Puisi

512 54 37
                                    


Selamat membaca✨

*****

Manusia tidak bisa dituntut untuk menjadi sempurna.Masing masing dari mereka memiliki kekurangan,hanya saja dia tidak menunjukkan sisi itu.Jangan merasa paling terpuruk di dunia,apalagi sampai lupa untuk bersyukur.Semua mendapatkan takdir yang mungkin terbaik untuk kita.Jangan pernah berkecil hati.Jangan pula berfikir tidak akan mendapatkan pasangan.Orang akan terlihat sempurna di mata dia yang mencintaimu dengan ketulusan, kekurangan yang ada tidak akan menjadi penghalang.Betapa baiknya Sang Kuasa.

*****

Hari telah berganti,namun isu isu yang sudah tersebar masih saja menjadi perbincangan.Entah di manapun itu,tapi tempat yang paling sering dijadikan pergibahan adalah toilet.Para betina berlama lama di sana hanya untuk bergibah-ria.Entah kapan mereka akan tobat.

Yaya dan Ice baru saja tiba di sekolah.Mereka berjalan bersama,seperti biasanya.

"Ice...apa aku terlihat seperti gadis murahan??Kenapa mereka berbicara seperti itu padaku??"-tanya Yaya.Dia menghentikan langkahnya,sekolah masih lumayan sepi,hanya ada beberapa siswa rajin yang sudah berangkat.Ice pun turut menghentikan langkahnya.Dia memandang sendu gadis didepannya.

"Nggak.Kamu nggak seperti apa yang mereka ucapkan,biar saja jika mereka berbicara seperti itu,mereka hanya menilai dari satu sudut pandang,mereka tidak tau keadaan sebenarnya.Kamu jangan berlebihan ya memikirkan semua ini,"-jawab Ice.Dia tidak rela jika melihat 'gadisnya' dalam keadaan terpuruk.

Yaya mengangguk.Dia sedikit tidak bersemangat untuk sekolah,sering terdengar ucapan kasar yang menimpanya.Karena itulah,Ice berangkat lebih pagi dari pada biasanya.Setidaknya,Yaya tidak menerima ucapan benci itu.

Mereka kembali berjalan, keheningan ada diantara mereka.Yaya yang memikirkan kejadian yang menimpanya,dan Ice yang berpikir mengenai sesuatu.

Keduanya berpisah di depan kelas Ice.Yaya melanjutkan langkahnya,beberapa langkah dia akan memasuki kelasnya.

"Segala yang terjadi adalah kehendak Allah,aku hanya menjalankan takdir ini.Ya Allah,,, mudahkanlah jalanku,"

*****

Waktu istirahat telah tiba.Ying memaksa Yaya untuk ikut pergi ke kantin.Awalnya Yaya menolak,karena dipaksa,akhirnya dia mau.

Papan mading kembali ramai,entah ada apa.Gadis keturunan Cina yang penuh dengan kekepoan nya ikut memandang apa yang sedang menjadi sorotan.Dengan sedikit berjinjit,dia bisa melihat sepotong kertas berwarna biru laut dengan sedikit coretan pena.Yaya hanya diam,dia tidak terlalu kepo dengan hal seperti itu.

Ying membenarkan posisi kacamatanya yang sedikit melorot.Dia mulai membaca rangkaian kata itu.

"Bagiku,kamu itu fatamorgana

Indah namun semu

Aku tak tau harus bagaimana meraih mu

Namun,,,tetaplah bertahan untukku

Tertanda
-Einsteinium "

"Hah??!"-heran Yaya dan Ying.

Yaya yang semula tak kepo,kini dia pun berjinjit.Dia membaca ulang kalimat yang didengar dari mulut sahabatnya.Benar.

Keduanya membahas ungkapan itu sambil berjalan.

"Einsteinium??!"-Ying mengulang kata itu.Kerutan di dahi Yaya terlihat jelas.Pertanda dia sedang memikirkan sesuatu.

"Kayak pernah denger,tapi kapan??"

"Pokoknya gak asing,nanti kita cari,"

Mereka berucap berbarengan.Detik selanjutnya,mereka tertawa bersama.

****

"Gue jadi heran,akhir akhir ini mading jadi tempat curhat ya,"-ceplos Gopal.Dia sedang memotong bakso, selanjutnya dia memakannya.

"Dia menuangkan karya,"-Halilintar membenarkan ucapan Gopal.

"Emang air dituangkan,"-Fang ikut masuk dalam obrolan ringan itu.

"Terserah,"-Halilintar tak mau ambil pusing dengan berdebat.Dia meminum juz lemon.

"Fatamorgana apa sih??Gue sering dengar kata kata itu,tapi gak tau artinya.Hehehe,"-tanya Gopal.Dia merasa kalah dengan Einsteinium.

"Fatamorgana sesuatu yang indah namun semu,tak dapat diraih,"-Halilintar.Hari ini dia terlihat banyak bicara.

"Terus, maksud sajak itu apa??Dan apa tujuannya??"-Boboiboy yang sedari tadi berdiam hanya mendengar,kini dia ikut dalam pembicaraan itu.

Halilintar menghela nafas.Tumben,Kakaknya tidak paham.Atau memang dia tidak tau(?).

"Dua orang yang dekat,salah satu dari mereka menyimpan rasa.Dia merasa tidak mampu meraih gadis didepannya, harapannya semu,"-Ucap Halilintar.

Tiga orang lainnya mengangguk paham.Entah sengaja atau tidak,mereka pun memasukkan makanan dengan bersamaan.

"Sejak kapan Lo pinter sastra??"-tanya Fang.

"Kepo,"-Halilintar.

''huhh...."-ketiganya menghela nafas secara bersamaan.

Keheningan pun terjadi.

Fang yang melihat kekasihnya sedang berjalan ke arah kantin dengan segera dia melambaikan tangannya.Senyum lebar dengan sedikit rona merah di pipinya.

Ying membalas senyum dan melambaikan tangannya.Dia menarik tangan Yaya agar ikut ke tempat yang dia inginkan.Yaya pun hanya pasrah.

Akhirnya,dimeja yang sama,tiga orang saling menaruh perasaan.Senang bukan kepalang,walau hal hal kecil itu sangat berarti.Kadang pula hal kecil itu akan menjadi rajutan kenangan yang selalu membekas.

*****

Lelaki dengan tubuh tegap itu sedang merangkai kata.Sajak-sajaknya indah untuk dibaca.Kata cinta dan sayang yang dia coretkan di atas kertas biru itu.

"Aku dan kamu adalah kita

Namun tidak ada cinta diantara kita

Cinta yang ada hanya satu sisi

Andai kau tau,

Aku siap berkorban untuk mu,"

Laki laki itu membaca karya buatannya.Dia menyelipkan satu lembar kertas itu didalam buku yang ia bawa.

Helaan nafas yang terdengar samar.Dia memejamkan matanya, menikmati sunyi yang menusuk.

"Bahkan,jika harus berkorban dengan nyawa aku pun ikhlas.Mana mungkin malam yang suram bisa bersama bulan yang indah,"

Dia menidurkan kepalanya diatas meja.Ini adalah sisi yang tidak pernah ia tunjukkan kepada orang lain.Sisi rapuh dan puitis.

Dia seperti kelelahan.Perlahan,wajah dengan alis bergaris tegas,mata dengan bulu yang lentik mulai terpejam.Sepertinya,dia akan membolos satu mata pelajaran.

*****

TBC!!!!

Hiiii:')
Gimana kabar kalian??

Maapkan aku ya jarang banget update T_T
Aku males banget ngetik😭🙏🏼
Ini aja belum ada 1k kata😭

Terima kasih susah membaca:')

Hei, Boy!Where stories live. Discover now