Scandal | 48

662 54 8
                                    

Sam memasuki ruang inap Sheila dengan sekeranjang penuh buah-buahan dari mama yang dititipkan padanya. Dilihatnya Sheila yang tengah berdiri di tengah ruangan sambil mengelus perutnya yang membesar. Untuk sesaat, Sam terpaku. Entah mengapa, namun saat ini Sheila terlihat menawan di matanya. Bare face dan baju pasien kebesaran yang dipakainya bahkan tak membuat kecantikannya menghilang.

Merasa ditatap, Sheila mengalihkan pandangan hingga kedua matanya mampu menangkap sosok Sam yang berdiri di dekat pintu dengan sangat jelas.

Sam terperanjat. Ia berdeham pelan. Sebelah tangannya yang bebas bergerak ke belakang tengkuknya. Mencoba menghalau rasa kikuk yang tiba-tiba saja datang.

"Sejak kapan di situ?" tanya Sheila tiba-tiba. Sam bergerak perlahan menuju meja yang ada di pojok ruangan. "Baru aja dateng."

"Tante mana?" tanya Sheila lagi. Kedua kakinya melangkah mendekati Sam yang tengah membuka keranjang berisi buah-buahan itu. Sheila menjinjitkan tubuhnya di balik punggung tegap Sam. Mencoba melirik buah-buahan yang Sam bawa.

"Ke ruangan temennya di lantai tiga. Ada temen Mama yang baru operasi jantung."

Sheila mengangguk pelan di balik punggung Sam. Sam membuka bungkusan itu dan mengambil satu buah apel sebelum menggigitnya.

Ia membalikkan badannya dan terperanjat melihat Sheila yang berdiri tanpa jarak di hadapannya. Tidak berbeda jauh dengan keadaan Sheila. Rasa kejut itu membuat Sheila kehilangan keseimbangannya dan bisa saja terjatuh bila Sam tidak segera menahan tubuh Sheila dengan kedua tangan. Apel yang baru saja ia gigit terlepas, jatuh menggelinding entah ke mana.

Untuk sesaat, Sheila berhenti bernapas. Rasa terkejut masih memenuhi dirinya. Kedua tangan Sam pun masih berada di balik punggungnya. Mencoba menahan berat badannya agar tak terkena gravitasi bumi.

Pandangan mereka bertemu satu sama lain. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama tak bertemu, Sam akhirnya dapat kembali memandang kedua bola mata Sheila yang menawan itu tanpa emosi. Dan Sam bahkan tak mampu untuk mengalihkan tatapannya dari pandangan Sheila yang memikat hati.

Sheila bergerak pelan, membuat Sam tersadar dan mencoba membantu Sheila agar dapat berdiri tegak.

"Hati-hati," ucap Sam memperingatkan. Sheila menganggukkan kepala. "Kamu ngagetin aku!"

"Ngagetin apanya? Kamu yang berdiri terlalu deket sama aku. Ada apa sih emangnya?"

Sheila mengerucutkan bibirnya, terlihat tak suka dengan jawaban Sam yang memang benar adanya. "Mau makan buah."

"Kan bisa berdiri di samping aku. Kenapa harus pake ngintip-ngintip dari belakang punggung aku?"

Sheila terdiam. Ia tak dapat menjawab pertanyaan dari Sam. Dan Sam memilih untuk mengabaikannya.

Sam kembali membalikkan badan dan bergerak ke samping. Memberi ruang pada Sheila untuk dapat melihat keranjang buah lebih jelas. "Mau buah apa? Apel? Anggur?"

"Nanas." Sam mengalihkan pandangannya pada Sheila dengan kedua mata yang terbuka lebar. Sedangkan Sheila hanya membalasnya dengan cengiran.

"Gak apa-apa tau bumil makan nanas! Bisa melancarkan persalinan malah!" ucap Sheila mencoba menenangkan Sam. Sam berdecak pelan. "Tapi di sini gak ada nanas. Makan yang ada aja, deh!"

Sheila mencibir pelan. "Belum tau aja kalo gue ngidam gimana."

"Apa?"

Sheila tersentak. Takut Sam mendengar gumamannya barusan. Ia menggelengkan kepala kuat-kuat. "Enggak. Gak ada apa-apa, kok!"

"Nih, apel." Sam mengulurkan sebuah apel pada Sheila. Namun, apel itu jatuh tergelincir dari tangan Sheila. Sheila mencoba mengambil apel itu. Namun, perut buncitnya membuatnya kesusahan.

Scandal |  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang