43. Taiwan's Last Day

1.8K 247 65
                                    

"Apa yang kau inginkan?"

Poland menatap sengit Luxemburg yang menghalangi jalannya, gadis itu benar benar berhasil membuat matanya iritasi sejak pesta dansa yang gagal di malam Valentine hari itu.

Luxemburg tersenyum, menyiratkan sebuah maksud yang membuat Poland mempunyai firasat buruk.

"Tentu saja untuk menjemput tunanganku yang tercinta~"

Ucap Luxemburg dengan nada manja yang dibuat buat, membuat Poland menggeram karena merasa kesal.

Poland dan Luxemburg telah dijodohkan oleh EU, meskipun Poland sudah menolaknya mati matian karena dia sangat membenci gadis itu, tetap saja dia tidak dapat berbuat apa apa untuk menolaknya, karena EU mengancam akan melakukan sesuatu yang buruk pada Indonesia jika Poland tidak mau menurut.

Tentu saja itu hanya sekedar ancaman, ingatlah... EU adalah protagonis di cerita ini, dia melakukan ini semua hanya untuk kebaikan mereka berdua.

"Aku tidak pernah menyetujui hubungan ini, pergi kau! aku sudah menyerahkan hatiku pada seseorang yang pantas menerimanya!"

Poland mengacungkan belatinya pada Luxemburg, anehnya gadis itu hanya tersenyum kecil sambil menepis tangan Poland dengan santainya.

"Meskipun dia berusaha menolak hati yang kau berikan padanya?"

Skatmat! Poland seketika terdiam di tempatnya, dia benar benar sensitif jika disinggung mengenai Indonesia yang tidak pernah memberikan kejelasan atas hubungan mereka.

Mendadak hatinya diisi oleh sesak dan sakit, dia benar benar membenci fakta jika Indonesia tidak pernah menginginkan dirinya untuk menjalin hubungan yang lebih dari sahabat!

"Aku akan mendapatkan apa yang kuinginkan, baik itu dengan bertekuk lutut atau mengalirkan darah di gagang pisauku ini, camkan itu!!"

Poland melangkah, hendak beranjak dari tempat itu, namun Luxemburg menahan dirinya kembali.

"Aku juga tidak sudi dijodohkan denganmu, ya! aku melakukan ini semua karena aku merasa kasihan pada ayahanda EU dan teman kecilmu yang malang itu! huuh..."

Tanpa berkata apapun lagi, Luxemburg pergi meninggalkan Poland yang kini terdiam.

Tanpa dia sadari, Indonesia berada di sana, dia mendengar percakapan singkat antara Poland dan Luxemburg dan melihat interaksi mereka dengan kedua matanya sendiri.

Pemuda itu menghela nafas.

"Maafkan aku, Poland..."

Indonesia menjauh dari tempat itu, ada sedikit sesal di hatinya karena sudah menyarankan EU untuk menjodohkan Poland dan Luxemburg, dan kini dia malah melibatkan Luxemburg yang seharusnya tidak pernah terlibat dalam masalah mereka.

Indonesia hanya ingin Poland tidak terjatuh terlalu dalam, dia ingin mereka berteman lagi seperti dulu tanpa adanya perasaan, masalah ini secara perlahan telah memutus hubungan persahabatan mereka yang sudah mereka jalin sejak kecil.

"Sekali lagi... maafkan aku..."

Indonesia menghampiri EU yang sudah menunggunya sedari tadi, nampak EU yang sedang menunggu jawaban dari sang murid yang masih terdiam di tempatnya berdiri.

"Kau menyesal, Indonesia?"

Indonesia menggeleng, namun didalam hatinya dia merasa tidak enak pada Poland, pemuda itu hanya menginginkan cinta dari orang yang dia cintai, namun pada akhirnya malah seperti ini, Indonesia seolah tenggelam dalam rasa bersalah.

"Aku tidak akan menyesali apapun..."

..............

"Turkey!! Tunggu aku!!"

Red N' White Squad! [✔️]Where stories live. Discover now