18. Kecewa

212 123 69
                                    

Happy  reading....

Typo bertebaran guysss..
Koreksi  ya ,hehe...

"STEFF,  LO MAU KEMANA, WOY?"

"Lo sih Than, ngapain di bahas sih?" kesel Vanya.

"Salah gua apa coba? Kan gua cuman nanya." tanya Nathan polos.

"Tau ah."

"Justin kenapa lo ngga jadi jemput Steffy? Lupa? atau karna lo udah ada yang lain?" sindir Amanda.

"Oooh jadi lo yang mau jemput pacar gua tadi?" tanya Nathan tiba tiba.

Pertanyaan Nathan sukses membuat Vanya dkk, serta Kevin dan Rian melongo. Pasalnya mereka sudah tau bahwa Steffy dan Nathan sepupuan. Namun mereka memilih untuk tetep diam saja.

"Apa? Steffy pacar lo?" tanya Justin heran.

"Iya!"

"Kok gua nggak tau dan nggak percaya yah?" tanya Justin lagi.

"Hahaha, ya iya lah lo nggak tau, kan gua sama Steffy nggak suka umbar-umbar hubungan kami. Lagian gua memberi kebebasan kok sama Steffy untuk dekat pada siapa pun, tak terkecuali pada pria." ucap Nathan panjang lebar.

"Owh" hanya kata itu yang mampu Justin ucapkan. Hatinya teriris mendengar wanita yang amat  sangat ia sanyangi dan cintai, serta ia harapkan untuk menjadi kekasihnya, ternyata telah memiliki pacar.

"Jadi kenapa tadi lo ngga jemput pacar gua?, tau gitu tadi udah gua jemput!" ketus Nathan.

"Sorry  tadi gua lupa, gua udah janji juga sama temen." terang Justin.

"Mulai sekarang gua minta lo jauhin Steffy ya, gua ngga mau Steffy kecewa atau sakit hati untuk yang kesekian kalinya." ucap Nathan tanpa sadar.

"Kesekian kali?" tanya Justin penuh selidik.

Sesaat Nathan terdiam, ia merutuki ucapannya tadi.
"mmmm...maksud gua dia dikecewain sama lo lagi, karna sebelumnya gua udah pernah bikin dia kecewa." alibi Nathan.

Justin langsung pergi meninggalkan mereka, dipikiranya saat ini adalah Steffy. Ia tidak mau Steffy marah sama dia, dia ingin minta maaf pada Steffy.

"Steff" panggil Justin, saat ia telah sampai di kelas. Justin mendapati Steffy tengah menelungkupkan kepalanya di antara lipatan tangannya.

"Steffy" panggilnya lagi, ia tau Steffy sedang tidak tidur. Hanya saja Steffy enggan menjawab panngilannya.

"Hmm" dehem Steffy tanpa merubah posisinya.

"Steffy pleace lihat gue!" pinta Justin.

Dengan gerakan malas Steffy mendonkakkan kepalanya, melihat kearah justin. Manik mata mereka saling beradu.

"Apa?"

"Steff aku minta maaf yah, karna aku lupa sama janji ku!" ucap Justin seolah memohon.

"It's oky, no problem" jawab Steffy enteng.

"Steff aku bener bener minta maaf, selain aku lupa aku juga punya urusan penting tadi. jad..." ucapan Justin langsung terpotong sebelum ia menyelesaikan ucapnnya.

"Ga papa Justin, gua sadar diri kok, gua ini siapa. Gua cuma patner tugas kelompok lo. lo juga bukan siapa siapa gua kan? Bahkan lo bukan teman gua." Ucap Steffy lantang dan penuh penegasan di setiap katanya.

"Tapi salah nggak sih kalau gua kecewa? gua kecewa Justin, gua kecewa, karna saat gua memilih untuk mau jadi teman lo, namun saat itu juga lo ingkar dengan janji lo. Gua benci sama orang yang suka bohong, apalagi sama orang yang suka ingkar janji. Dan ini udah menjadi bukti kalau lo nggak pantas jadi temengua." Sambungnya lagi dengah lirih.

THE BAD GIRL'SWhere stories live. Discover now