🌻30🌻

308 140 17
                                    

Happy reading🌻

🌻🌻🌻

Amanda menunggu Dimas yang sedari tadi masih berdiam diri di hadapan nya. Kali ini Amanda gak mau maksain Dimas buat jujur karena Amanda mau nya Dimas cerita sendiri dan terbuka karena emang mau jujur sama dia bukan karena dipaksa.

"Kasih gua waktu sehari Nda" cuma itu yang bisa Dimas ucapin dan Amanda terima itu.

"Iya Dimas"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Seperti biasa. Setiap hari minggu siang menjelang sore Salsa selalu menemani Elang yang suka banget main di lapangan basket perumahan mereka.

Beruntung nya Salsa tinggal di kawasan yang gak begitu ramai jadi bisa santai nemenin Elang yang kerjaan nya main basket terus kalau ada waktu. 

"Ih mas Elang makin ganteng aja nih" centil mbak kunti.

Salsa merengut "Udah jadi dedemit masih aja genit sama cowok orang kayak gak ada cowok lain aja di alam nya"

Mbak kunti mengernyit kebingungan "Lah emang nya mas Elang manusia?" 

Salsa melengos "Bukan Elang tapi cowok gue yang lain" sewot Salsa.

Elang terkejut "Cowok yang mana?"

Salsa diam tak menjawab.

"Cowok yang mana Salsa?" tanya Elang lagi.

Salsa lanjut menggambar rumah dan mengabaikan Elang yang entah kenapa mendadak bawel gara-gara kebohongan nya yang satu ini. 

"Cowok yang mana?" kini Elang terduduk di samping Salsa yang masih gak mau kasih tau dia siapa cowok yang Salsa maksud. 

Mbak kunti juga ikutan kepo "Ikut duduk disini boleh kan?" sekali-sekali gabung sama bangsa manusia biar gaul.

"Siapa?" tanya Elang lagi.

Salsa memutar mata jengah "Masa lo gak tau"

Elang berpikir sejenak. Hampir dua puluh empat jam dia ada bareng salsa walaupun kadang-kadang Elang lebih milih keluyuran daripada ikut ke sekolah bareng Salsa "Masa Bagas?" pikir Elang tak percaya.

"Au ah" malas Salsa.

"Mas-mas yang waktu itu kesini ya?" tanya mbak kunti yang gak sengaja pernah lihat Dimas main ke rumah Salsa.

"Bukan. Udah lupain aja" balas Salsa.

Elang uring-uringan. Mood nya mendadak rusak dan mau gak mau dia maksa Salsa buat pulang ke rumah supaya pembicaraan sensitif ini bisa mereka bicarain dengan baik-baik.

"Inget ya sal kalau lu suka sama cowok tuh harus yang kayak gua biar gak salah pilih"

"Yaudah daripada ribet cari cowok diluaran sana yang mirip sama lo mendingan pacaran sama lo sekalian" jawab Salsa.

Elang kaget tapi baper juga "Inget gua bukan manusia lho Sal"

Salsa gak peduli sama itu semua "Bodo amat emang nya cinta mandang alam?" tanya Salsa absurd.

Elang garuk-garuk kepala bingung "Ya gua gak bermaksud ngelarang lu pacaran tapi lu mikir lah gua kan ada disini" 

Langkah kaki Salsa terhenti "Apa beda nya dengan ada lo disini sama nggak Lang? Toh kehidupan gue bakalan sama aja dengan ada nya lo ataupun tanpa ada nya lo disini"

Elang pucat pasi mendengar ucapan Salsa yang tumben-tumbenan kayak gini dan daripada ribut di tengah jalan Elang lebih memilih untuk tetap diam.

Sesampainya dirumah Salsa langsung masuk kamar dan mengurung diri sambil terus ngoceh marah-marah ngelarang Elang masuk kamar "Awas aja lo kalo masuk kamar"

LOVE STORY 2 [TAMAT]Where stories live. Discover now