”
Xiaojun menoleh, dia mendapati seseorang sedang melihat ke arah Mark. “Cinta itu bukan di lihat dari kelebihan yang di miliki olehnya, cinta itu hadir karena rasa nyaman, terlindungi, dan dianggap istimewa. Mark memperlakukan Jungwoo dengan baik, ia menjaganya, tetapi ia juga yang merusaknya,”
“Jungwoo bodoh sekali, ia terlalu mengandalkan cintanya dibanding logika. Bahkan dia sudah tau jika Mark selingkuh tapi tetap menjalani hubungannya seolah tak ada masalah yang terjadi diantara mereka,”
Xiaojun menghembuskan nafas gusar, “Ketika kau mencintai namun lebih menggunakan hati, inilah yang terjadi. Bahkan sekalipun kesalahan yang ia perbuat, Jungwoo tetap mencintainya. Tapi pada akhirnya ia yang terluka, lebih baik memang mengandalkan logika, daripada hati.”
“Kenapa kau tidak membunuh Mark saja? Bukankah kau juga menyukai Jungwoo?”
Xiaojun tersenyum tipis, “Aku tidak bisa membunuh seseorang dalam jangka waktu cepat, baru saja kemarin aku membunuh seorang Pria yang selalu menyakiti Isterinya dan Anaknya, jadi sepertinya tugasku akan diambil alih oleh Jaehyun.”
“Tapi dimana dia sekarang?”
“Aku tak tau, dia bisa dimana saja.” ujar Xiaojun, “Lalu apa yang kau lakukan di sini, Legend?”
Pemuda itu memperlihatkan sebuah kertas yang memiliki banyak tanda silang berwarna merah, “Aku hanya berjalan-jalan sembari mencari mangsa yang cocok, akhir-akhir ini tidak ada yang cocok denganku. Aku masih ingin mencari mangsa, dan sampai ketemu saat rapat rutin diadakan.”
“Sepertinya aku tidak akan datang,”
“Loh, kenapa tak mau datang? Padahal rapat esok akan membahas pembunuhan wanita itu loh, yakin tidak mau tau?”
“Aku akan melewatkannya, baru sekali. Ada hal yang lebih penting yang harus aku urus,”
“Umm.. okay, kalau begitu sampai jumpa di lain waktu, Xiaojun!”
Pemuda itu mengayuh sepedanya dan segera pergi melewati jalan yang sering kali Xiaojun lewati.
Mark tetap saja melanjutkan tugasnya, dia tidak memaki bahkan ia tampak tenang dan tidak memiliki dendam kepada Orang yang telah mengotori dinding rumahnya dengan cat semprot.
Xiaojun mengepalkan kedua tangannya di sisi tubuhnya, “Aku harap Jaehyun benar-benar berusaha melenyapkanmu, kau sangat menyebalkan Mark.” kemudian Xiaojun pergi menuju suatu tempat.
Drrt!
Drrt!
Mark menaruh kuas tersebut dan melihat ponselnya. Sebuah sambungan telepon berasal dari seorang gadis.
“Ada apa?”
“Kemarin malam ada suara-suara aneh dan keesokan paginya aku menemukan surat ancaman serta pot milikku pecah, bisakah kau menginap ditempatku?”
“Maaf, aku tidak bisa. Aku akan menyuruh Adik sepupuku untuk berjaga disana, bagaimana?”
“Aku tidak mau, Mark. Ia sangat menyebalkan dan susah diatur, aku hanya ingin dirimu. Kumohon menginaplah malam ini ditempatku,”
“Aku ada urusan kantor yang tidak bisa di tinggalkan,”
“Kau bisa mengerjakannya di tempat ini, kumohon Mark. Aku takut sekali dengan terror itu,”
YOU ARE READING
Drippin' | Markwoo + Jaewoo
Romance[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Murder, Toxic Relationship, Violence, NSFW, and Abuse. [ S I N O P S I S ] Jungwoo mengira jika Jaehyun berbeda den...
