Pick Me Up

405 35 2
                                    

Gika merebahkan tubuhnya dipembaringan, hari ini agak lebih melelahkan dari hari-hari yang biasanya ia jalani, sudah pukul 11 malam, terlambat sudah Gika menjemput bunga tidurnya yang mungkin indah itu. Kembali lagi Gika teringat akan tindakan anehnya tadi sore, dimana ia menghabiskan waktunya untuk menemani Harla untuk latihan. Gika baru tahu ternyata gadis itu adalah vokalis dari sebuah band, atau lebih mungkin disebut sebagai band kampus? dan Gika baru tahu juga bagaimana rasanya menemani seseorang dengan kegiatannya, memang selama ini ia suka menemani Kakaknya atau Mamanya yang sedang belanja di Mall atau sedang perawatan disalon, tapi untuk menemani orang lain diluar keluarganya baru kali ini ia rasakan sensasinya. Jangan tanyakan kenapa Gika baru pertamakali menemani seseorang beraktivitas, mantan-mantan pacar Gika tidak ada yang seaktif Harla, dan mereka juga tidak pernah mengajaknya kesalon atau ke Mall, kebanyakan mantan pacar Gika adalah orang yang sefrekuensi dengannya, dimana kencannya kebanyakan dihabiskan diperpustakaan atau toko buku, atau berburu tanaman dipameran. 

  Tapi entah bagaimana dan entah kenapa, Gika menikmati waktunya saat menemani Harla latihan, ia tak merasa risih sekalipun hal yang dilakukan Harla sangat bukan Gika sekali. Gika tak merasa bosan sebagaimana yang ia rasakan ketika menemani Kakaknya belanja baju di Mall, atau ketika menemani Mamanya Pedicure-Menicure-an. Selama Harla latihan, ia juga bahkan tak mengecek ponselnya sama sekali, fokusnya hanya kepada Harla. Bagaimana Harla bernyanyi atau memberikan beberapa pendapat kepada rekannya menjadi pemandangan indah bagi Gika, Harla yang sedang fokus dengan musik itu ternyata sangat jauh berbeda ya dengan Harla yang fokus ke angka-angka. Apa Gika boleh menebak bahwa Harla lebih mencintai musik daripada angka-angka dineraca saldo? Tapi kenapa ia tidak melanjutkan studinya dibidang tersebut? 

   Gika membuka ponselnya dan segera mengklik ikon galeri, tempat ia menyimpan beberapa foto Harla yang sempat ia ambil ketika wanita itu sibuk dengan latihannya. Kecamatanya dilepas dan rambutnya digerai, sungguh sesuatu pemandangan yang sangat berbeda dengan Harla dirumah dan Harla dikantor. Wah, ternyata wanita itu bisa jadi bunglon, ya.. dia berubah sesuai dengan tempat dan situasi. Puas dengan galeri ponselnya yang ternyata hanya berisi foto Harla itu, Gika menggerakkan jarinya ke ikon hijau bernama Whatsapp, tanpa sadar ia mengeklik profil Harla, dan APA? Harla sedang online? apa yang gadis itu lakukan dimalam selarut ini? Gika mencoba mengetikkan sesuatu, tapi segera ia menghapusnya kembali. Ia dan wanita muda itu tak memiliki hubungan yang begitu bagus, salah sedikit maka kehidupan pertetanggaan mereka akan terancam semakin  tidak harmonis, padahal  Gika masih ingin menumpang makan malam dirumah Harla, masakan Tante Sharon enak . Tapi bukankah ini waktu yang tepat untuk memperbaiki hubungan mereka yang aneh itu? 

  'Jangan lupa istirahat, udah malem. Kamu pasti capek kan?' Katanya, setelah berhasil mengirimkan pesan tersebut, Gika menyesalinya, cepat-cepat ia ingin menghapusnya tetapi ia kalah cepat dari Harla. Harla sudah terlebih dahulu membacanya dan kini tampak sedang mengetik pesan. 

 'Anda berisik sekali si, Pak. Bapak sendiri kenapa belum tidur?' Heh, mimpi apa Gika semalam bisa mendapat respon seperti ini dari Harla? bukannya tadi sore wanita muda ini masih cukup kesal padanya karena disuruh libur oleh Pak Evan, ya? 

 'Belum ngantuk aja, soalnya saya lihat lampu kamar kamu masih nyala. Sibuk?' Gika sebenarnya berbohong, dia sudah sangat mengantuk dan ia tidak melihat lampu kamar Harla masih nyala atau tidak.

 'Nggak, siapa bilang lampu kamar saya masih nyala? Bapak bohong ya?' Balasan Harla selanjutnya membuat mata Gika terjaga sepenuhnya, bisa-bisanya ya.. Gika berdiri dari tempat tidurnya dan berjalan kearah jendela, memastikan bahwa lampu kamar Harla memang benar-benar mati. 

 'Saya dilantai 3, Pak. bukan dikamar.' pesan Harla berikutnya berhasil membuat Gika meninggalkan kamarnya dan naik ke rooftop. Dan benar saja, Harla memang sedang berada di Rooftop rumahnya juga. 

Tetangga 5 Langkah (Revisi On Going)Where stories live. Discover now