31 - Karena Bolos Jam Pelajaran

2.5K 258 63
                                    

Happy Reading

❝ Mereka sedang mengejarapa yang ingin dikejar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❝ Mereka sedang mengejar
apa yang ingin dikejar.

31. Karena Bolos Jam Pelajaran

"Albar? Rayan? Zevan?" Lala mengerutkan dahinya bingung.

"Kalian ngapain ke sini?" tanya Oliv yang sama bingungnya dengan Lala.

Ketiga lelaki itu menatap gadis yang masing-masing dicarinya. Sedikit menyebalkan memang. Saat mereka bertiga sibuk mencari gadis-gadis ini, ternyata keempat gadis SMA itu tengah asyik tertawa di sini.

"Ngapain?" tanya Albar dingin.

Keempat gadis itu gelagapan. Seperti sedang diintrogasi karena ketahuan mencuri.

"Gak ngapa-ngapain, kok!" jawab Caca.

"Gak ngapa-ngapain itu maksudnya bolos?" celetuk Riyan.

"Tumben banget siswa yang baik bolos," ujar Zevan sembari menatap Caca dalam.

Caca menatap manik mata itu. Hembusan napas kasar keluar dari Caca. Dengan cepat ia menolehkan pandangannya ke arah lain.

"Kalian ngapain ke sini?" tanya Zelara yang sedari tadi diam.

"Cari lo," jawab Albar tegas.

"Aku?" Zelara menunjuk dirinya sendiri. "Ada apa?" tanyanya.

Albar diam cukup lama. Kemudian ia tiba-tiba berjalan mendekati Zelara yang tengah duduk bersama teman-temannya. Albar mengulurkan tangannya ke hadapan Zelara.

Zelara yang melihat Albar seperti itu pun terkejut. Namun ia tetap menerima uluran tangan itu, hingga sekarang ia berdiri di hadapan Albar.

Albar menggenggam tangan mungil gadis itu, "Gue pinjem dulu Zelaranya."

Setelah mengucapkan hal tersebut. Albar dan Zelara pun pergi meninggalkan rooftop, dengan tangan Zelara yang masih Albar genggam.

Kepergian Albar dan Zelara dari rooftop membuat suasana hening di antara mereka berlima. Terutama antara Zevan dan Caca.

"Hmm... Liv?" panggil Riyan.

Oliv mendongak, menatap Riyan masih berdiri tak jauh darinya. "Kenapa, Riyan?"

"Aku ada perlu sama kamu, tentang masalah pelajaran sekolah. Boleh minta waktunya bentar, gak?" tanya Riyan dengan hati-hati.

Oliv mengangguk, "Boleh!"

"Ya udah, kita ngobrolnya di perpus aja gimana? Biar lebih santai. Kan kalo jam istirahat gini, perpus suka kosong," saran Riyan.

"Boleh," ucap Oliv menyetujui saran Riyan.

Oliv pun akhirnya berdiri sembari menepuk-nepuk roknya yang sedikit kotor karena debu. Lalu ia menatap kedua sahabatnya itu.

"Ca, La, aku ke perpus dulu ya. Nanti kita ketemu di kelas," pamit Oliv.

ALBAR [HIATUS]Where stories live. Discover now