Penyesalan.

227K 25K 4.4K
                                    

Ini jawaban buat yg kemaren ya,

Ini jawaban buat yg kemaren ya,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading.

Pernyataan jujur Sephora kala itu memukul Nichol telak dan juga menyadarkannya, " Aku nggak sengaja denger waktu kamu lagi ngobrol sama Daniel. Rasa bosen dalam hubungan itu wajar, yang nggak wajar itu, kamu secara nggak langsung narik Anna masuk kedalam kebosanan hubungan kita di waktu yang nggak tepat. Coba cewek itu bukan Anna, mungkin aku masih bisa mentolerir."

Seharusnya ia bisa lebih peka, kediaman Sephora selama ini, bukan karena gadis itu mengerti dan memaklumi kedekatannya dengan Anna hanya sebagai teman, tapi bentuk usaha mempertahankan hubungan mereka.

Sekarang yang ia bisa lakukan menahan diri untuk tidak mengusik kehidupan Sephora. Berusaha menerima dan mensupport orang yang masih ada di hatinya menjalin hubungan dengan orang lain.

Sakit? Lebih mengarah pada kecewa pada dirinya sendiri, rasanya menyesakkan sampai ke ulu hati.

"Ra, Agarish baik sama kamu?"

Sephora mengerutkan dahi bingung, ia menaruh ponselnya di atas meja. "Baik itu relative," jawab Sephora.

Nichol mengangguk paham, hanya Sephora yang mengetahui bagaimana seorang Agarish memperlakukannya, dirinya tak berhak mengadili atau berpendapat hanya dengan melihat sekilas kejadian tadi.

Ia mengeluarkan kotak kecil dari dalam tasnya , kemudian menaruhnya di dalam tas Sephora. "Buat kamu, selamat ulang tahun ya, Ra."

"Tapi Nic----"

"Jangan nolak, kamu bilang sendiri kita berteman. Bahagia selalu ya," potong Nichol cepat,  ia tersenyum tulus dan menanyakan satu hal lagi,  "Tapi kamu udah nggak marah lagi 'kan sama aku?" Setelah pembagian rapor Sephora memberinya tatapan sinis dan tak mau berbicara kepadanya.

Hubungan mereka dulu, terlalu monoton, karena sama-sasma berambisi pada nilai. Secara tak sadar mereka adalah adalah partner belajar dan saingan secara bersamaan.

Sephora menyengir. "Sorry, aku kekanakan," akunya.

"Patah hati buat aku sampai bisa ngalahin kamu, Ra," Nichol tersenyum hambar, untuk pertama kalinya ia bisa menggeser posisi Sephora yang terbiasa menetap menjadi juara satu paralel.

Sephora berdecak sebal. "Jangan terus-terusan ngerasa bersalah dan itu cuma selisih rata-rata 0,5 ya, jangan besar kepala."

Nichol terkekeh, ia menepukpelan kepala Sephora. "Iya,  iya." Lalu mulai mengeluarkan buku dan alat pensilnya.

Sephora melirik sekilas, menghembuskan napas lelah. Dari dulu sampai sekarang Nichol selalu seperti ini, sabar dan selalu mengalah, meski ia sering bertindak seenaknya. "Makasih buat kadonya."

-----

Melihat Nichol dan Sephora turun dari anak tangga terakhir, Daniel sengaja menghadang jalan keduanya. "Ra, lo tau Anna sering main ke club sama Siska dan yang lain?" tanyanya tanpa bas-basi.

FREE STYLEWhere stories live. Discover now