44. No Way To Escape

2.1K 259 68
                                    

Keesokan harinya, Taiwan ditemukan telah tewas gantung diri di sebuah pohon, didekat taman sekolah, diduga mengakhiri hidupnya sendiri.

Sekolah kemudian diliburkan hari itu, para guru dan siswa mengunjungi rumah duka, termasuk ASEAN yang menjadi pelaku utama dari insiden tewasnya pemuda malang itu.

"Hiks... Taiwan..."

Japan terisak isak, dia menatap jasad Taiwan yang tak lagi bernyawa dengan penuh kesedihan, Turkey yang merasa kasihan dengan gadis itu pun secara refleks memeluknya.

"Hiks... Hiks... Hiks..."

Poland menatap lurus ke arah peti yang berisi jasad pemuda itu, seolah tidak percaya jika Taiwan berakhir dengan mengakhiri hidupnya sendiri, kematian Taiwan begitu cepat dan tidak terduga oleh siapapun.

Selama ini, Taiwan tidak pernah menunjukkan indikasi bahwa dirinya sedang depresi atau melawan keinginan untuk bunuh diri, pemuda itu selalu tersenyum dan memberikan nasihat kepada orang di sekitarnya, termasuk Poland sendiri, sangat mengejutkan karena Taiwan meninggal disebabkan bunuh diri.

Secara tiba tiba, Macau melangkah menuju ke tempat itu dengan penuh amarah, dan kemudian...

PLAK!!

Tanpa berkata apapun, Macau langsung menampar pipinya Japan, membuatnya seketika terhuyung, dia hampir tersungkur di lantai jika saja Turkey tidak menangkap tubuhnya.

"Apa apaan ini?! kenapa kau menampar teman kami?!"

Singapore bangkit dari tempat duduknya dengan penuh amarah, dia berniat untuk membalas perbuatan Macau jika tidak dihalangi Romania.

"KAU! INI SEMUA SALAHMU!! KAU YANG MEMBUAT KAKAKKU BUNUH DIRI, INI SEMUA SALAHMU!!"

Ucapnya sambil berteriak histeris dan menunjuk-nunjuk Japan dengan jari telunjuknya, China selaku pengasuh dari Macau pun segera menariknya menjauh dari tempat itu.

Japan seketika terdiam...

Apakah benar dirinya yang menjadi penyebab Taiwan bunuh diri?

..............

"Terimakasih atas bantuannya..."

Kini, upacara pemakaman Taiwan sudah berakhir, para pelayat sudah pergi meninggalkan tempat itu, hanya tersisa keluarga dan teman dekat saja yang masih berada di sana.

Hong Kong menundukkan badannya, mengucapkan terimakasih kepada teman teman dari saudaranya yang sudah ikut membantunya dalam mengurus pemakaman Taiwan.

"Tidak masalah, Hong Kong... Taiwan sudah kami anggap sebagai kakak sendiri, dan kami sangat menyayangi dirinya layaknya saudara, kami harap kau dan keluargamu tetap sabar dan ikhlas menerima musibah ini..."

Ucap Indonesia sembari tersenyum kecil, dan dibalas anggukan oleh teman teman satu perkumpulan miliknya, kecuali Japan yang masih terdiam, entah karena apa.

Banyak pemikiran melintasi kepala gadis itu, mengapa Taiwan meninggal dengan begitu mendadak? mengapa Taiwan bunuh diri? mengapa kasus kematian Taiwan begitu misterius?

"Japan, ayo kita pulang..."

Ajak Indonesia sembari mengulurkan tangannya, Japan kemudian menerima uluran tangan Indonesia dan mereka pun berjalan pergi meninggalkan rumah duka.

Mereka semua kemudian berpamitan pulang dan segera pergi dari tempat itu, di luar rumah duka nampaklah ASEAN yang sudah siap menjemput Indonesia pulang bersamanya.

Red N' White Squad! [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang