Rumus.

213K 27.4K 5.8K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Happy Reading.

"Ra, bangun." Berulang kali Friona menepuk pantat Sephora, tapi anak semata wayangnya itu hanya berganti posisi dan kembali terpejam begitu saja.

"Sweetheart," panggilnya sekali lagi.

Friona menghela napas menyerah, ia berjalan ke arah pintu mematikan air conditioner sebagai senjata terakhirnya.

Rasa gerah mengusik tidurnya yang damai, Sephora menggerang kesal membuka kasar selimut yang membungkus tubuhnya. "Mama."

Paduan suara yang terdengar sumbang saat menyanyikan lagu happy birthday itu membuat mata Sephora sekita terbuka, tersenyum menatap sekeliling.

"Happy Birthday sweetheart." Friona mendekat ke sisi ranjang membawa kue lengkap dengan lilin berangka satu dan tujuh. "Make a wish dulu baru tiup lilinnya."

Sephora menangkup kedua tangannya dan memejamkan mata, berdoa dalam hati meminta semua berkah Tuhan yang terbaik untuknya dan semua orang terdekatnya.

"Makasih," ujarnya Sephora, menatap semua yang ada di dalam kamarnya penuh haru,  kemudian meniup lilinnya'PENYESALAN uara riuh tepuk tangan..

"Anak gue udah legal sekarang." Friona menyeka sudut matanya berair. "Doa mama selalu menyertai mu sweetheart." Mengecup dahi Sephora penuh sayang lalu berdiri memberi tempat yang lain untuk bergantian mengucapkan selamat.

"Temen kecil gue, happy sweet seventeen. Padahal bulan depan gue eighteenth," ujar Mika meledek.

"Otak lo sama Sephora 'kan beda," ujar Franda yang tahu saat SMP temannya itu masuk dalam kelas akselerasi. Sephora bagaikan si bontot dalam persahabatan mereka.

"Gue sama Sephora beda, tapi sama lo sama," jawab Mika membela diri.

"Minggir." Queensha menerobos diantara Franda dan Mika. Menunjuk tumpukan box cookies khusus buatannya sendiri serta card greeting dari mereka semua.

Kelima sahabat itu saling berpelukan satu sama lain, bergantian mengucapkan selamat dan doa untuk Sephora.

"Ikutan juga dong." Gerakan kaki Rio terhenti di udara saat Abiputra dan Grady menarik kedua bahunya.

"Cari kesempatan aja lo," ujar Fabian.

"Barangkali rejeki." Rio menyengir tanpa dosa.

"Brisik, sana pada turun." Agarish mengusir semua teman-temannya, kini gilirannya berdua dengan Sephora.

"Lo mau berduaan aja di kamar?" Mata Grady memincing penuh curiga.

"Tahan Ga, belum halal. KTP Sephora aja belum jadi," kata Rio menggoda.

"Kasihan guys, udah gak nahan doi." Fabian terkekeh. "Turun guys turun, kasihan tante Friona sendirian."

"Fabian!" teriak Sephora kesal.

FREE STYLEWhere stories live. Discover now