8. Kesal

283 205 45
                                    

"Kok lo bisa sih bareng sama Justin" tanya Amanda heran. Kini mereka sedang menikmati makanannya di kantin.

"Aa...h gua kesel banget sama dia" adu Steffy sedikit frustesi, pasalnya ia mengingat kata kata Justin yang membuat jantungnya berdetak cepat.

"Lah napa lo?" tanya Vanya bingung.
"Lo kenapa sih bisa dihukum bareng dia, kepo tau gua" lanjut Amanda.

"Tadi gua terlambat bareng sama dia.
Terus pas gua mau cabut ke kantin dia ngikutin gua, gua sempat berdebat sama dia agar dia tidak ngikutin gua. Tapi kekeh banget pengen ikut.
Pas gua mau pergi ninggalin dia, ayah liat gua. Jadinya berujung dengan hukuman deh" tutur Steffy, untuk menjawab rasa penasaran mereka.

"Trus kenapa lo kesal sama dia?" tanya Ziva lagi. Steffy sempat terdim beberapa saat.

"Ya gua kesellah sama dia, kalua tadi gua ngga berdebat dulu sama dia, bisa gua pastiin gua lepas dari ayah" jawabnya, walaupun sebenarnya bukan itu yang membuatnya jengkel.
Hanya dijawab "oh..." ria dari sawabatnya.

"Gua juga jengkel banget sama si Kevin" ucap vanya, disertai raut kesal.
Membayangkan kejadian tadi.

"Kenapa?" tanya Nabila.

Flassback off

"Akhirnya longgar juga." ucap Vanya, setelah keluar dari toilet. Ia hanya sendiri, karena menolak ditemani oleh Amanda.

"Lah muka datar, lo ko masuk toilet cewek" tanya seseorang dari belakang. Yang dapat diketahui oleh Vanya bahwa orang itu adalah Kevin.

Vanya terus berjalan, mengabaikan ucapan Kevin di belakangnya.
Kevin mulai mensejajarkan langkah Vanya.
"Eh kalau di tanya ya jawab dong." Ucap Kevin kesal, karena tidak mendapat jawaban.

"Woi tuli lo yah" teriak kevin tepat ditelinga Vanya.

"Berisik, sakit ni kuping gua" tukas nya

"Lagian ditanya ngga dijawab" kesel Kevin.

"Siapa lo, gua harus jawab?" tanya Vanya sinis
"Lagian lo ngga liat gua pake rok, rambut gua juga panjang sepinggang, dan yang paling penting lo ngga liat wajah gua manis gini kaya gula?" Lanjutnya, sembari menunjukan apa yang ia ucapkan.

"Lahhh... Lo kan masih dipertanyakan cecek apa kaga!" jawab Kevin asal.
"Ah ia, lo bilang lo manis? Mimpi kali lo yah, muka asem kaya gitu dibilang manis." Ucap Kevin bohong, pasalnya menurutnya yang di ucapkan Vanya benar dia memang manis.

"Serah" ucap Vanya kesal sambil melanjutkan langkahnya.

"Lo punya pacar ngga?
Eh pake nanya lagi gua, lo kan suka sama sejenis yah." Ucap Kevin asal, namun dapat mengubah raut Stevi menjadi marah.

"Eh kutil badak, gini gini gua juga masih normal anjing." Marah Vanya.

"Eh tenang aja. Gua tetap cinta ko sama lo walaupun lo kaya cowok gini"
Ucap kevin, terkasan seperti mengejek, namun sebenarnya itu dari hatinya. Dia hanya tak ingin terlalu menunjukkan perasaanya.

Deg
Jantung Vanya berhenti seketika, namun detik berikutnya berdetak dua kali lebih cepat, dapat ia rasakan pipinya memanas

"Tapi boong" lanjut kevin tepat di telinga Vanya, lalu pergi belari meninggalkan Vanya karena ia juga merasa hal yang sama dengan Vanya.

"Kevin sialna, babi lo" teriak Vanya.

Flassback on

"Woi ngelamun ya lo?" teriakan Amanda mampu membuyarkan lamunan Vanya.

THE BAD GIRL'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang