BIMTA [COMPLETED✓]

57. 🔗 H-1 Salam Santuy 🔗

Cek mulmet dulu:v

Ramein ya, nanti efforthnya double up. Ketemu lebih cepet minggu ini pokoknya. hihihi!

Menyiksaku tapi sungguh candu - Nisnusya🧚

HAPPY READING✨

Menjelang siang hari rasanya mengurung diri di kamar dan bergulat dengan setumpukan buku tebal memang sangat melelahkan. Akhirnya Al memutuskan untuk turun ke bawah mencari udara segar.

Langkahnua terhenti ke dapur, disana  ada sosok mamah sedang mengaduk adonan pie susu. Tidak berpikir lama langsung saja Al menghampiri cinta pertamanya itu, siapa lagi kalau bukan Mamah Rika.

Tanpa aba-aba Al langsung memeluk sang mamah dari belakang, kepalanya bersandar di bahu. "Bikin apa Mah."

Mamah menggoyangkan bahu agar putra bungsunya itu beranjak dari sana. "Lepas dulu Al, Mamah repot nih."

"Katanya mau futsal, kok masih pakai celana kolor gitu."

Kaos pollo putih polos ditambah celana kolor selutut, gaya style Al sehari-hari. Tidak banyak yang tahu jika seorang Alfarth memiliki sosok yang berbeda jauh ketika di rumah. Manja, saat bersama orang terdekatnya akan berubah menjadi sosok  anak laki-laki yang manja.

"Bikin pie susu ya?"

Mamah mengangguk, mengambil cetakan bulat untuk membentuk adonan. "Udah kelar belajarnya Bi?"

Al mengangguk, mendusel di bahu sang Mamah saat merasakan hidungnya yang gatal. Mungkin mau flu, efek terlalu serius belajar ya gini.

"Minggir dulu atuh, Mamah mau ambil oven."

Raut garis wajah Al menurun, terpaksa harus melepaskan pelukannya. Lalu menjauh berlalu duduk di kursi meja makan.

"Mah Al deg-degan besok mau UN, doain ya."

Mamah yang sedang memasukkan adonan jadi berhenti seketika, lalu menoleh sebentar. "Pasti lah Bi."

Al menghadap ke Mamah, melihat begitu lihainya beliau di dapur. Dia ingin suatu saat ingin memiliki istri yang sama seperti Mamahnya. Minimal harus bisa masak dan baik.