42 - Tonight

1.2K 97 62
                                    

Happy Reading

-Seorang yang curang adalah pecundang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-Seorang yang curang adalah pecundang.-

42. Tonight

Di teriknya sinar matahari, terlihat dua remaja yang baru saja sampai di tempat tujuannya. Sang lelaki kini tengah memarkirkan motor. Setelah selesai, ia membantu gadis yang diboncengi itu membuka helm-nya.

"Yuk, masuk!" ajak lelaki itu sembari menggenggam tangan gadis tadi.

Mereka pun berjalan dengan gontai memasuki sebuah tempat berkumpulnya suatu kumpulan lelaki.

Setelah memasukin tempat tersebut, mereka disambut dengan berbagai sorakan.

"WIH!!! ADA YANG ABIS BERDUAAN, NIH, KAYAKNYA!"

"Makin lengket aja ternyata."

"Kalo dah jadi, jangan lupa traktir kita-kita, Bos!"

"Heh! Ada temen yang dateng, tuh, suruh duduk dulu. Tawarin minum dulu. Jangan langsung nyemprot aja!" celetuk Riyan membuat semuanya diam. "Btw, UDAH PACARAN, YA?!!"

Anggota Marstad lainnya yang mendengar ucapan Riyan pun sontak menyorakinya.

"Ribut mulu lo semua," ucap Albar kala dirinya dan Zelara telah duduk di kursi.

"Gimana kabarnya, Neng? Sehat?" tanya Bagas sekedar basa-basi.

Zelara tersenyum simpul, "So good."

"Cakep! Baik-baik lo, jangan sakit-sakit lagi ya, Neng."

Setelah itu, mereka semua pun mengobrol santai sembari sesekali tertawa karena ulah beberapa anggota Marstad.

Menit demi menit pun berlalu. Suasana yang hangat benar-benar terbangun di antara Marstad dan Zelara. Mereka sudah seperti saudara sendiri.

"Ada yang mau kita omongin sama lo, Ze."

Raka membuka suara. Keadaan yang tadinya ramai, kini total berubah menjadi hening. Semua mata tertuju pada Raka.

Mendengar perkataan Raka, Albar pun ikut berbicara. "Apa boleh, kita semua minta bantuan lo?" Albar menatap Zelara dengan serius.

Zelara yang merasa diperhatikan oleh semua anggota Marstad yang berada di sana pun terkesiap. Telinganya kini memerah, karena sekarang ia yang menjadi pusat perhatian.

"Minta tolong apa?" tanya Zelara.

Albar menghela napasnya pelan. "Lo masih ingat kejadian Marstad dan Alfaroz malam itu?"

ALBAR [HIATUS]Where stories live. Discover now