🌻32🌻

215 117 14
                                    

Happy Reading🌻

🌻🌻🌻

"Ayo dong Gas yang cepet bawa motor nya" 

Bagas udah ngebut banget tapi yang namanya jalanan rame mana mungkin dia asal ngegas motor tanpa merhatiin kendaraan yang ada disekitar dia.

"Udah tenang aja. Kita pasti sampe tepat waktu kok. Lagian kan dia berangkat jam sepuluh" 

Amanda melirik jam tangan sekilas "Sekarang udah jam setengah sepuluh Bagas, kita pasti bakalan telat kalau gak buru-buru"

Bagas panik tapi dia gak bisa bahayain pengendara lain dan daripada dia bikin Amanda makin panik lebih baik dirinya ngajak Amanda ngobrol supaya bisa santai sedikit.

"Terus gimana?" tanya Bagas.

"Apanya yang gimana?"

"Mau turun?' tanya Bagas lagi.

"Ih gue serius. Gue pengen lihat Fathur" 

"Yaudah lu turun aja terus lari kayak di drama-drama Korea gitu" jawab Bagas.

Amanda memutar mata jengah. Bisa-bisa nya Bagas malah ngelawak di kondisi darurat kayak gini padahal Amanda lagi panik beneran.

"Yang ada kalau gue ngelakuin itu sama aja mempersulit diri sendiri" jengah Amanda.

"Yaudah pegangan yang kuat" Bagas mau selip sana-sini biar mereka berdua gak telat dan Amanda cuma bisa pasrah ngebiarin Bagas selip sana-sini.

Sedangkan disisi lain ada Fathur yang sampai saat ini masih lalu lalang di depan bandara seolah menunggu kedatangan seseorang.

"Ayo sayang, kita harus pergi karena sebentar lagi pesawat kamu berangkat lho" ucap Mamah Fathur dan Fathur pun nurut karena dia gak mau taruh harapan besar dengan berharap ada seseorang yang masih mau ngarepin dia ada disini.

Kali ini Fathur beneran pergi. Kalau emang Amanda gak ikhlas dia pergi dari sini Fathur berani sumpah kalau dia bakalan mau balik lagi kesini buat tebus semua dosa dia, asalkan Amanda mau maafin dia. 

"Fathur!" teriak Amanda nyaring.

Fathur menoleh "Manda?"

Amanda berlari dengan kaki pincang akibat jatuh dari motor "Lo mau kemana? Urusan kita belum selesai tau"

"Kaki kamu kenapa?" tanya Fathur.

Amanda melirik mamah Fathur seolah memberi kode bahwa dirinya ingin berbicara empat mata dengan Fathur.

Terkesan gak sopan emang tapi Amanda sengaja ngelakuin itu karena dia gak mau mereka tau kalau sebenarnya….

"Mamah pergi dulu ya sayang"

Fathur mengangguk, membiarkan Mamah nya pergi dari hadapan mereka berdua.

"Gak usah bahas kaki gue karena ada satu hal penting yang harus kita bahas disini" 

"Apa yang mau kamu bahas lagi disini?"

"Kok jadi kamu?! Bukan lo-gue?"

"Iya, lu mau tau apa?" tanya Fathur.

Amanda memeluk erat tubuh Fathur "Kenapa harus disimpen sendirian sih? Gue gak papa kok, gue juga gak bakalan nyalahin lo atas kejadian yang udah renggut nyawa Bunda sama Elang karena gue udah tau semua nya. Syifa sama yang lain udah ngejelasin semua nya ke gue jadi lo gak usah kayak gini" 

Nafas Fathur mendadak sesak "Nda, lepas"

"Lo kenapa?" tanya Amanda cemas.

Buru-buru Fathur mengambil obat yang seharusnya dia minum "Sorry gua kalau lagi panik begini"

LOVE STORY 2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang