○Perubahan○

2.4K 296 75
                                    

Aku kembali, xixixi.
Hargai karya seseorang dengan memberi vote dan komen setelah selesai membaca.
Terima kasih<3

****

"Pagi hari menyapa dengan indah..." Celsa mulai bersenandung seraya memainkan gitarnya di hadapan ponsel yang kini sedang melakukan live.

"Kecilin suara musiknya, Cel!" komentar Adil, "gw lagi video call-an," sambungnya.

"Sialan!" umpat Celsa kesal, "maaf, ada kesalahan teknis. Penghuni di kontrakan baru emang suka bunyi tiba-tiba. Maaf yah,"

"Penghuni, penghuni," protes Adil bangkit dari duduknya dan mendekat pada Celsa, kemudian menggapai ponsel gadis itu, "ini nyata guys! Kalian bisa lihat sendiri ada kepala, ada rambut. Ganteng gini dibilang makhluk halus,"

Celsa sewot. Gadis itu dengan paksa mengambil ponselnya kembali, lalu meletakkan pada tripod lagi. Tak mau ambil pusing, Celsa mulai memainkan gitarnya lagi.

Semenjak tak ada lagi Adil, Celsa merasa seperti kekurangan sesuatu. Entah itu apa. Tak ada semangat hidup, bahkan tak ingin keluar dari kamar sekalipun. Tapi setelah berpikir dengan keras, Celsa memutuskan untuk membuat channel youtube yang berisi cover-an lagu.

Untuk menghilangkan ke-gabutan dan mungkin juga lagu bisa membiat seseorang lebih santai saat membawakannya. Tapi nyatanya itu benar, Celsa jadi lebih rileks dan tak terlalu stres tentang masalah hidupnya.

"Terima kasih semuanya. Untuk yang mau request lagu selanjutnya komen yah! Mau aku bawain lewat instagram atau youtube?"

Celsa menaroh ponselnya di dalam saku, kemudian menghampiri Adil yang sedang bercengkrama dengan ponselnya. Entah dengan siapa, yang jelas itu terdengar jelas suara seorang gadis.

"Mau minum apa? Sekalian," tawar Celsa pada Adil.

"Sampai bertemu di sekolah, bye!" Adil melambaikan tangannya di hadapan ponselnya dan meletakkan ponsel itu di atas meja, "minumnya samain aja, Cel!" teriaknya karena Celsa sudah berlalu pergi ke dapurnya.

Beberapa menit kemudian Celsa sudah kembali, gadis itu meletakkan dua es dengan ras jeruk di atas meja. Dirasa sudah haus dari tadi, Celsa segera meminum es itu.

"Sekarang lo beda yah? Kita udah gak tegur sapa selama enam bulan, dan lo udah sukses aja di dunia musik," puji Adil, "buktinya sekarang udah punya fans. Apalagi lo udah ngotrak rumah sendiri dari hasil nge-youtube," sambungnya membuat Celsa agak tersenyum.

"Jangan mendramatis, gw cuman gak ada kerjaan di rumah. Jadilah gabut-gabut berhadiah,"

"Bukan dramatis, tapi ini beneran, Cel. Sumpah, gw pengen juga kaya lo,"

"Coba aja. Dulu lo kan anak youtube, sempet terkenal juga. Apalagi lo punya suara enak," saran Celsa.

"Boleh juga, tuh!" Adil menggebrak meja bersemangat, "tapi barang-barang gw semuanya udah disita sama ayah gara-gara gw jadi begajulan,"

"Coba dirub-"

Tok, tok, tok...

"Pasti Gina!" Adil berdiri dan berjalan ke arah pintu depan.

Celsa menghela nafasnya panjang. Entah Gina itu gadis mana, yang jelas itu adalah pacar Adil yang baru. Entah pacar keberapa. Sejak Celsa satu kelas dengan Adil selama dua hari, dia sudah tahu semuanya tentang Adil sekarang. Tak ada Adil yang hanya punya satu wanita, tapi sekarang Adil adalah cowok yang butuh beberapa wanita.

"Hai!" sapa Gina pada Celsa. Celsa mengangguk seraya meminum es jeruknya.

"Kenalin Gin, itu Celsa, adik gw," Adil memperkenalkan Celsa pada Gina dengan senyumannya.

Pacar Koplak [TERBIT]Where stories live. Discover now