○Misi penyelamatan○

3.1K 398 92
                                    

SPAM KOMEN
UNTUK NEXT CHAPTER><

***

15. Captain merica.

Kini tiga lelaki itu tengah di perjalanan menuju suatu tempat yang sudah mereka cari dan patok. Tadi setelah mendapat panggilan dari Celsa yang berisi perdebatan dan pembunuhan, Adil tak sengaja terpikirkan melacak tempat Celsa sekarang.

Motor panjang yang dikapteni oleh Adil itu melaju kencang dan bertambah kencang. Menerobos padatnya Kota Jakarta disore hari. Dimana para pekerja kantor sedang berlalu lalang untuk pulang ke rumah.

Adil dengan helmnya yang sudah melekat, memegang kendali. Sementara Andri dan Malik, kedua lelaki itu duduk berhadapan dan menggenggam tangan satu sama lain.

Kedua lelaki itu sesekali memejamkan mata bersamaan gara-gara perlakuan Adil. Ada rasa malu, kesal, dan dendam bercampur aduk menjadi satu. Ingin rasanya mereka membalas dendam dengan cara bertukar posisi dengan Adil. Banyak orang berlalu lalang sore ini. Ada yang terpelongo, ada yang tertawa terbahak. Ah, ini membuat mereka malu.

"Adil bangsat! Semua orang liatin kita!" Malik menatap sebal pada Adil yang malah melambai lambaikan tangan pada orang lewat yang menyerui mereka.

"Adil bangsat! Semua orang liatin kita!" Malik menatap sebal pada Adil yang malah melambai lambaikan tangan pada orang lewat yang menyerui mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"iyanih, kalo tangan gw panjang kaya superhero di tipi-tipi, udah gw tarik tuh bocah. Dia aman, kita danger!" tambah Andri, "reputasi sebagai pemain gay terkeren tiba-tiba jadi bobrok!"

"IYA, IYA! NANTI KAPAN-KAPAN ADIL KASIH TANDA TANGAN!" Adil berteriak layaknya menenangkan seruan orang-orang padanya. Sungguh ia merasa seperti artis.

"WOI! KENAPA HARUS MAKE MOTOR INI SIH!" protes Malik dan Andri bersamaan dengan berteriak.

"HARUSNYA KITA BERSYUKUR, UNTUNG TADI DI JALAN ADA MOTOR INI!" Adil melirik sekilas lewat kaca sepion.

Malik dan Andri jadi saling pandang. "JADI INI MOTOR SIAPA?!"

"ORANG LEWAT!" cetus Adil tanpa dosa.

***

Adil memarkirkan motor panjangnya agak jauh dari tempat penyekapan. Karena tak mungkin jika dia memarkirkan tepat di depan rumah terbengkalai itu. Ini bisa merusak rencana.

Semburat merah mulai muncul, menandakan akan datangnya senja sebentar lagi. Langit yang mulai agak gelap itu mendukung keadaan sekarang. Keadaan dimana Adil akan membuat mata semua pelaku didalam sana menjadi pandangan hitam.

Adil melepas helmnya. "Kita lakuin sesuai misi penyelamatan!" Adil berkata tegas. Kentara sekali lelaki itu sedang menahan emosi yang memuncak.

Andri mengerutkan dahinya. "Bentar, kita punya misi penyelamatan?"

Adil berdesis pelan, lalu ia berjalan mendekati kedua sahabatnya. "Kita bagi tugas. Andri, lo mimpin 10 orang lewat belakang. Malik, lo mimpin 10 orang lewat samping. 5 orang tembok kanan, 5 orang lagi tembok kiri. Dan gw lewat depan, oke?!"

Pacar Koplak [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang