Mate : Sorry

5.1K 724 76
                                    

Minhyung bergerak gelisah berusaha mendekat merengkuh tubuh Omeganya, namun Donghyuck memilih mundur menubrukan punggungnya dengan ranjang.

Omega manis itu bergetar masih telalu takut dengan hal apa yang dia lihat tadi. Minhyung hampir menancapkan belati kecil keperutnya. Apakah Minhyung berniat membunuh anaknya. Wajah Donghyuck memburam, tak lama kristal itu mulai turun membasahi pipinya.

Minhyung menahan nafas, menahan semua kesakitan di hati. Dia sudah membuat Omeganya menangis? Donghyuck terlihat begitu ketakuan saat dia menatapnya.

"Sayang," Dengan berani Minhyung mendekat berusaha menggapai wajah memerah itu, Minhyung harus segera menjelaskan sebelum Donghyuck salah paham atas tindakannya tadi. "Maafkan aku. Ini tidak seperti yang kau bayangkan." Minhyung masih berusaha mendekat meyakinkan Omeganya.

"K-kau ingin membunuh anak kita?"

-------------

LilBuna
Present

-MATE-

•°•°•°•

Lee Donghyuck
Lee Minhyung
Jung Jaehyun
Lee Jeno

°•°•°•°

Genre : Romantic, AU, Werewolf
Length : Multi- Chapter
Warning : M

-----------------


Minhyung terkejut, dia diam tidak bisa menjawab pertanyaan dari Omeganya. Apa yang harus dia katakan, hal yang di katakan Donghyuck benar adanya. Kurang lebih beberapa waktu lalu dia berusaha membunuh anaknya, darah dagingnya sendiri.

Lantas apakah benar jika Minhyung harus menyangkal itu, betapa jahatnya dia sekarang?

"Kenapa kau diam? Apakah benar kau ingin membunuh anak ini!?"

Omega manis itu mulai frustasi, menahan kekecewaan yang mendalam jika itu benar terjadi. Donghyuck tak habis pikir kenapa dia tega melakukan hal sekeji itu? Membunuh darah dagingnya sendiri?

"Kenapa kau tidak sekalian membunuhku saja Minhyung," Donghyuck menjerit melempar bantal usang ke arah Minhyung. "Katakan!? Jika itu tidak benar! Kumohon! Minhyung! kumohon! Kumohon." Omega itu mulai menuduk meremat perutnya yang sudah membesar lebih dari kemarin. "Maafkan Mama, hampir saja Ayahmu berusaha memisahkan kita Nak." Donghyuck merengkuh tubuhnya sendiri, dia semakin tertuduk bersamaan dengan  isakan kecil yang terus keluar dari mulut manisnya.

"Maafkan aku," Melihat itu Minhyung mendekat, memeluk Donghyuck kuat.  Mengelus surai biru yang mulai memudar, ya warna rambut itu mulai hilang seiring dengan pertumbuhan janin di perut Donghyuck. "Maafkan aku, aku hanya ingin menyelamatkan mu Donghyuck. Aku mencintaimu, aku tidak bisa kehilangan dirimu."

Donghyuck menghentikan isakannya, melepas diri dari rengkuhan Minhyung. "Kenapa, apa yang ingin kau selamatkan?"

"Nyawamu? Anak ini akan membunuhmu saat dia lahir. A-aku tidak bisa. Anak ini wadah dari BlueMoon Donghyuck."

Minhyung menjelaskan secara hati-hati. Donghyuck, Omeganya harus mengerti. Donghyuck harus paham akan takdir di alam semesta, semesta tidak akan pernah sebaik itu. Mereka harus mengorbankan anak mereka sendiri demi alam semesta.

Tapi,

"Biarkan aku saja yang mati, anak kita juga ingin melihat semesta ini. Anak kita juga ingin terlahir lalu memanggilmu Ayah? Tidakkah kau bahagia saat itu?" Donghyuck mengambil tangan Minhyung,  menggenggamnya kuat menyalurkan perasaan tenang untuk Alphanya. Donghyuck paham akan ketakutan di jiwa Minhyung. "Aku mengerti kau mencintaiku, tapi kita sebagai orang tua harus melindungi anak kita. Minhyung, aku tidak apa jika harus mati saat anak kita lahir itu berarti tugasku sudah selesai,"

MATE [✔️]Where stories live. Discover now