Scandal | 53

807 64 0
                                    

Bagian ini mengandung unsur-unsur dewasa 🔞🔞

Harap bijak dalam memilih bacaan😇

***

Kenneth berjalan menuju ruangannya sambil berbicara dengan Rendi lewat telepon genggamnya. Sekretarisnya yang duduk di meja depan menatap Kenneth sambil tersenyum lebar. Suatu hal yang tidak biasa, namun Kenneth mencoba mengabaikannya. Ia membalas senyuman dari sekretarisnya itu dengan senyuman simpul.

"Jadi, minggu depan free?" tanyanya pada Rendi.

"Betul, Pak. Pekerjaan Bapak sudah selesai. Bapak bisa ambil cuti panjang."

"Dua bulan, bisa?" tanya Kenneth setengah bergurau.

Kembali ke Jakarta untuk bertemu Anneth dan mencoba memperbaiki hubungan mereka terdengar sangat menggoda bagi Kenneth.

Langkah kaki Kenneth terhenti seketika saat ia melihat sosok perempuan di dalam ruangannya yang terhalang oleh pintu kaca. Posisi wanita itu yang duduk membelakangi Kenneth membuat ia tak mampu mengenalinya.

"Kabar baiknya, bisa. Perlu saya pesankan tiket pesawat, Pak? Siapa tau Bapak ingin kembali ke Jakarta."

Kenneth tak menjawab pertanyaan Rendi. Atensinya teralihkan pada sosok wanita di ruangannya.

Tak ingin menyimpan rasa penasarannya lama-lama, Kenneth melanjutkan langkahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ingin menyimpan rasa penasarannya lama-lama, Kenneth melanjutkan langkahnya. Ia membuka pintu dan kemudian perempuan itu membalikkan badannya.

"A-ann?" panggil Kenneth pelan begitu melihat sosok Anneth yang tengah duduk di hadapannya. Anneth memberikan senyuman lebarnya pada Kenneth.

"Maaf, Pak?" seru Rendi tak mengerti dari ujung sana. Sadar bahwa panggilannya masih tersambung, Kenneth segera mengakhirinya.

"Rendi, nanti saya hubungi lagi." Kenneth menurunkan ponsel dari telinganya dan mematikan sambungan. Ia simpan ponselnya di saku yang ada dibalik jasnya.

"Anneth?" panggil Kenneth lagi. Anneth terkekeh pelan. Ia bangkit dari tempatnya duduk dan melangkah mendekati Kenneth.

"Kenapa, Kenneth? Kamu gak seneng liat aku di sini? Di depan kamu?"

Kenneth menggelengkan kepala. "Nggak. Cuma... Kenapa kamu ada di sini? Kamu tau dari mana aku ada di sini?"

Pertanyaan berlapis dari Kenneth itu mampu membuat Anneth tertawa. Ia lantas merogoh sling bag-nya dan mengacungkan sepucuk surat tepat di depan wajah Kenneth.

Scandal |  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang