Extra Part

5.1K 358 137
                                    

Hay, karena ada salah satu readers yang minta extra part, jadi aku yang baik hati ini, akhirnya buatin Yeay!!
Canda, manusia tempatnya salah.

Dan, aku gak bakalan lupa buat ngingetin kalian soal cerita new aku! Masih baru banget dong><
Aku pasti seneng banget kalo kalian mampir, hihi. Kita bisa cakap-cakap dilapak sana karena cerita ini usai:)

****

"Euh..." Adil merintih kesakitan. Lelaki itu sesekali memejamkan matanya.

Sementara Celsa sedang asik menjilat dan menikmati benda panjang bersama Adil. Hanya saja gadis itu berada di bawah selimut.

"Rasanya enak?" tanya Adil antusias.

Celsa tak menyahut, gadis itu mulai mengembangkan bibirnya, menikmati cairan kental yang mulai keluar. Manis. Sangat manis.

"Enak! Besok minta lagi yah?" pintanya masih di bawah selimut.

Es cream strowberry yang tengah dinikmati oleh Celsa itu memang sengaja Adil sajikan. Lelaki itu bahkan sudah nyetok satu kulkas es cream dan kulkas khusus Chiki juga makanan ringan lainnya. Memanjakan istri pikirnya.

Adil menutup bekas luka setelah berkelahi dengan Adam hari itu dengan plester. Lelaki itu geleng kepala lantaran tak mendengar sepatah katapun dari Celsa. Sepertinya istrinya itu memang menikmatinya.

"Udah selesai ngobatinnya?" tanya Celsa masih diposisi yang sama.

"Teganya kau dengan suami mu ini!" Adil menjawab dengan nada dilebih-lebihkan. Bahkan nada mirip orang berpidato.

"Aduh..." umpat Adil kala Celsa menongolkan kepalanya dan malah melemparinya dengan bantal sofa.

Melihat itu Celsa menyengirkan giginya. "Oh iyah, besok sekolah kan? Baju seragam masih dikontrakkan, Dil."

"Eitss, papski. Inget, papski!" peringat Adil sambil menunjuk lurus Celsa.

"Iyah papski. Puas?"

"Yahhh, jadi makin sayang sama mamski kan..." Adil memeluk Celsa dari samping, kemudian mencium keningnya.

Celsa memukul dada bidang Adil pelan.

"Ishh, udah malem ini. Besok sekolah," ujar Celsa pada Adil.

Adil melirik jam dinding rumah. Waktu sekarang menunjukkan pukul 12 malam tepat. Ah, bahkan ia lupa dimalam pertama ini dirinya capek karena acara pagi tadi, seolah semua rasa capek itu hilang karena sekarang Celsa sudah sah menjadi miliknya.

"Yaudah, yuk bobo!" Adil menatap dalam Celsa beberapa detik. Membuat gadis itu membuang wajahnya. Hal itu membuat Adil  menyeringai jahil, dan akhirnya Adil mengangkat Celsa layaknya bridal style.

"AKHIRNYA BIS-"

Belum sempat Adil melanjutkan teriakannya, Celsa membungkam mulutnya.

"Udah malam, bobo!"

"Iyah, maksud aku itu akhirnya bisa bobo sama kamu!"

Celsa menyengirkan giginya. Gadis itu hanya mengumpat. "Oh... Kirain lima belas,"

Rupanya umpatan itu terdengar sampai telinga Adil. "Kamu mau?"

****

Waktu kini menunjukkan pukul 6 lebih 30 menit. Sudah cukup pagi, bahkan itu bisa dinamakan kesiangan bagi para siswa maupun siswi yang bersekolah. Namun lihatlah, Celsa masih tidur nyenyak di atas ranjang big size nya. Hingga sesuatu membangunkannya.

Pacar Koplak [TERBIT]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें