25. Kembali

97 53 82
                                    

Bayak typo gan!!!!

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading......

"Pagi," sapa Steffy dan Nabila bersamaan, mereka berjalan mendekati meja makan. Kemudian duduk di kursi masing-masing.

"Lama," cibir Natahan sambil mengolesi roti dengan selai kacang.

"Limi," cibir steffy, meledek Nathan.

"Eh, ayah sama bunda mana? Tumben belum kelihatan?" tanya Nabila, sambil celingak celinguk memandang sekitar ruangan.

"Makanya jan molor mulu, anak gadis kok kebo," sindir Nathan. "Bunda sama ayah udah pergi setengah jam lalu, katanya rekan bisnis ayah, ngadain pesta perusahaan gitu, sekalian ajakin bunda," Sambungnya lagi.

Nabila dan Steffy hanya manggut-manggut saja, bibir mereka membentuk huruf O, pertanda mereka paham.

"Semalam pulang jam berapa?" tanya Steffy tanpa menoleh, tanganya masih mengolesi selai kacang pada rotinya

Nabila hanya menunduk, dia menyibukkan diri dengan rotinya.

"Sepuluh" jawab Nathan enteng.

"Lama juga yah, emang makan perlu dua jam lebih?" tanya Steffy, menyindir.

"Sirik ae lu kulit lumpiah. Kita berdua kan masih mau uwu-uwuan," cengir Nathan.

"Apa sih lo Setan?, uwu-uwuan pala lo soak.
kalau cuma jalan kaki lo bilang uwu, gimana sama orang yang udah peluk-pelukan?" ucap Nabila tak terima.

Apaan uwu-uwu, Nathan ninggalin mobil di parkiran resto, katanya mau beli bakso di sebrang, eh malah jalan terus sampai rumah. Nabila nggak ngerti tujuan Nathan apa. Dan dia bilang uwu? pegal iya. Kesel.

"Cailleh, ngode nih ceritanya. Tar deh kalu kita jalan lagi, lo gua peluk-pelu, gua kekepin bila perlu," canda Nathan

Nabila mendelik taksuka mendengar ucapan Nathan barusan.

"Iya lah Bil, kalau jalan kaki sama seorang yang terkasih itu udah uwu," terang Nathan bangga.

Nabila hanya mencibir Nathan pelan. Tak ada lagi niat untuk menanggapi ucapan Nathan. Lebih baik makan.

tingnong, tingnong, tingnong,

"Siapa yang bertamu pagi-pagi begini?" tanya Steffy heran.

"Bentar gua liat dulu," ucap Nabila sembari menggeser kursinya, sendak beranjak.

"Eh, biar gua aja! Gua udah siap makan, lanjut aja makanya!" pinta Nathan, menahan tangan Nabila.

Iya berjalan menuju pintu utama, untuk melihat siapa yang bertamu.

Menit berikutnya Nathan kembali ke ruang makan dengan raut wajah bingung, tangan kirinya bergerak menggaruk tengkuknya.

"Siapa?" tanya Steffy, menatap Nathan yang keheranan

"Justin" jawab Nathan pelan.

THE BAD GIRL'SOnde as histórias ganham vida. Descobre agora