05 - UKS

8.3K 696 329
                                    

Happy Reading

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading

'Perhatian sekecil apapun itu
Tetep aja namanya perhatian.'

5. UKS

Seorang gadis kini tengah duduk pada ranjang UKS, dengan kaki yang ia selonjorkan ke bawah. Ia terus menatap heran pada lelaki yang kini ada di hadapannya.

Setelah kejadian di kantin, ia dibawa ke UKS oleh lelaki itu. Namun, sedari tadi lelaki itu hanya menatapnya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Kamu, ngapain bawa aku kesini?"

Lelaki tersebut tidak menanggapi pertanyaannya, ia bangkit dari kursi yang tersedia di samping ranjang itu. Kini ia berjalan menuju lemari, lalu membawa sebuah kotak P3K.

Kemudian ia duduk kembali pada kursi di samping ranjang UKS, membuka kotak P3K dan mengambil salah satu minyak hangat.

"Kamu ngapain?" tanya Zelara heran.

Lelaki itu membuka sepatu dan kaos kaki yang Zelara kenakan, lalu ia membalurkan minyak yang tadi ia bawa pada kaki Zelara.

Zelara yang diperlakukan seperti itu hanya melongo, otaknya yang sedang lemot memproses apa yang terjadi.

Lelaki itu terus mengurut kaki Zelara dengan hati-hati, ia tampak fokus sekali. Sementara itu, Zelara terus menatap lekat lelaki yang berada di hadapannya. Seperti sedang mengingat sesuatu.

"Lah iya, ini kan cowo yang nabrak aku tadi pagi!" batinnya.

Selang beberapa menit, Zelara pun telah selesai diurut. Kini Zelara memakai kembali sepatunya.

"M-makasih," ucapnya gugup.

"Siapa?" tanya lelaki itu.

"Ha?"

"Lo."

"Aku?" tanya Zelara seraya menunjuk dirinya sendiri.

"Setan"

"Eh?"

"Ck, nama lu."

"E-eh, Zelara."

Lelaki itu tidak menanggapi lagi ucapan Zelara, ia berdiri dari duduknya. Lalu berjalan keluar UKS. Zelara hanya melihat lelaki itu, matanya mengamati lelaki itu berjalan.

Saat berada di ambang pintu, lelaki tersebut menghentikan langkahnya. Lalu melihat ke arah belakang.

"Lain kali hati-hati, gue tau lo kesandung sebelum gue tabrak." ucapnya kemudian menghilang dari ambang pintu.

"Masyaallah!" ucap Zelara, mengusap dadanya.

***

Suara sangat gaduh di jam istirahat kedua, terdengar di sebuah gudang sekolah yang di sulap seperti basecamp, yang tentunya hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk.

ALBAR [HIATUS]Where stories live. Discover now