KARMA || 03

3.7K 514 107
                                    

Karena book ini aku revisi semuanya. Jadi komen per paragrafnya kosong.

Aku minta untuk kalian pembaca baru ramaikan komennya ya. Makasih❤️

**

Lagi dan lagi, pemberian Jeni tidak diterima dengan baik oleh Sunwoo. Jeni melihat coklat yang ia berikan dimakan oleh Sanha saat berjalan menuju kelas.

"Gapapa, daripada dibuang," monolog Jeni.

"Apa lagi kali ini? Masih pagi udah cemberut aja," ujar Jaemin melihat wajah murung Jeni dari samping.

"Hmm, hanya hal yang sudah biasa gue lalui. Lama-lama gue muak lihat lo duduk di sini ya Jaemin! Pergi sana." Jeni mengusir Jemin sambil mendorong Jaemin hingga Jaemin bangkit dari kursi Jeni yang ia duduki.

"Pelit banget gak ada yang duduk juga," desis Jaemin, lalu ia pergi ke kursinya yaitu di samping Bomin.

"Kenapa lo gak ganti menu aja? Siapa tau dia terima kalau lo kasih yang lain," saran Lia.

"Kenapa gak kepikiran ya? Gue mikirnya karena setiap datang ke sekolah wajahnya selalu murung. Karena itu gue kasih coklat supaya hatinya tenang," ujar Jeni

"Coklat gak bakal ngaruh sama emosi setan," desis Nancy.

"Gue lihat sesuatu di pintu loker lo tadi, Jen." Eric baru saja memasuki kelas langsung ikut nimbrung percakapan Jeni dan yang lain.

"Lihat apa?" Tanya Jeni dengan dahi berkerut.

"Hmm, sticky note?" ujar Eric sambil mutar bola matanya.

Jeni melihat jam tangannya, masih tersisa 7 menit sebelum bel berbunyi. Jeni berlari ke loker yang berada di lantai dasar. 'Gue gasuka makanan manis, gue lebih suka gorengan.'

Jeni kegirangan hingga loncat-loncat di tempat. Rasanya sticky note itu ingin ia simpan selamanya. Untuk pertama kalinya Sunwoo menanggapi dirinya seperti ini.

Jeni melihat Jeno berada di depan lokernya. "Jeno, temani gue ke kantin," ujarnya sambil berjalan menghampiri Jeno.

"Ngapain?" Tanya Jeno tanpa menoleh.

"Ihh temenin aja ayok," ujar Jeni lalu menggandeng tangan Jeno. Menarik Jeno ikut ke kantin bersamanya.

Jeno hanya bisa diam dan mengikuti keinginan temannya itu. Dengan raut wajah kesal Jeno menemani Jeni ke kantin, sudah tertebak oleh Jeno kalau Jeni ke kantin untuk membelikan Sunwoo sesuatu.

**

Malapetaka bagi Sunwoo yang setiap hari harus duduk sebangku dengan biang keributan di kelas yaitu Eric. Sunwoo tidak bisa menjaga image-nya sebagai pria misterius di dalam kelas karena Eric.

Sebenarnya Sunwoo itu type cowok kocak namun savage. Bikin orang bingung harus ketawa apa bungkam saat Sunwoo berusaha melawak.

Sekalinya Sunwoo tertawa lepas, membuat Jeni semakin tergila-gila. Tertawa dengan suaranya yang berat diiringi pukulan pada bahu Eric membuat Sunwoo terlihat menggemaskan di mata Jeni.

"Andai dia tertawa kek gitu saat bersama gue. Andai," gumam Jeni sambil tersenyum kecut.

"Sumbangan! Suami dari guru sejarah kita meninggal. Berarti 2 jam kedepan kelas kosong tanpa tugas," ujar sang ketua kelas yaitu Jeno.

"Jam kosong? Wah apakah ini yang namanya bahagia diatas penderitaan orang lain," ujar Bomin.

"Astaga Bomin! Gak ada akhlak." Jaemin si teman sebangku Bomin menggampar kepala Bomin.

Karma || Kim Sunwoo✔️Where stories live. Discover now