EXTRA PART: BEING A PARENT MEANS....

342 9 0
                                    

    Hening....

  Hanya terdengar suara dari TV yang masih menyala... 

   Harla menghentikan aktivitas memasaknya ketika menyadari situasi itu, jika suara tawa kedua anaknya tidak lagi terdengar di ruang keluarga, berarti mereka sedang melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan atau dalam kata lain terlibat masalah. Harla mematikan kompor dan segera memeriksa ruang keluarga, betul saja! Si kembar sudah tidak lagi berada disana! Harla mencoba tenang, bukan sekali dua kali Asyer dan Ashver bertingkah seperti ini. Bayi-bayi yang sebulan lalu genap berusia 2 tahun tersebut memang sangat suka membuat Papa dan Mama-nya panik, apalagi setelah mereka bisa berjalan dengan lancar. Biasanya Harla dan Gika memakaikan sendal yang menghasilkan bunyi kepada mereka agar lokasinya mudah ditemukan, tapi kini mereka sudah cerdik, sebelum menghilang, mereka akan melepaskan sendal-sendal itu dari kaki mungil mereka. Entah Gika dan Harla harus bersyukur atau pasrah karena kecerdikan yang tentu saja diturunkan dari gen mereka berdua itu terkadang membuat mereka kelabakan sebagai orangtua. 

  Harla hanya bisa mendesah pasrah ketika melihat sendal-sendal mungil si kembar yang terletak di lantai, kemana lagi kedua bocah itu bereksplorasi? Harla memastikan pintu rumah terkunci sehingga tidak mungkin anak-anaknya itu keluar dari rumah. 

  "Asyer, Ashver.. where are you, kids?" Panggilnya dengan lembut, anak-anaknya suka dipanggil dengan nada suara yang seperti itu, tidak ada jawaban, kemungkinan besar Asyer dan Ashver berada ditempat yang lain. Hufft.. si kembar ini memang kadang tidak mengenal waktu jika sedang ingin jahil. Waktu memasak Harla jadi tertunda karena harus mencari mereka. Harla melangkahkan kakinya menuju tangga ke lantai 2, dan ia tak bisa menutup mulutnya ketika melihat pintu pagar yang mereka gunakan untuk menghalangi tangga sudah terbuka. Gika memasang pagar itu ketika sikembar mulai merangkak agar mereka tidak sembarang naik kelantai 2. Setelah si kembar mulai merangkak, pasangan suami istri itu memang memindahkan kamar tidur mereka  ke lantai dasar, kamar lama mereka menjadi ruang kerja Gika kini. Mungkin Asyer dan Ashver penasaran dan diam-diam mempelajari cara membuka pintu tersebut dengan memperhatikan Papa-Mamanya. 

   Harla tak lagi tenang, ia menjadi panik! Ia menaiki tangga dengan tergesa-gesa, setibanya di lantai 2, ia mulai memeriksa ruangan satu per satu, tidak ada tanda-tanda keberadaan anak-anaknya! Ketenangan Harla semakin menipis, dalam hati ia menyalahkan diri karena tidak konsisten memperhatikan kedua anaknya itu ketika sedang bermain. Dengan harap-harap cemas, ia membuka ruang kerja Gika, Gika yang sedang sibuk dengan komputernya menatap Harla dengan bingung. 

  "Kenapa, Har? Kok panik gitu?" Pertanyaan dari Gika membuat Harla sadar, si kembar belum memasuki ruangan ini. 

   "Si kembar hilang!" Teriaknya, Gika menatapnya bingung, bagaimana mungkin kedua bayi itu menghilang hanya didalam rumah saja? Ia menghampiri Harla, dan menenangkan istrinya itu dengan sabar. 

  "Tenang dulu yaa,,, ceritanya pelan-pelan." Katanya, Gika memang selalu yang paling tenang ketika anak-anak mereka menghilang, mungkin karena sudah sering terjadi. Harla menarik nafas, anak-anaknya tidak akan keluar dari rumah, tapi akan sangat berbahaya jika dibiarkan sembunyi berlama-lama. 

  "Aku lagi masak di dapur, terus anak-anak nonton di ruang keluarga. Tiba-tiba hening, terus pas aku samperin, mereka udah nggak ada. Pintu gerbang tangga ke lantai 2 udah kebuka, Koh." Jawab Harla dengan lancar tapi terselip kekhawatiran yang sangat besar. Gika menganggukkan kepalanya paham, dia mengajak Harla mencari mereka dengan pelan-pelan. Asyer dan Ashver sebenarnya hanya suka bermain petak umpet dengan kedua orangtuanya, tetapi tempat persembunyian mereka itu kadang tidak pernah terpikirkan oleh siapapun. Sejak kedua anak itu mampu berjalan tanpa tuntunan orangtua, mereka sudah sering menghilang, Gika dan Harla menyiasati dengan memakaikan gelang yang ada loncengnya atau dengan sendal/sepatu yang ada bunyinya, tetapi setiap siasat pasti ada kekurangannya dan si kembar pasti selalu berhasil menemukan kelemahan tersebut. 

Tetangga 5 Langkah (Revisi On Going)Where stories live. Discover now