03 - Murid Baru

10.1K 773 346
                                    

JANGAN LUPA VOMMENT GUYS
ENJOY THIS STORY🖤

Happy reading

Happy reading

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

3. MURID BARU

Matahari terbit menampakkan sinarnya untuk menyambut pagi hari yang cerah. Tepat pagi ini, adalah hari pertama Zelara untuk masuk sekolah di sekolahan barunya.

Kini gadis tersebut sedang bersiap-siap memakai perlengkapan sekolah. Di mulai dari memakai seragam, mengenakan sepatu, hingga memeriksa isi ranselnya agar tidak ada satu pun yang tertinggal.

Dirasa sudah siap, ia lekas meninggalkan kamarnya itu. Berjalan menuruni tangga, dan kini Zelara berada di ruang makan. Ia pun segera mendudukan dirinya di salah satu kursi, yang memang sudah tersedia.

Terlihat wanita paruh baya sedang menyiapkan sarapan untuk pagi ini.
Wajahnya yang kian berkerut, tapi terlihat sangat cantik.

"Morning Mbok-Bunda" sapa Zelara di iringi senyum manis

Ya wanita itu adalah Mbok Entin, si Mbok yang mengurus Zelara sedari kecil hingga sekarang. Tak jarang Zelara memanggilnya dengan sebutan 'Mbok-Bunda'. Karena bagi Zelara, Mbok Entin merupakan Mamanya juga.
Begitu pun sebaliknya, Mbok Entin pun sudah menganggap Zelara seperti anak kandungnya sendiri.

"Ish Ara! Kebiasaan manggilnya gitu terus. Selamat pagi juga Ara," ucap Mbok Entin disertai senyuman manisnya.

"Hehe... Sarapan apa hari ini Mbok?" tanya Zelara dengan wajah antusias.

"Nasi goreng kecap!" jawab si Mbok, dengan wajah yang tak kalah antusias.

"WAHHH, KESUKAAN ARA!!"

"Haha... Iya, ini makan dulu nasi gorengnya, biar gak lemas nanti di sekolah." ujar si Mbok lembut, sembari menyodorkan piring berisi nasi goreng kepada Zelara.

Zelara pun makan dengan lahap. Mbok Entin yang melihat itu pun terkekeh gemas dengan wajah Zelara, terutama pipi yang mengembung karena terlalu banyak nasi yang ia makan.

"Enwaak bwangwet Mbwok, Arwa swukaa!" seru Zelara .

"Makan dulu baru ngomong Ra, nanti kamu tersedak." ucap Mbok Entin, khawatir.

Uhuk

"Kan, kata Mbok juga apa," dengan sigap, Mbok Entin memberikan minum pada Zelara.

"Hahh..." Zelara menghela nafas lega setelah meminum air putih yang diberikan mbok Entin padanya. "Makasih Mbok-Bunda." ujar Zelara disertai cengiran di bibirnya.

"Udah-udah, sekarang berangkat gih. Udah jam setengah tujuh nanti kamu telat."

Zelara pun segera melihat jam tangan mungilnya.

ALBAR [HIATUS]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt