Ice

774 51 13
                                    


Kemarin...

Yaya berangkat dengan Ice. Tapi, tidak pulang dengan Ice. Iyalah, kan mau jalan sama Si BoBoiBoy.

Sekarang Yaya dan BoBoiBoy ada di pasar tradisional. Sore-sore juga masih ada beberapa pedangang yang buka.

"BoBoiBoy!" panggil Yaya.

"Hm. Apa??" jawab BoBoiBoy malas. Boboiboy kira, Yaya akan mengajaknya kencan, atau minimal bermain di taman. Ternyata meminta Boboiboy untuk menemani Yaya belanja. Yah ... Tapi gak apa apa lah....

"Kalo menurut kamu, aku mau masak apa??" Tanya Yaya.

"Terserah. Lo bisa masak apa? Ya di masak," jawab BoBoiBoy.

"Banyak. Nih ada ayam goreng, ayam kecap, ayam krispi, terus nasi goreng, kwetiau, seblak juga, mie, air, sup, tempe, tahu, ikan asem, tumis kangkung, sayur sayur lainnya," jawab Yaya dengan menghitung menggunakan jari.

"Busset! Banyak banget Ya. Masak apa aja deh terserah Lo. Gue juga bingung," balas BoBoiBoy lalu menundukkan kepalanya dan terfokus pada benda yang melingkar di tangan Yaya. Tiba tiba aja Boboiboy senyum senyum sendiri.

"Helloww Boy! Kamu kenapa? Kok senyum-senyum sendiri masih sehat kan," tanya Yaya sambil mengibaskan tangan di depan muka Boboiboy.

"Iya lah. Kalo gue sakit, gue gak ada di sini Yaya," jawab BoBoiBoy setengah kesal.

"Hehehe ... Maaf ... Eum ... Ayok ikut, besok aku masakin deh," tawar Yaya.

Wajah BoBoiBoy jadi lebih semangat. Dia menjawab, "Iya ayok!!"

Merekapun belanja bareng bareng. Boboiboy sangat antusias. Ia tak sabar menunggu hari esok. Jadi, mereka tidak kencan, tapi pergi ke pasar bareng.

Lalu Boboiboy mengantarkan Yaya. Yaya pun bertugas seperti pembantu pada umumnya.

Setelah Gempa pulang, Yaya dan Ice makan bareng.

******

Pagi harinya...

Masih sangat pagi, tapi Yaya sudah sibuk di dapur. Yaya membuatkan sarapan untuknya, Gempa, Ice dan satu kotak bekal untuk BoBoiBoy.

Seperti kemarin, Yaya dengan Ice berangkat bareng.

Skip

Kebetulan sekali, Yaya bertemu dengan BoBoiBoy di parkiran. Ia menarik tangan Ice agar ikut dengannya.

"Loh? Yaya, ada hubungan apa Lo sama Si Introvert??" tanya BoBoiBoy curiga.

"Eh? Panggil dia Ice. Dia juga punya nama. Apa kamu mau aku panggil Somad??" Tanya Yaya.

Sedangkan Ice malas malasan jika berurusan dengan BoBoiBoy. Sangat merepotkan. Ice memilih diam memperhatikan mereka berdua dengan wajah sangat datar.

"Ya Allah? Janganlah!!! Nama bagus bagus, jadi Somad!"

"Okee kalo gitu."

Yaya mengeluarkan kotak bekal berwarna biru. Mata Ice melirik itu, Apa Yaya membawakan kotak nasi untukku? Pikir Ice.

"Ini untuk kamu. Makasih kemaren udah bantu aku," kata Yaya dengan menyerahkan kotak itu.

Sebelum BoBoiBoy menerima kotak bekal itu, tangan Ice menyambar terlebih dahulu.

"Hei! Ice Batu berjalan! Kenapa Lo ambil jatah makan gue!" tanya Boboiboy ngegass.

"Ini kotak bekal kesayangan gue! Najis banget di pake Lo," kata Ice pedas.

"Tapi Yaya ngasih makanannya untuk gue! Ntar deh kalo nasinya udah habis Lo ambil aja wadahnya sekalian cuciin."

"Bodo amat. Ini buat gue. Makasih Yaya," kata Ice dan memandang Yaya lalu tersenyum sangat tipis. Lalu meninggalkan Yaya yang salting dan Boboiboy yang tak terima.

Hei, Boy!Where stories live. Discover now