23. Rencana

2.2K 363 120
                                    

"Bolehkah aku tahu, apa yang telah membuatmu datang kemari?"

Tanya ASEAN setelah menuangkan segelas teh dari tekonya ke gelas milik EU, sementara yang ditanya malah tersenyum manis, dan memilih untuk menyeruput tehnya terlebih dulu.

"Jadi begini..." EU meletakkan gelas berisi teh hangat itu setelah meminumnya sedikit.

ASEAN menatap EU, menunggu apa yang akan dikatakan olehnya.

"Ini tentang Indonesia..." jawab EU

"Apakah Indonesia membuat masalah di sekolahnya?" tanya ASEAN dengan cemas dan khawatir.

EU tersenyum kecil, melihat reaksi ASEAN yang menurutnya agak lucu dan sedikit berlebihan terhadap Indonesia, meskipun hanya sekedar seorang anak asuh baginya.

"Hahaha, tidak ASEAN, Indonesia adalah murid terimut dan termanis yang pernah kuajari, dia tidak pernah melakukan pelanggaran, tenang saja, bukan itu yang bukan aku maksud" EU menyeringai kecil, dan kembali menyeruput tehnya hingga tersisa setengah di gelasnya.

"Jadi, apa maksudmu?" ASEAN menatap EU dengan tatapan mengintimidasi, yang membuat EU merasakan takut sesaat.

"Aku ingin menjodohkan Indonesia dengan salah satu anakku..." ucap EU, dia memandang ayah asuh dari muridnya itu dengan serius.

"A-apa?" ASEAN terkejut.

"Kenapa tidak?" tanya EU, dia kembali meminum teh yang sudah tersisa setengah di gelasnya.

ASEAN masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan EU, dia kembali menatap lawan bicaranya itu, mencoba meminta jawaban yang lebih atas pernyataan dari EU.

"Apa maksudmu?! Kau mau menjodohkan Indonesia dengan salah satu dari anak perempuanmu? Bagaimana jika dia menolak? Kau tau kan bagaimana keras kepalanya dia?!"
Seloroh ASEAN yang merasa kontra dengan pernyataan EU, yang membuat suaranya naik satu oktaf.

"Indonesia sudah memasuki tahap usia dewasa, sudah dekat waktu baginya membangun relasi dengan negara lain, kau tahu itu kan, ASEAN? kalau soal Indonesia akan menolaknya, aku punya cara agar dia tidak bisa menolak..."

EU berucap sembari menarik sudut bibirnya, membentuk sebuah senyuman yang sulit diartikan.

"...." ASEAN kehilangan kata kata untuk berdebat dengan EU.

"Jadi bagaimana?" tanya EU

"Aku menyerahkan semuanya pada Indonesia, tapi aku akan mencoba membujuknya agar dia mau..." ucap ASEAN sembari menghela nafas.

.......

"Hmm... Hmm... Hmm..."

Gumam Monaco pada sebuah ponsel yang berada di depannya.

"Apaan sih, anjer!"

Poland menggerutu, kesel sama Monaco yang kerjaannya dari tadi cuma bergumam tidak jelas, dia mengepalkan tangannya, mencoba melakukan sesuatu kepada kepala berwarna maroon-putih di hadapannya sekarang ini.

Mereka tengah berada di rumahnya Indonesia sekarang ini, tempat yang paling aman dan nyaman buat berdiskusi antar member, seperti yang dilakukan mereka sekarang.

"Ck, gausah ngegas lah, su..." Monaco berujar dengan datar, mengabaikan tatapan membunuh yang dilayangkan oleh Poland padanya.

Monaco memutuskan untuk tidak terlalu stress, jadi dia membakar tumpukan uang 100 ribuan nya, yang katanya dipercaya untuk mengusir setan pembawa kemisqueenan.

Nah nah nah, ini dia nih salah satu contoh temen yang halal buat dipenggal kepalanya :v

Dimana mana orang tuh bakalan khawatir sama squad mereka yang lagi kena masalah, ini malah nyibukin diri sendiri, kan tai.

Red N' White Squad! [✔️]Where stories live. Discover now