27.🔗 Pentas Seni🔗

Start from the beginning
                                    

"Bareng nggak?" tanya Icha lembut sopan.

"Gak Usah Cha, lo kan pemeran utama dan muncul di awal adegan." Tolak Ayu dengan halus.

Icha hanya mengangguk-anggukan tanda setuju, dengan langkah cepat dia menuju panggung. Sepertinya ada sosok yang menunggunya, yang tak lain adalah Al.

"Gua tungguin Ay," ucap Nisnus tiba-tiba sudah disebelah Ayu.

"Kalau mau duluan gakpapa Sya," ucap Ayu.

"Nanggung, risih gua dilihatin sana-sini."

Tanpa pikir panjang Ayu hanya menyetujuinya. Benar, bersisihan dengan Nisnus memang seperti jalan dengan Awkarin.

Setelah semua sampai di belakang panggung, mereka melakukan berdoa bersama dan menyanyikan Zel-zel. Kini giliran mereka yang akan tampil, yang dinanti-nantikan banyak orang.

"Baiklah, untuk penampilan selanjutnya... ada teater gempita yang akan menampilkan sebuah drama kolosal Ande-ande Lumut. Beri tepukan yang meriah, " ucap Mila yang sangat heboh seperti teriakan.

Kini Indah masuk lebih dahulu karena sebagai moderator. Dia membacakan naskah dengan jelas dan penuh seirama. Bahkan beberapa tamu undangan dibikin hening dan takjum secara bersamaan.

Adegan demi adegan sudah dilakukan, saat ini adegan dimana klenting kuning disuruh untuk mencuci pakaian ibu dan kakak-kakak tirinya.

"Klenting kuning, nih hari ini kamu harus mencuci semua pakaian ini!" ucap Klenting Merah sambil melempar pakaian kotor mereka yang berserakan di lantai.

"Iya, soalnya besok kita mau ketemu sama Ande-ande lumut," timpal Klenting hijau.

Klenting kuning hanya diam saja, dia ingin pergi untuk mengikuti sayembara yang diumumkan dipasar kemarin.

"Punya mulut ngomong dong, nanti aku aduin ibu baru tau rasa." Sarkas klenting merah.

"I-iya, nanti akan ku kerjakan kak," jawab Klenting Kuning dengan menahan tangis.

Setelah mencuci, klenting kuning segera melakukan semua pekerjaan rumah agar cepat selesai tanpa harus dimarahi.

Kini tiba saatnya para klenting kecuali klenting kuning, dia masih dirumah. Mereka bertiga berangkat untuk sampai ke tempat tujuan.
Saat akan menyeberangi sungai, tiba-tiba muncullah kepiting raksasa yang tak lain adalah Yuyu Kangkang.


Dia tidak mengijinkan mereka untuk melewati sungai sebelum menciumnya. Tanpa menunggu lama, akhirnya ketiga klenting itu menyetujui.

Dengan bau busuk yang menyengat, mereka akhirnya ditolak oleh Ande-ande lumut. Seketika mereka kaget dan melihat Klenting ada disitu. Karena Klenting kuning dengan wajah berserinya. Sebelumnya Ande-ande lumut dan Klenting kuning sudah pernah bertemu dan kini mereka dipertemukan kembali. Sang Pangeran atau Ande-ande lumut jatuh ke pilihan terakhir yakni Klenting Kuning.

Mereka berdua bahkan kelihatan senang, sampai-sampai akting yang diperlihatkan sangat natural.

Semua pemain maju ke panggung dan melakukan sesi foto. Tidak sengaja mata cokelat Nisnus menatap sosok laki-laki yang sangat dia kenal. Tanpa disangka ternyata di kursi penonton ada Bang Riko. Dengan lambaian Riko menyapa adik kesayangannya yang berada di depan.

BIMTA [COMPLETED✓]On viuen les histories. Descobreix ara