🌻8🌻

522 409 30
                                    

Dimas tertunduk lesu, mendengarkan ucapan Risa yang cukup membebankan pikiran nya. Bagaimana bisa Dimas menyembunyikan kabar kematian Elang dari anak-anak di kelas khusus nya Amanda.

Sumpah demi apapun Dimas merasa sangat bersalah namun apalah daya ini semua permintaan Risa.

"Tante mohon, kamu jaga ini semua jangan sampai ada temen kamu yang tau kalau Elang sudah di makam kan disini terutama Amanda" pinta Risa.

"Saya takut Amanda terluka, Tante"

Risa berdehem "Justru karen itukamu harus merahasiakan ini semua, cukup kamu dan saya saja yang tahu" 

"Kenapa Tante? Kenapa Amanda gak boleh tau?" tanya Dimas.

"Kamu tau sendiri kan kalau Amanda deket banget sama anak saya? Kamu mau Amanda gila?"

Dimas tertegun, dirinya tidak kepikiran sampai situ.

"Dan Tante mohon sama kamu, tolong jangan beritahu Amanda bahwa yang mendonorkan mata nya adalah Fathur"

"Kali ini apa alasan nya?" Dimas sudah tidak kuat menahan beban sendirian, kalau sampai ini semua terbongkar pasti orang pertama yang akan disalahkan oleh Amanda adalah dirinya.

"Tante mau kamu kasih tau Amanda kalau Elang lah yang sudah mendonorkan matanya untuk Amanda" 

"Saya gak bisa Tante, Amanda harus tau kalau Fathur yang sudah mendonorkan matanya untuk Amanda" Dimas gak mau bohong lagi.

"Turuti kata Tante, kalau nanti sewaktu-waktu Amanda tau soal ini kamu bisa tenangkan dia dengan mengatakan hal ini"

Salsa yang dari tadi bersembunyi dibalik pohon rindang, mengepalkan tangan dengan begitu emosi.

Dirinya merasa sangat kecewa dengan sikap Risa yang semena-mena mengatur banyak hal padahal dia sendiri yang menghancurkan itu semua.

"Dimas janji sama Tante, ya" mohon Risa

"Iya, Dimas bakalan jaga rahasia ini" walau berat hati.

Setelah berbicara cukup lama, mereka berdua pergi dari pemakaman Salsa langsung datang menghampiri makam Elang.

"Hai, Elang" sapa Salsa

"Lo kok pergi gak bilang-bilang sih?"

"Lihat nih muka gue bengkak gara-gara nangisin lo semalaman"

"Sekarang gue juga pengen nangis" isak Salsa.

Salsa tertawa hambar, dirinya mengingat sesuatu "Harusnya gue peka sama kode lo malem itu, waktu lo bilang takut tidur"

Salsa sangat menyesal karena sudah membiarkan Elang tertidur nyenyak untuk selama-lama nya.

"Jahat gak sih kalau gue berharap lo gak tenang dan malah balik gentayangan kayak waktu koma?" tanya Salsa

"Gue, gue kesepian tau" tangis Salsa pecah

"Gue pengen lebih lama lagi deket sama lo"

"Jangan nangis" 

Deg, jantung Salsa berdebar tak karuan dirinya merasa seperti ada seseorang yang menyentuh kepala nya.

"Gua ada disini" suara itu,

Salsa mendongak "Lo hantu yang nyamar jadi Elang kan?" mana mungkin Elang jadi arwah gentayangan.

"Ini gua, Elang"

Salsa menghapus air mata nya "Gue kira lo bakalan ninggalin gue" 

Gak tau kenapa tiba-tiba Elang berada disana dan melihat Salsa sedang menangis sedu.

LOVE STORY 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now