I'm Not You II KTH [END]✅

10. Bloody Gift Again

"Parah sih, sama sekali gak bisa dibuka," Ara keluar masuk akun namun tetap gagal.

*****

"Gue harus minta tolong Randy besok."

.

.

Esok hari setelah matkul bahasa inggris Ara yang biasanya mencari Vian kini pergi menemui Randy, teman sekelasnya waktu SMA. Si cowok sempurna dan pinter segala hal.

Cowok tampan blasteran indo-inggris yang sekarang berkuliah di KAIST University fakultas ilmu komputer daerah Daejon.

.
.
.
.
.
.

Mereka janji ketemu di kafe daerah Cheonan, perbatasan antara Daejon dan Gwanak-Gu.

"Jadi gimana ?"

"Sabar lah, mata lo gak liat ?" Randy mengerahkan kemampuan meretas laptopnya untuk mencari penyebab akun insta fanbase Ara terblokir.

"Nah sip dapet, usernamenya gmw_128 dia ngeblokir hampir semua akun fanbase ? wah jago juga."

"Wait, gimana maksud lo ?" Ara sama sekali nggak paham.

"Biasanya, kalo lu ngeblokir satu akun ya cuma bisa ngeblokir satu akun aja gak bisa buat banyak akun, nah dia ini bisa ngeblokir semua akun fanbase cuma pake satu akun gmw_128. Keren," Randy memberi applause.

"Haishh lo muji dia gue jitak ! lo bisa cari tau nggak siapa gmw_128 itu ?"

"Eh akun dia udah nggak ada, lihat. Gak ada dipencariankan ? kayaknya emang sengaja dihapus biar nggak ninggalin jejak."

Randy mencoba memasukkan program untuk mengumpulkan data dari akun itu.

"Ohh gue paham, lo denger baik - baik. Jadi dia ini bisa buat banyak akun bercabang, lo lihat banyaknya komentar jahat ini ?" Randy menunjuk kolom komentar kebencian yang masih ada di akun fanbase.

"Kemungkinan yang ngirim komen ini satu orang tapi pake akun bercabang tadi, jadi dipasang otomatis gitu biar langsung ngasih komentar di target akun yang dituju, makanya sekarang satu akun utamanya udah dihapus untuk menghindari pelacakan," jelas Randy.