Ketertarikan

248K 31.7K 9.4K
                                    

Absen dulu

Absen dulu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Begitu bel berbunyi Sephora segera menarik Mika keluar dari kelas, berjalan terburu-buru melewati lorong.

"Ra, slow kali."

"Nggak bisa, Mik. Entar kita ketemu Nichol, gue belum siap."

Mika mendengus, mengimbangi langkah cepat Sephora. "Aelah, lagian apa yang lo takutin sih?"

"Gue takut diajak balikan."

"Ck,ck,ck PD sekali ya anda."

Sephora menghentikan langkah, kakinya melihat sosok yang berusaha ia hindari sedang berdiri di koridor utama manatap ke arahnya.

"Tuh, mas mantan." Tunjuk Mika.

Sephora kira, pulang bertepatan dengan guru keluar dari kelas akan berhasil menghindari Nichol. Namun, ternyata cowok itu terlebih dulu ada disini. Ia menghembuskan napas panjang mencoba sesantai mungkin.

"Ra ... haiii," sapa Nichol canggung.

"Hai, mantan Sephora." Mika terkikik puas melihat Nichol tersenyum kecut.

Berdehem mengurangi kecanggungan yang ia rasakan, Nichol bertanya, "Mau pulang sama aku aja?"

Berusaha mendekatkan kembali hubungan mereka. Ia tau dari mamanya, jika Sephora satu minggu ini tidak diperbolehkan membawa mobil sendiri.

Sephora yang akan membuka mulut menutupnya kembali saat mendengar seruan Anna yang datang bersama Daniel.

"Untung kamu belum pulang, kita jadi belajar bareng?" tanya Anna, menyadari kehadiran Sephora dan Mika ia menyapa keduanya meski ada perasaan takut. "Hai, kalian udah mau pulang?"

Mika bersedekap dada. "Pulanglah orang punya rumah."

Sephora menahan tawanya melihat Anna yang menciut hanya karena sentakan sedikit dari Mika.

"Kita duluan," pamit Sephora.

Sebenarnya, Nichol ingin mengajak Sephora bergabung, tapi ia tau itu akan memperkeruh keadaan.

Nichol menatap Sephora hingga menjauh. Sia-sia ia menunggunya disini agar mereka bisa berbicara berdua. Lidahnya keluh untuk menahan gadis itu lebih lama lagi.

"Nichol," panggil Anna menyadarkannya kembali dari lamunan.

"Jadi, ayo," ajak Nichol akhirnya.

---------

Sepanjang jalan Sephora harus menahan kesal mendengar ocehan Mika, mengomelinya karena melepaskan Nichol begitu saja.

"Lo itu harusnya egois Ra. Kalau nggak gitu, lo bakal terus kehilangan," ujar Mika nyolot.

"Cowok masih banyak kali, Mik."

Mika menatap Sephora serius. "Lo ngerasa nggak sih Ra, kalau lo kayak ngelepas Nichol gitu aja?"

FREE STYLEWhere stories live. Discover now