Jungwoo bahkan tidak bertanya dimana Mark berada, tetapi ia menjelaskannya lebih dulu. Mark tengah berbohong kepadanya.
“Aku membuat bekal makan siang untukmu dan niatnya sih aku akan kesana,”
“Jangan!”
Deg!
Jungwoo tersenyum getir, “Kenapa aku tidak boleh ke kantor, apakah kau sedang bersama Orang lain saat ini?” canda Jungwoo, dia sedikit tertawa.
Namun Mark tak menyahutinya dengan tawa, dan Jungwoo kecewa.
“Maksudku, nanti siang kita makan bersama dirumahmu. Aku akan datang, aku janji.”
“Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu.”
“Jungwoo, kau sedang ada dimana? A-apakah kau sudah berada di kantorku?” suara Mark terdengar panik.
“Tidak, aku hanya sedang di suatu jalan yang sering aku lewati. Sampai jumpa nanti di rumahku,”
Jungwoo memasukkan kembali ponselnya. “Jadi ini rasanya patah hati? Pantas saja Lucas tidak bisa move-on secepat itu dari Kakak karena dia sangat mencintai Kakak, kini aku sedikit memahami rasanya terluka, Cas.”
Dan ia tetap pergi ke kantor Mark, dia menemui receptionist. Ia menitipkan kotak bekal tersebut untuk Taeyong.
Dan akhirnya Jungwoo pulang dengan kedua tangan yang bebas dari beban, namun membawa pulang luka yang tak dapat di jelaskan.
Sementara itu di lain tempat Mark masih menatap layar ponselnya dengan cemas. Perkataan Jungwoo membuatnya takut jika sebenarnya Pemuda itu sudah sampai dikantor.
Gadis itu mengusap lengan Mark, “Apa yang sedang kau pikirkan? Apakah memikirkan hubungan kita?”
“Aku memikirkan pekerjaan. Dan juga tentang kita, aku belum menemukan waktu yang tepat untuk memberitahu Ibuku soal dirimu.”
Gadis itu tetap tersenyum meski bukan itu jawaban yang Mark berikan. “Tak apa, tidak perlu terburu-buru. Aku takut jika Ibumu tau terlebih dahulu, mungkin Ibumu akan marah besar kepadaku.”
Mark menggenggam erat tangan Gadis itu. “Tidak, Ibuku tidak mungkin membencimu, Ibuku juga pasti menyayangimu seperti Ibuku menyayangi Jungwoo.”
Mark merutuki bibirnya yang terus bergerak untuk berkata yang tidak mungkin sesuai dengan kenyataan.
“Terima kasih sudah mau menerimaku, Mark.”
Mark terlihat gusar, “Ya, dan hari ini kita akan bertemu dengan Ayah. Aku akan menjelaskannya kepada Ayah terlebih dahulu, baru Ibu. Dan semoga mereka bisa menerima kenyataannya dengan baik,”
“Jika Jungwoo mengetahuinya, apakah ia akan marah besar kepadaku?”
Deg!
Mark menunduk lesu, saat ini yang terbayang olehnya hanyalah wajah muram Jungwoo yang tak pernah ingin Mark saksikan, “Ini semua di luar kendaliku, aku takut ia memutuskanku setelah mengetahui dirimu. Tetapi aku tidak bisa melepaskannya, aku mencintainya. Karena hanya dia yang bisa mengerti, dan memahamiku dengan baik.”
“Aku yakin Jungwoo pasti mengerti, dan perlahan-lahan ia akan menerimaku dengan hubungan kita. Bukankah kau bilang dia Orang yang baik? Sudah pasti, ia akan menerimaku bukan?”
“Ya, dia memang Orang yang baik.” ucap Mark, “Dan aku Orang yang jahat karena telah membohonginya sejak awal, dan tak ada Orang yang baik ketika mengetahui kebohongan besar yang selama ini disembunyikan terungkap, tentu saja Orang itu akan memilih untuk pergi, dan aku takut,” lanjutnya pelan, dan Gadis itu menjadikan pundak Mark sebagai sandaran.
“Jika kita tinggal bersama, pasti sangat menyenangkan ya?”
“Sudah pasti,”
Sementara Mark hanya ingat Orang yang selalu bersandar kepadanya, yaitu Jungwoo.
Di lain tempat Jungwoo meringis pelan kala seseorang membantunya mengobati luka.
Ketika Jungwoo pulang, ia berjalan tanpa melihat ke kanan dan ke kiri saat menyebrang. Alhasil dirinya terserempet motor, dan mengalami luka hingga berdarah. Dan kebetulan seseorang berada disana dan menolongnya.
Jaehyun menempelkan band-aid bermotif binatang lucu di bawah dagu Jungwoo dan juga pada bagian keningnya.
Jaehyun mengemasi perlengkapan obat-obatan ke dalam kotak P3K, “Lain kali, jika menyebrang lihat dulu kanan dan kiri, Jungwoo. Kau ini ceroboh sekali, untung saja kau tidak terluka parah.”
Kedua mata Jungwoo memerah menahan tangis, dia hanya melihat ke kedua kakinya yang menapaki lantai yang dingin.
Jaehyun meletakkan kotak P3K diatas meja. Dan ia kembali untuk memeriksa keadaan Jungwoo, betapa terkejutnya ia melihat Jungwoo yang tengah menahan tangisnya. Jaehyun merasa perkataannya menjadi faktor utama Pemuda itu hampir menangis.
Jaehyun mengusap helaian sehitam arah milik Jungwoo dengan lembut, “Maafkan aku Jungwoo, aku berkata demikian karena aku khawatir.”
Hup!
Jungwoo memeluknya dengan erat, dia langsung menumpahkan rasa sakitnya di dalam rengkuhan Jaehyun. Sementara Pria itu semakin merasa bersalah, perkataannya sudah menyakiti hati Jungwoo.
“Jungwoo, maafkan aku.”
“Itu bukan salahmu, Jaehyun. I-ini salahnya,”
Sebelah alis Jaehyun terangkat, “Siapa yang kau maksud?”
Jaehyun menyentuh kedua pipi Jungwoo dan membuat Pemuda itu mengadahkan kepalanya.
Kedua mata yang berair, dengan hidung yang memerah, serta kedua labium yang bergemetar.
Jaehyun merasa kasihan.
“Apakah aku tidak layak di cintai? Apakah aku layak digantikan oleh seseorang? Apakah diriku tak pernah cukup untuk seseorang? Apakah aku pantas menerima rasa sakit ini? A-apakah aku pantas menerima semua ini?”
Deg!
Melihat Jungwoo hanya membuka duka lama Jaehyun, Pria itu seolah-olah melihat Jaehyun kecil yang terluka seperti yang dialami Jungwoo saat ini.
Jemari bergerak untuk mengusap airmata, dan kemudian mencium kening Jungwoo.
“Kau tak pantas menerima semua itu,” ujar Jaehyun, “Jika dirinya tidak bisa merawat, menjaga, dan mencintaimu seperti yang seharusnya maka biarkan aku yang menggantikan posisinya, Jungwoo.”
✨ To Be Continue ✨
N : Senang lihat respon kalian yang positif terhadap buku ini, Blue semakin terpacu untuk melanjutkan buku ini. Terima kasih kawan-kawan 💙💙
[Promosi]
Blue juga sebelumnya sudah menulis beberapa buku tentang Jaewoo dilapak ini, antara lain Try Again, Home, Romeo & Juliet, Imperfect, dan Say My Name. Bagi yang belum membacanya silahkan segera menambahkannya ke perpustakaan dan jangan lupa di baca ya.
YOU ARE READING
Drippin' | Markwoo + Jaewoo
Romance[ S L O W U P D A T E ] Ide cerita murni hasil imanjinasi Blue ⛔ Homophobia dan Plagiator Pergi Dari Lapak Ini ⛔ ⚠ Trigger Warning ⚠ Murder, Toxic Relationship, Violence, NSFW, and Abuse. [ S I N O P S I S ] Jungwoo mengira jika Jaehyun berbeda den...
✨ Four ✨
Start from the beginning
