Kuraih kalender mejaku, kemudian kutatap nanar tanggal yang terpampang di sana. Besok adalah hari ulang tahunku yang ke-28. Tapi aku sedih, kali ini aku merayakan ulang tahun tanpa kehadiran significant other. Tidak ada lagi pacar, gebetan, kekasih, atau apalah itu namanya. Yang ada sekarang hanya suami pura-puraku. Aku tidak bisa mengharapkan Genta. Ia kerap lupa hari ulang tahunku kalau saja Karen tidak mengingatkan lebih dahulu. Kali ini tidak ada Karen, pria itu pasti lupa. Lagi pula orang-orang terdekatku mana ada yang sadar hari ulang tahunku selain tim HR yang hanya formalitas merayakan karena aku atasan mereka?
Astaga, Ane! Aku mencaci diriku sendiri dan pemikiran bodohku. Seorang Ane yang besok berusia 28 tahun bisa se-tidak-dewasa ini. Konyol sekali aku masih mengharap ucapan dan kado di ulang tahunku yang ke-28, bahkan ini nyaris 30. Aku bukan lagi Ane berusia 8 tahun. Aku juga bukan lagi seorang lajang yang punya segudang gebetan. Kuenyahkan pikiran kekanakanku, lebih baik aku kembali fokus bekerja dan mengutuk sifat sensitif dan emosian yang selalu datang kala PMS ini.
Sisa hari kulalui dengan sangat biasa saja hingga akhirnya jam pulang kantor pun tiba. Ada sedikit harapan yang memacuku untuk segera pulang. Mungkin hari ini Genta pulang cepat lantaran tak ada info darinya bahwa ia akan lembur. Aku yakin, pria itu akan pulang cepat meski aku ragu ia menyadari besok adalah hari ulang tahunku. Tapi seharusnya ia sadar dong? Karena saat kemarin kami ke rumah Papa, Tante Rinda sudah menyinggung mengenai ulang tahunku di mana aku harus merayakan potong tumpeng di rumah.
Pukul 7, aku sudah sampai di rumah. Sebelum mandi, aku langsung bergegas menanak nasi. Takutnya, Genta pulang saat aku tengah mandi dan perutnya keburu lapar. Jangan sampai pria itu pulang tapi tidak ada nasi di rumah, nanti ia bisa marah-marah seperti tempo hari. Mungkin malam ini ia akan memasakkan sesuatu yang bukan sekadar telur ceplok mengingat besok adalah ulang tahunku. Dan mungkin, malam ini ia akan memberikanku hadiah atau surprise ulang tahun. Siapa tahu kan? Tapi.. Apakah itu mungkin atau sekadar inginku?
***
Suara nyaring dari alarm ponsel membangunkanku dari tidur. Kulirik jam di ponsel menunjukkan pukul 06.30, aku langsung memaksa diri untuk sadar. Hari ini adalah 21 September, hari ulang tahunku. Semalam aku ketiduran entah pukul berapa dengan perut kosong saat menunggui Genta yang tak kunjung pulang.
Setelah kurasa kesadaranku sudah cukup, aku meraih ponsel di atas nakas. Ada rasa tak sabar mengecek notifikasi yang masuk. Alih-alih banyak pesan masuk seperti dulu. Pagi ini kudapati hanya ada 1 pesan ucapan ulang tahun. Pesan ucapan wajib yang selalu datang tiap pagi selama berpuluh kali ulang tahunku.
Tante Lena: Happy birthday anak cantik. Nggak berasa usiamu udh 28th. Tante bahagia bisa melihat kamu tumbuh sampai saat ini menjadi perempuan cantik, pintar, dan mapan. Harapan tante sll sama spt tahun2 sebelumnya. Semoga ane dikaruniai kesehatan, kebijaksanaan, kedewasaan, dimudahkan segala urusan pekerjaan, pertemanan, dan yang terpenting semoga ane sll bahagia. Mama kamu pasti bahagia klo lihat anaknya tumbuh sukses seperti ane sekarang ini. Salam untuk genta ya. Kapan2 liburan ke sydney nginep rumah tante. Tante, uncle bennedict, n brandon miss you so much!
Aku tersenyum dan langsung mengetik balasan untuk Tante Lena. Tante Lena, ia adalah adik Mama. Dari Tante Lena pula aku tahu tentang kisah hidup Mama. Tante Lena selalu jadi tempatku mengadu. Namun setelah ia pindah ke Sydney 10 tahun silam, aku tidak lagi bisa kabur dari ketidakbetahan di rumah.
Selain Tante Lena, aku tak lagi mendapati ucapan ulang tahun. Ah ya, aku lupa. Siapa yang ingat ulang tahunku kalau aku tidak post sesuatu di Instagram. Tapi rasanya kekanakan sekali bila update hanya untuk pengakuan. Aku hanya tertawa pahit. Lebih baik aku bergegas mandi kemudian dandan dan mengenakan baju terbaik. Hari ini pasti rekan-rekan HR menyiapkan kejutan untukku. Setidaknya aku harus tampil cantik dalam foto nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Only Exception [END]
RomansaPesahabatan yang dibangun Ane, Genta, dan Karen hancur lebur kala Karen-calon istri Genta-secara tiba-tiba membatalkan pernikahan saat persiapan sudah rampung 85%. Sakit hati Genta yang begitu mendalam serta kekecewaan Ane pada Karen, membuat trio s...
17. Tipsy
Mulai dari awal
![The Only Exception [END]](https://img.wattpad.com/cover/200767549-64-k174844.jpg)