5

3.9K 435 129
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto.
.
.
.
Selamat Membaca...
Saya belum pernah double up distory ini kan? Malam ini saya double up...
.
.
.

Hinata sedang berada di Apartemen Naruto. Gadis cantik ini jika, merindukan Naruto bisa seharian berada di Apartemen sang kekasih. Sekarang ia bebas datang kapan saja kesini saat rindu.

Membersihkan kamar milik Naruto yang sama sekali tidak kotor, karena setiap hari dirinya pasti kemari. Kapan Hinata tak rindu Naruto? Jawabannya kalian pasti tau.

Membaringkan dirinya diranjang milik Naruto, menyamankan tubuhnya, mata bulannya menerawang ke langit-langit kamar. Dirinya ingat, Naruto sering sekali bercerita sambil rebahan di ranjang. Kekasihnya itu sangat suka berceloteh, Hinata terkekeh mengingat itu. Memiringkan badannya ke kanan.

"Naruto-kun." Lirih Hinata dengan memejamkan matanya. Suara gaduh dari arah balkon membuat Hinata terperanjat kaget.

"Siapa?" Gumam Hinata pelan. Tak lama, kaca balkon milik Naruto pecah, saat seorang gadis muncul dihadapan Hinata yang kini terduduk di ranjang milik Naruto.

"Siapa kau?" Tanya Hinata terus menatap intens pada gadis yang muncul secara tiba-tiba ini.

"Kau. Hyuga Hinata?" Tanya gadis itu dingin dengan wajah datar. Hinata heran, darimana gadis ini tau namanya. Bisa Hinata tebak, gadis dihadapannya ini bukanlah warga Konoha.

"Ya, aku Hyuga Hinata." Jawab Hinata pada akhirnya.

"Khe...! Lumayan cantik juga." Alis Hinata menukik. "Ada perlu denganku?" Tanya Hinata dengan pelan. "Tau dari mana jika aku ada disini?" Timpal Hinata lagi.

"Tinggalkan Naruto-kun jika kau ingin hidup." Ujar gadis itu dengan dingin dan angkuh. Hinata terkejut, apa gadis ini adalah salah satu penggemar kekasihnya.

"Maksudmu apa?"

Dengan gerakan secepat angin, gadis itu kini berada didepan Hinata dan mencengkram kuat kedua pipi Hinata. Mata bulan itu membola, cukup terkejut dengan pergerakan gadis yang tak dikenalnya ini.

"Naruto-kun, hanya milikku." Ujar gadis itu lagi menambah kekuatan tekanan pada pipi Hinata.

"Tidak. Dia kekasihku." Geram lah si gadis ini dengan jawaban Hinata. "Kalau begitu, bersiaplah untuk mati. Hyuga Hinata."

Kaki gadis itu dengan cepat menendang tubuh gadis dihadapannya. Hingga gadis itu terpental mengenai dinding samping kamar Naruto.

Bergegas keluar melalui jendela balkon, Hinata tak mau membuat Apartemen Naruto berantakan. Hinata berlari dan melompat dari atap rumah warga sekaligus menghindari serangan dari gadis yang tak dikenalnya ini.

Gadis ini tak mau kalah, mengejar Hinata dengan kecepatan penuh. Tersenyum remeh, dia tidak mengira jika kekasih orang yang dicintainya ternyata cukup lemah.

Menarik rambut panjang milik Hinata. "Akkh..." Rintih Hinata memegangi kepalanya yang terasa sakit. "Khe...! Ternyata kau lemah!" Pekik gadis itu keras, menjambak rambut Hinata dengan sekuat tenaga.

"Mana pantas kau bersama Naruto-kun!" Melempar tubuh Hinata jauh, hingga menabrak pohon besar. "Ughh..." Rintih Hinata merasakan tubuhnya sakit karena terbentur pohon.

"Naruto-kun hanya milikku..!" Pekik gadis itu lagi. Gadis itu kini sedang mempersiapkan senjata miliknya. Leluasa? Tentu saja, mereka berdua berada di hutan dekat pinggiran Konoha.

"Matilah kau...! Hyuga Hinata...!" Gadis itu berlari menerjang Hinata dengan Kunai yang dalam cengkraman eratnya. Hinata menangkis setiap gerakan gadis ini yang lumayan cepat.

Our Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang