KARMA || 34

2.7K 345 60
                                    

Karena book ini aku revisi semuanya. Jadi komen per paragrafnya kosong. Aku minta untuk kalian pembaca baru ramaikan komennya ya. Komen per paragraf yang bikin kamu terkesan🥰

**

Jeni sedang duduk santai dengan kaki yang terjulur ke depan sambil menonton televisi. Jeni benar-benar menghabiskan waktunya di rumah saja. Perutnya yang sudah sangat besar membuatnya malas bepergian ditambah Sunwoo sibuk bekerja.

Cklek

Jeni menoleh mendengar suara pintu terbuka. Terlihat Sunwoo dengan jas, dasi, dan kemeja yang sudah tidak terlalu rapi masuk ke dalam rumah.

Sunwoo berjalan santai ke arah Jeni, lalu duduk di sampingnya. Sunwoo menyenderkan bahunya di pundak Jeni.

"Kamu kenapa?" Tanya Jeni sambil mengelus wajah Sunwoo.

Sunwoo menggeleng, "cuma capek kerja," sahut Sunwoo.

Jeni mengelus kepala Sunwoo yang berada di bahunya, "istirahatlah," ujar Jeni.

"Kepala aku gak memberatkan kamu kan?" Tanya Sunwoo. Jeni menggeleng.

Sunwoo menyamankan posisinya di bahu Jeni. Sedangkan Jeni tak henti mengelus kepala Sunwoo hingga Sunwoo tertidur.

Tangan kirinya mengelus kepala Sunwoo sedangkan tangan kanannya mengelus perutnya. Kelahiran anaknya tinggal menunggu hari.

Jeni kasihan melihat Sunwoo yang bekerja sambil kuliah. Walaupun pekerjaannya tidak terlalu banyak namun tetap saja Sunwoo kewalahan membagi waktu antara mengerjakan tugas kuliah dan pekerjaan di perusahaan.

"Hoh?" Jeni terkejut kakinya tiba-tiba basah. Tak lama setelah itu Jeni meringis, perutnya terasa begitu sakit.

Sunwoo terbangun mendengar lirihan Jeni. "Kenapa sayang?" Tanya Sunwoo.

"I-itu." Jeni menunjuk air mengalir dari kakinya.

Mata Sunwoo seketika membesar. Air ketuban Jeni pecah namun ia masih bingung harus berbuat apa. Karena ini pertama kalinya bagi mereka.

"Telfon mama," lirih Jeni sambil memegang pinggangnya yang terasa sangat menyakitkan.

Sunwoo tergesa-gesa menelfon mama Jeni, namun tidak diangkat. Sunwoo coba menelfon Juyeon, nomornya juga tidak aktif. Begitupun papa Jeni, tidak diangkat juga.

"Mama kamu," sahut Jeni.

Sunwoo menelfon mamanya. Tak lama mamanya mengangkat telfonnya.

"MAA," ucap Sunwoo dengan nada tinggi.

"APA? ADA APA?" Tanya Krystal yang terkejut mendengar suara keras Sunwoo dari sebrang sana.

"Ketuban Jeni pecah, aku harus gimana?"

"Bawa ke rumah sakit sekarang," ucap Krystal.

"Basah-basah gini pergi ke rumah sakit?" Tanya Sunwoo.

"Ganti baju dulu lah nak, bodoh kali. Bantu Jeni ganti baju trus bawa perlengkapan bayi. Udah kalian siapkan di satu tempat?" Tanya Krystal.

"Belum ma,"

Krystal menghela nafas di sebrang sana. "Ganti baju Jeni trus bawa dia ke rumah sakit. Nanti kita ketemu di sana"

"Oke ma,"

Sunwoo berlari ke kamar mengambil baju ganti Jeni, membantu Jeni mengganti bajunya lalu menuntunnya berjalan ke mobil. Sunwoo melajukan mobilnya dengan cepat ke rumah sakit.

**

"Sakit Nuu," ujar Jeni sambil memegang perutnya.

"Bentar lagi sampai, pegang erat sabuk pengamannya," ujar Sunwoo, ia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi ke rumah sakit.

Karma || Kim Sunwoo✔️Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu