KARMA || 32

2.9K 353 86
                                    

Karena book ini aku revisi semuanya. Jadi komen per paragrafnya kosong. Aku minta untuk kalian pembaca baru ramaikan komennya ya. Komen per paragraf yang bikin kamu terkesan🥰

**

Sunwoo akan bekerja di perusahan ayahnya. Mempelajari bagaimana sistem kerja di perusahaannya karena cepat atau lambat ia akan mengambil alih perusahaan itu.

Namun di sisi lain, Sunwoo tidak tega meninggalkan Jeni sendiri di rumah. Walaupun ada asisten rumah tangga yang datang pagi dan pulang sore namun tetap saja, Sunwoo tidak ingin jauh dari Jeni.

"Aku udah gak mual-mual lagi. Besok kau sudah bisa kerja," ujar Jeni meyakinkan Sunwoo.

"Kalau aku kerja, 8 jam kita gak ketemu," sahut Sunwoo.

Jeni memukul lengan Sunwoo hingga Sunwoo meringis kesakitan. "Mau kasih makan apa anakmu nanti hah, kalau gak mau kerja cuma karena gak bisa ketemu aku," ujar Jeni.

Sunwoo mengelus lengannya yang dipukul Jeni barusan. "Kau ikut aku kerja kek kayak Jennie satu lagi,"

Jeni mengerutkan dahinya, ia tidak mengerti maksud perkataan Sunwoo.

"Jeni satu lagi?" Tanya Jeni.

"Jennie istri papa,"

"Ahhh." Jeni mengangguk paham.

"Jennie itu gak hamil makanya bisa ikut papa terus," ujar Jeni.

"Bentar," Sunwoo mikir. "Mampus lah, hahaha," gumam Sunwoo berbicara sendiri.

"Apaan sih?" Jeni bingung karena Sunwoo ngelantur gak jelas.

Sunwoo mulai ketawa-ketawa sendiri. Jeni jadi takut kenapa suaminya ini tiba-tiba begini? Jeni gak mau jadi janda karena ninggalin suaminya yang gila.

"Kalau Jennie istri papa hamil bersamaan denganmu gimana? Atau anak kita lahir duluan trus dia hamil gimana? Lucu aja nanti anak aku punya om yang lebih kecil dari dia hahahahaha," ujar Sunwoo sambil tertawa.

"Aneh banget ngapain mikirin itu," desis Jeni.

"Jennie yang itu pasti mau punya anak supaya anaknya bisa jadi penerus perusahaan papa, ini udah 3 tahun usia pernikahan papa sama dia tapi sampai sekarang belum hamil. Malah kau yang hamil duluan," ujar Sunwoo.

"Mungkin performa benih papa mulai menurun" desis Sunwoo. Lalu Sunwoo kembali tertawa terbahak-bahak

Jeni meletakan tanganya di jidat sambil geleng-geleng. Jeni bingung kenapa ia memiliki suami aneh seperti Sunwoo ini, tapi gemesin.

"Otakmu terlalu aktif sampai keluar dari haluan," ujar Jeni sambil meletakan kedua tangannya di kepala Sunwoo.

Sunwoo memegang tangan Jeni yang berada di kepalanya. "Bukan, bukan gitu," ujar Sunwoo sambil meredakan tawanya.

Sunwoo meraih tangan Jeni, menggenggamnya lalu ia letakan di atas kakinya yang sedang duduk bersila.

"Kau tahu kenapa istri papa itu sampai sekarang gak hamil?" Tanya Sunwoo yang dibalas gelengan oleh Jeni.

"Itu azab orang yang suka merebut hak orang lain. Setelah mama papa cerai, aku tinggal sama mama. Waktu itu aku pulang sekolah pergi ke perusahaan, biasalah anak baru SMA minta uang buat permak mobil untuk gaya-gayaan. Jennie masuk ruangan papa trus marah-marah karena papa kasih uang ke aku. Menjijikan. Semua uang papa dia yang ngatur," ujar Sunwoo.

Tangan Sunwoo yang sedang bertautab dengan tangan Jeni, Jeni elus dengan jempolnya sembari tersenyum.

"Sudahlah jangan diungkit, bikin sakit hati. Ikhlaskan saja toh semua hakmu sudah balik kepada pemiliknya kan," sahut Jeni.

Karma || Kim Sunwoo✔️Where stories live. Discover now