Jam telah menunjukkan 19.20 WIB dan semua Orang kini tengah berkumpul di halaman belakang rumah baru Jungwoo.
Para tetangga ─beberapa tak datang karena urusan pribadi─ mengakrabkan diri setelah sekian lama tak datang ke pesta kecil-kecilan untuk menyambut kedatangan Jungwoo. Begitu juga dengan si pemilik rumah baru, Jungwoo mencoba mengakrabkan dengan macam-macam kepribadian yang berbeda dari Orang-Orang yang akan menjadi tetangga dalam beberapa waktu ke depan.
Jungwoo kembali ke dalam rumah untuk mengambil persediaan snack yang lain.
Pemuda itu hendak membuka laci atas, namun sebuah tangan menyentuh keningnya dan membukakan laci itu untuknya. Jungwoo menoleh dan ternyata Mark yang membantunya, “Terima kasih Mark,”
Mark mencuri kecupan di pipi kanan Pemuda itu, “You're welcome, Baby.”
Jungwoo mengambil beberapa snack dan setelah selesai, Mark menutup laci tersebut.
Jungwoo berbalik badan dan hendak pergi namun Mark menghalanginya dengan kedua tangan yang berada di sisi tubuhnya.
Mark tersenyum jahil, “Apakah malam ini kau takut tidur sendirian? Jika takut, aku bisa menemanimu. Sekaligus menghangatkan ranjangmu malam ini,”
Jungwoo memajukan wajahnya, “Boleh, dan aku akan tidur di rumah Kak Doyoung.”
“Jangan seperti itu, Sayang. Kita sudah besar, dan jangan libatkan mereka dalam urusan percintaan kita,”
“Tapi kita belum resmi, Mark. Jadi tahan untuk beberapa bulan yang telah kau janjikan padaku ya?”
Jungwoo mendorong Mark supaya memberinya space untuk bergerak. Dan ia segera berjalan menuju luar, sementara Mark memikirkan sesuatu.
Jungwoo menaruh cemilan itu diatas meja, dan beberapa segera mengkerubunginya dan menikmati makanan dan berterima kasih kepada Jungwoo.
Jungwoo menoleh ke arah pintu keluar yang menghubungkan dapurnya dengan halaman belakang rumah. Pintu itu tertutup, dan Mark tidak keluar untuk menyusulnya.
Ia merasa Mark semakin menjauhinya, walau tidak terlalu terlihat. Tetapi ia merasakan ada jarak yang membentang luas diantara dirinya dan Mark.
“Umm.. kau Kim Jungwoo, benar?” seorang Pria yang memakai pakaian casual mengajaknya berbicara. Senyum dihiasi dimple yang menawan semakin menambah pesona sang lawan bicara.
Jungwoo mengingat-ingat siapa sosok yang mengajaknya berbicara. Ia tak ingan jika mengundang sosok itu.
Dan Pria itu memperlihatkan undangan Jungwoo, “Aku tinggal bersama sepupuku, Xiaojun. Dan dia berhalangan hadir karena urusan pekerjaan, aku datang untuk menyampaikan permintaan maafnya, dan kumohon maafkan atas ketidakhadirannya. Jika tidak ia akan menyuruhku tidur di luar,” canda Pria itu.
Jungwoo tersenyum hangat, Pria itu diam-diam mengaggumi paras manis Jungwoo.
“Baiklah, aku menerima permintaan maafnya. Jadi kau tinggal bersama Xiaojun?”
“Secara teknis ya, aku menginap ditempatnya selama tiga minggu.” ucap Pria itu, ia mengulurkan tangannya. “Selamat menjadi warga baru di tempat ini, semoga kau nyaman dan betah berada disekitar Orang-Orang yang suka berisik ya.”
Jungwoo menyambut uluran tangannya. “Terima kasih atas ucapan selamatnya. Dan silahkan menikmati makanan dan minumannya, umm.. namamu?”
“Maaf, aku lupa memperkenalkan namaku. Namaku Jung Jaehyun, untuk lebih akrab karena kita tetangga. Kau bisa menyebutku Jaehyun saja,”
Jungwoo berusaha mengingat nama Pria itu dengan baik, “Baiklah Jaehyun, semoga kita menjadi akrab.”
Jungwoo menarik tangannya dari jabatan tangannya dengan Jaehyun, dan tiba-tiba saja ada yang memeluknya erat dari arah belakang.
YOU ARE READING
Drippin' | Markwoo + Jaewoo
Romance[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Murder, Toxic Relationship, Violence, NSFW, and Abuse. [ S I N O P S I S ] Jungwoo mengira jika Jaehyun berbeda den...
