08. Night

147 75 23
                                    

"Dia memang sedikit kasar Ahjussi, tapi aku yakin dia cowok baik, mungkin... dia sedang ada masalah."

*****

Selesai makan dan berbincang dengan penjual Bungeoppang Ara kembali ke dalam kamarnya, ia duduk di kursi meja belajar sambil menelfon Kak Neta.

"Halo kak."

"Hm ada apa ?"

"Apa kakak punya teman yang menderita OCD ?" mungkin Kak Neta tau, dia ambil jurusan kedokteran di Universitas Tarumanagara.

"Kalo temen sih nggak ada, kenapa lo nanya ? kayak bukan lo aja tertarik hal beginian."

"Kakak inget cowok yang kubilang mirip V Oppa ? dia menderita OCD."

"Pfftt...lalu ?" Neta menahan tawa disebrang sana, ia tau persis sifat adiknya yang suka berhalu dan membual.

"Ah kakak masih gak percaya, bener kak gue nggak bohong, apa seharusnya gue ngejauhi dia ya ? kayaknya dia ilfil banget gue dekati".

"Coba kalo dia mirip Oppa korea kasih liat sini fotonya, gue mau lihat," tantang Neta.

"Itu dia kak, kan gue udah bilang tiap dia didekati pasti ngehindar."

"Gini aja deh, daripada modal ngedeketin dia nggak ada faedah yang ada malah dia kesel lo ikutin mulu, dia bakal mikir lo stalker...."

"... Mending lo bantuin cowok itu biar bisa sembuh, bayangin aja dia gak bisa sembarangan makan, megang, hari - hari pake masker sedih gak kalo lo diposisi dia ?"

"Sedih sih..."

"kalo macam tuu, gue harus coba ngebantu dia, makasih sarannya kak ntar kalo gue dah berhasil dapet fotonya gue kirim," balas Ara senang.

"Nah pinter, kho hai chok dee " (Semoga beruntung)

.

.

"Setelah balikin buku ini gue bakal mampir kelasnya," Ara berjalan menelusuri tiap rak mengembalikan buku yang berjudul "How To Make Mozaik".

"Setelah balikin buku ini gue bakal mampir kelasnya," Ara berjalan menelusuri tiap rak mengembalikan buku yang berjudul "How To Make Mozaik"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perpustakan sangat sepi, bahkan sang penjaga entah pergi kemana.

"Kayaknya nih perpus bentar lagi tutup, gue harus bergegas," Ara masuk semakin dalam karena rak buku desain ada di bagian belakang.

"Nah udah."

Brukk ! Brukk ! Brukk !

Suara banyak buku berjatuhan tepat disamping rak buku Ara berdiri, hanya terbagi satu sekat.

"Siapa disana ?" Ara bertanya karena sedaritadi rasanya hanya dia seorang yang ada didalam perpustakaan.

"Ohoo...pucuk dicinta ulam pun tiba, ngapain lo disini ?" Jackpot ternyata itu Vian.

I'm Not You II KTH [END]✅Where stories live. Discover now