43 - Pernyataan anti-Mainstream

1.8K 117 65
                                    

Happy Reading, Boba!!<3

Jam berapa kalian baca cerita ini?

Absen dong, Boba-boba aku ini dari belahan bumi mana ajaaa?

- Terkadang lelaki begitu jujur, tanpa melihat kondisi dan waktu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

- Terkadang lelaki begitu jujur, tanpa melihat kondisi dan waktu. -

43. Pernyataan anti-Mainstream

"Lo yakin kita akan menang, kan, Rafka?" tanya seorang gadis yang berada di boncengannya itu.

"Lo raguin gue?"

"Bukannya gitu, gue cuma tanya aja."

"Lo liat aja nanti. Gue pasti menang kali ini."

Rute jalanan yang menjadi tempat balapan sang Ketua Marstad dan Alfaroz ini lumayan sulit. Banyak belokan yang sangat berliku, membuat mereka harus ekstra berhati-hati.

Saat balapan berlangsung, kedua motor mereka berlomba-lomba memperebutkan posisi terdepan. Mereka saling tak mau kalah. Hingga kini Albar dan Zelara lah yang memimpin balapan tersebut.

Rafka jelas tak terima, posisinya berada di belakang Albar. Alisnya mengkerut diiringi tatapan tajam menatap ke arah depan. Senyuman licik pun terbit dari sudut bibir Rafka. Lihat aja nanti, sialan.

Albar melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Zelara yang berada di belakangnya pun hanya bisa memeluk perut Albar. "Are you okay?" tanya Albar sembari berteriak.

"Ya," jawab Zelara.

Di tengah balapan, tiba-tiba ada dua motor yang mengikuti Albar dan Zelara di belakang. Bukan pengendara biasa. Mereka terlihat sangat mencurigakan, menggunakan pakaian serba hitam dan tak lupa memakai helm full face-nya.

Kedua motor itu semakin gencar mendekati motor yang dikendarai Albar. Albar yang sedang mengendarai motor pun merasakan ada yang aneh.

Albar menatap kaca spionnya, matanya menelisik apa yang ada di belakangnya. Dan dugaannya pun benar, kedua motor itu benar-benar patut dicurigai.

Sementara Zelara yang kini tengah diboncengnya, hanya diam memperhatikan. Ia sebenarnya tahu betul apa yang terjadi. Karena ia mendengar jelas ucapan para anggota Alfaroz kala itu.

Tak lama kemudian motor Rafka pun mendekati mereka. Hingga kedua motor tak dikenal itupun menghimpit lajuan motor Albar. Hal itu tentu saja dimanfaatkan Rafka untuk menyalip motor Albar.

Albar mengeratkan pegangannya, mencoba menahan amarah yang kini mulai timbul pada dirinya.

"Kamu fokus aja sama balapannya. Biar aku yang urus mereka," ucap Zelara tiba-tiba di tengah kencangnya motor yang Albar kendarai.

Perkataan Zelara mampu membuat Albar terkejut beberapa saat. Namun setelahnya, Albar menuruti perkataan Zelara.

"Ze!"

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Apr 11, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

ALBAR [HIATUS]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora