"Jangan-jangan dia mbak kunti yang lagi nyamar jadi cewek cantik" parno Bagas.

"Bagas, jangan gitu deh ah" omel Syifa.

"Lu masuk aja, kita berempat mau pergi" ucap Dimas cuek.

"Ah, ok" jawab Salsa.

Mereka berempat bergegas pergi namun,

"Gue kesini bareng Elang" ucap Salsa.

Seketika langkah kaki mereka terhenti.

"Sebenarnya lu ini siapa?" tanya Dimas curiga. 

"Gue sahabat Elang" jawab Salsa gugup.

"Gue kesini bareng Elang" lanjut Salsa.

"Mana?" tanya Dimas sambil melirik kesana-kemari.

"Lu gak usah bohong deh sama kita" sinis Dimas yang udah gak nyaman sama kehadiran Salsa.

"Dia ada!" tegas Salsa.

"Kalau gitu suruh dia kesini!" pinta Dimas.

"Lang, sini" panggil Salsa.

Namun nihil, tidak ada siapa-siapa disana selain mereka. 

"Kalau mau halu jangan disini" decak Dimas.

Bagas cengengesan dirinya menyangka bahwa ini acara prank.

"Dimana kamera nya? Ini pasti prank kan?" tanya Bagas sambil celingak-celinguk.

Lagi-lagi Elang tidak bisa mengendalikan energi nya jika sudah berhadapan dengan Amanda. 

"Gue serius Elang ada disini, disamping gue"

Amanda maju mendekati Salsa.

"Dimana? Disini?" tangan Amanda menyentuh udara hampa.

"Elang udah gak ada Amanda" Dimas menarik tangan Amanda "Berhenti ngelakuin hal bodoh kaya tadi, jangan mudah percaya sama orang"

"Tapi kata dia Elang ada disini" jawab Amanda.

"Mata lu masih berfungsi dengan baik kan Amanda? Jelas-jelas gak ada Elang disini udah ayo kita pulang aja jangan ladenin dia" ajak Dimas yang malah mendapat tatapan sinis dari Salsa.

Syifa melirik Salsa "Bener tuh, lebih baik kita pergi aja dari sini, jangan ladenin dia" ajak Syifa. 

Salsa meringis "Gue bisa kok buka mata batin kalian, kalau kalian bersedia" 

"Elang bener-bener pengen ngomong sama kalian jadi please percaya sama gue" mohon Salsa.

Bagas terkekeh "Lu indihome?"

"Indigo Bagas buka Indihome" ralat Syifa.

"Ya apalah itu sama aja" jawab Bagas. 

Amanda meraih lengan Salsa "Gue mau dong liat Elang" sebenarnya Amanda masih belum percaya tapi apa salah nya buat percaya?

"Lo percaya sama gue?" tanya Salsa

"Buktiin aja dulu" jawab Amanda tenang.

Elang tersenyum "Anak pinter" gumam nya. 

Salsa membuka mata batin Amanda "Rileks jangan kaget kalau nanti lo liat banyak hantu disini" kata Salsa mengingatkan Amanda.

Amanda mengangguk "Sekarang lo boleh buka mata lo" ujar Salsa dan Amanda pun membuka mata secara perlahan.

Orang yang pertama kali Amanda liat adalah Elang, Elang dengan senyuman tulus nya. 

"Elang, ini beneran lo?" tanya Amanda tak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.

Dimas masih memantau pergerakan Amanda. 

"Iya, ini gue" jawab Elang sendu.

Mata Amanda berkaca-kaca "Gue bisa meluk lo gak?" tanya Amanda bergetar.

Elang garuk-garuk kepala bingung. 

"Emang nya Manda gak takut sama Elang?" 

Amanda menggeleng "Gak yang ada gue malah kangen sama lo" jawab Amanda berkaca-kaca.

"Yaudah sini peluk" jawab Elang. 

Dan detik itu juga, saat Amanda memeluk erat tubuh Elang semua orang yang berada disitu dapat melihat Elang tanpa harus Salsa buka  mata batin mereka.

Syifa melongo begitu juga dengan Bagas. 

Dimas melirik Elang tajam "Masih berani lu nampakin muka di hadapan kita" sinis Dimas.

"Hiks, Elang jahat" tangis Amanda.

Elang mengusap wajah Amanda "Nda, ikhlasin gua pergi" Elang gak mau lama-lama terjebak di dua alam seperti ini walaupun sebenarnya dia udah nyaman kayak gini tapi tetap saja Elang mau pergi dengan tenang.

"Nda, kasihan Elang udah ikhlasin aja jangan ditahan" ucap Syifa menyadarkan Amanda.

"Tapi gue udah ikhlas kok" jawab Amanda.

"Terus kenapa Elang masih ada disini kalau lo udah ikhlas?" tanya Syifa kebingungan.

Padahal Amanda sendiri sudah mengikhlaskan kepergian Elang jadi gak seharusnya Elang tertahan di dua alam kayak gini.

"Ada banyak hal yang seharusnya gua lakuin malah gak gua lakuin" lirih Elangm

Elang melirik Dimas "Oh iya Nda. Gua mau kasih tau lu sesuatu tapi janji jangan marah"

Dimas meneguk ludah, jangan bilang Elang mau membongkar cerita palsu karangan Risa. 

"Lang lo masih bisa liat?" tanya Amanda polos. 

"Iya" jawab Elang gugup.

"Kan mata lo udah buat gue, kok bisa?" 

Salsa menyikut lengan Elang dan Elang paham maksud dari kode Salsa.

Gak semua hal harus di bongkar secara sekaligus.

"Tuhan memang hebat" jawab Elang. 

"Manda, gue boleh gak jadi temen lo?" tanya Salsa mengalihkan pembicaraan.

Amanda mengangguk tanpa ragu "Lo bisa temenan sama kita semua kok" jawab Amanda 

"Kok kalian bisa saling kenal? Ceritain dong kenapa kalian bisa saling kenal kayak gini" pinta Syifa penasaran.

Salsa tertunduk malu "Boleh ceritain gak?" tanya Salsa pada Elang.

Elang gak ada masalah sama itu "Boleh"

Salsa mulai menceritakan semua nya pada mereka semua kapan dan kenapa dirinya bisa bersama Elang.

Namun kali ini cerita dari Salsa cukup berbeda dari realita, Salsa hanya memberitahu mereka kalau dia dan Elang tak sengaja bertemu di sebuah toko bunga.

Salsa masih ragu buat jujur ke Amanda karena disitu ada Dimas yang entah kenapa menatap tajam dirinya seakan-akan sedang mengawasi setiap kata yang keluar dari mulut Salsa. 

Elang juga bingung mau jujur atau nggak tapi melihat situasi seperti ini kayaknya Elang harus bohong lagi sama Amanda.

"Sorry, Nda. Gua harus bohong lagi sama lu" batin Elang.

_____________________________________

🌻Halo semua🌻
Makasih udah mau nunggu Love Story 2 Update💜
Maaf karena masih banyak typo🤧

LOVE STORY 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now