9

3.9K 416 219
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto.
.
.
.

Selamat Membaca...
.
.
.

Hari ini, Ayumi bebas dari sel penjara. Atas permintaan Mizukage, Ayumi akan dihukum di Kirigakure. Lagipula, Hinata sudah bicara pada Rokudaime Hokage jika ia memaafkan perbuatan Ayumi padanya.

Naruto, Hinata, Sai, Sakura dan Ino turut berada di gerbang desa. Sakura dan Sai baru kali ini bertemu dengan Ayumi.

Dahi lebar Sakura berkerut. Ternyata tebakannya salah, gadis itu bukanlah gadis yang sama yang ia temui di pasar. Ah, apa hanya fans Naruto saja? Mungkin, hanya perasaannya saja yang mengira kalau gadis itu adalah musuhnya saat berada di Kiri.

Ayumi mendekat pada Naruto, gadis cantik ini menatap mata safir milik Naruto dengan teduh. Mizukage yang melihat itu pun hanya bisa menghela nafas, tatapan Ayumi pada Naruto adalah tatapan cinta yang penuh kekaguman.

"Naruto-kun, aku tidak akan menyerah, aku akan mencoba sepertimu. Aku akan bangkit dan memperbaiki diriku setelah masa hukuman. Maukah kau... Menjadi temanku? Saat kau berkunjung ke Kiri suatu hari nanti, bisakah kita bertemu?" Tanya serta minta Ayumi pada Naruto. Mimik wajah Naruto terlihat canggung, ekor matanya melirik Hinata yang berada disebelahnya. Apa Hinata akan cemburu jika Naruto menjawab "iya".

"Tentu saja kita bisa berteman." Akhirnya Naruto menjawab dengan harapan Hinata tak salah paham.

"Dan... Tolong jaga Hinata-sama untukku." Ayumi memalingkan wajahnya pada Hinata dan tersenyum manis yang baru pertama gadis ini tunjukkan. Mata Hinata berair, ia tidak menyangka jika Ayumi bisa berubah baik padanya. Hinata bersyukur akan hal itu.

"Sekarang ada Naruto-kun, hemm. Kau pasti tak akan kesepian, Hinata-sama." Goda Ayumi pada Hinata yang masih diam menatap haru pada Ayumi. "Peluk boleh?" Tanpa menunggu waktu lagi, Hinata menghambur kedalam pelukkan Ayumi. "Jaga Naruto-kun untukku ya. Jika dia nakal dan tidak peka lagi, kau hajar saja. Dia pasti tak marah padamu." Bisik Ayumi pada Hinata tak lama gadis ini terkikik saat Hinata memukul pelan punggungnya.

"Manis sekali. Cantik juga." Gumam Sai tanpa sadar saat melihat senyum Ayumi dan kikikannya. Mata biru Ino mendelik pada Sai, tapi sayangnya Sai tidak sadar.

"Iitteei..." Sai memekik saat kakinya diinjak oleh Ino. Ohhh.... Percayalah ini sakit. Ino berlalu dari tempatnya dengan jengkel. Sakura yang mendengar gumaman Sai pun terkekeh melihat anggota se-timnya itu merasakan injakkan maut sahabat perempuannya.

"Rasakan... Makanya mulut dijaga." Ujar Sakura. Sai memandang Sakura dengan raut bertanya. "Memangnya aku salah apa?" Tanya Sai dengan polos. Sakura hanya menghela nafas dan menggeleng kepala. Ternyata sahabat pria se-timnya ini tidak peka semua.

"Hati-hati dijalan, Ayumi-san."

"Ha'i, Hinata-sama. Aku tidak akan menyerah melupakan Naruto-kun. Mungkin benar jika aku hanya terobsesi saja. Baiklah, jaa ne..." Ayumi berlari kecil menyusul rombongannya yang sudah memulai perjalanan mereka.
.
.
.

Naruto kini berada di depan Kediaman Hyuga. Hari ini, dirinya akan meminta Hinata pada Hyuga Hiashi. Dirinya sudah bertekad akan memperistri Hinata.

Pakaian yang dikenakan Naruto saat ini adalah pakaian misinya. Entah mengapa, Naruto hanya merasa nyaman jika memakai pakaian misi ini saat akan melamar Hinata. Rasanya seperti mendapat kekuatan. Bukan tidak punya Hakama atau pakaian yang lain, hanya saja Naruto tidak ingin niatnya hari ini diketahui oleh siapapun. Pasti jika Naruto keluar dengan menggunakan Hakama, akan banyak orang yang bertanya ini dan itu. Pasti merepotkan.

"Aku tau."

"Ck... Kau selalu tau apa yang ada didalam fikiranku." Ujar Naruto pada Kurama yang seenaknya menyambar.

Our Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang